28. Someone

Mulai dari awal
                                    

***

Kereta tepat berhenti didepan pintu istana, kesatria dengan baju zirah nya  terlihat disekeliling istana. Tugas memang mengharuskan mereka untuk melewati pesta saat ini. Yurian turun dan menyambut tanganku dengan baik, setelahnya melihat penampilan ku dari atas sampai bawah.

"Aku khawatir akan ada yang jatuh cinta padamu-_-" ucapnya padaku.

"Apa itu ejekan?"

"Yurian kau terlalu berlebihan." Timpal Rennald seperti biasa datar. Aku hanya tersenyum tipis mengingat sikapnya pada adiknya yang cantik menawan ini(puji diri dikit gak papa la yaa~) awalnya sih begitu, hingga dia tiba-tiba mendekati ku dan Yurian lalu berbisik. "Jika ada yang berani mendekati mu bahkan melebihi kedua kakakmu ini, aku tidak akan tinggal diam seperti Yurian, tenggorokan nya akan aku potong ditempat. Ingat itu."

Aku baru ingat, Rennald dinovel terkenal dengan sebutan'malaikat mautnya Westeergard'.

"Anak-anak ayo."

Marchionnes menyapa, beliau, seperti biasa bergandengan tangan mesra dengan Marquis. Pasangan sempurna, mereka saling mencintai satu sama lain:')

Penjaga menunduk hormat dan segera mengumumkan kedatangan kami.

"MARQUIS RAIHANNA BESERTA KELUARGA TELAH MEMASUKI RUANGAN."

wah, satu kata untuk acara perjamuan kelas Eropa abad pertengahan, Hebat. Makanan berjejer dimeja yang ada disisi kanan kiri aula ballroom. Para tamu undangan dengan gaun-gaun mewah dan pakaian berkelas. Sebagian berdansa mengikuti irama musik yang dimainkan dan sebagian lagi bercanda tawa dengan riangnya. Aula ballrom yang dihias megah dengan sutra merah. Benar-benar mirip dengan apa yang biasa kulihat dibuku sejarah.

Marquis dan Marchionnes tentu menyapa rekan mereka yang lain, Rennald bergabung dengan para bangsawan muda yang akan segera menjadi kepala keluarga. Yurian tiba-tiba menghilang dan terlihat diantara kerumunan wanita.

Orang tampan mah bebas:')

"Apa Lucian benar-benar datang?" Aku bergumam seolah-olah benar-benar kesepian. Masalahnya aku bukan tipe orang yang bisa bergaul dengan bebas mengingat dulunya aku hanya memiliki satu teman dekat yakni Yuna. Dan lagi, pertemanan diantara bangsawan itu hanya topeng belaka, alih-alih berteman baik, kau bisa ditusuk dari belakang kapan saja.

"Aku dengan anak adopsi dari Duke Vallerius sangat tampan!"

"Benarkah? Rumor tentang bakat langkanya juga bahkan sudah menyebar kemana-mana..."

"Meski matanya merah, tetap saja wajahnya tampan!"

"Kapan dia datang? Kupikir dia tidak akan datang..."

"Tidak mungkin..."

Sepertinya topik hangat saat ini memang ramai memperbincangkan tentang Ian. Aku tersenyum sesaat, pandangan mereka tentang mata merah pasti akan berubah setelah ini. Tidak akan ada yang bisa menjatuhkan dirinya seperti dulu lagi. Siapa sangka seorang pencuri ditoko roti bisa menjadi pewaris Duke?

"Apa yang mulia masih lama."

Seseorang tiba-tiba menegang pundakku, aku menoleh, dan mendapati Ethan dengan senyum kecilnya. Ia terlihat berbeda malam ini. Lambang keluarga count Argent ada dibros di yang ia kenakan. Aku lupa, Ethan juga seorang bangsawan yang merupakan anak tunggal dari Count. Pantas saja dia meminta izin untuk menjadi wakil dari keluarga nya.

"Apa kabar sir"

"Baik, maaf tidak bisa mengawal anda hari ini."

"Tidak apa, kedua kakak ku sudah lebih dari cukup."

The Vermilion Primrose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang