Ghea mengerutkan kening nya,

"Kenapa nanya gitu?" Tanya Ghea balik

"Ya katanya lo sahabat sejati nya pake banget Anindhira. Masa golongan darah sahabat nya sendiri nggak tau." Ucap Dira

Ghea menyipitkan mata nya, "Gue tau nih maksud lo apaan."

"Apaan emang?" Tanya Dira

"Hm nggak sih, nggak tau deh, eh nggak nggak." Ucap Ghea plin plan

"Lo ngomong apa sih ga jelas banget."

"Nih mending bayar buruan nanti keburu masuk kelas." Ucap Ghea

Dira menghela napas nya, "Udah tau mau masuk kelas, masih aja makan banyak. Kalo ngantuk siapa yang tanggung jawab coba?"

"Ya lo lah." Jawab Ghea

"Kok gue?" Tanya Dira

"Lo yang traktir kali. Rezeki mana boleh di tolak." Jawab Ghea

"Iya sih, tapi kan lo yang minta." Ucap Dira tak mau kalah

"Tapi kan lo yang buat kesalahan baby girl. Suruh siapa coba gak dateng kemarin." Ucap Ghea

"Udah ya! Gue gak mau debat sama lo. Gue mau bayar dulu." Ucap Dira

****

"Ada yang ingin di tanyakan tentang materi hari ini?" Tanya dosen yang sedang berdiri di samping meja nya yang membuat Dira selalu kesal ketika ada pelajaran nya. Siapa lagi kalau bukan Rafly. Si mantan 'kurang tau diri' itu. Kurang ya bukan nggak. Ngerti kan? Kalo enggak silahkan tanya ke yang ngerti.

"Tidak, Pak." Jawab mereka semua

Rafly lantas mengangguk, "Baik, materi hari ini saya cukup kan sampai bertemu lagi di minggu depan." Ucap Rafly

"Iya, Pak." Jawab mereka lagi

"Ghea?" Panggil Rafly

Ghea celingukan, "ah iya, Pak?"

"Sini."

Ghea maju ke depan menghampiri Rafly

"Ada apa , Pak?"

Rafly sedikit berbisik, lalu Ghea mengangguk sembari tersenyum.

Tapi sebagian orang malah berbisik-bisik

"Ih si Ghea di bisikin gitu sama Pak Rafly."

"Mereka ada hubungan?"

"Iri deh, kenapa ga gue aja yang di bisikin gitu."

Begitulah omongan-omongan yang di dengar oleh Dira. Jangan tanya perasaan Dira saat ini, tentu ia ingin marah tapi ia sadar bahwa sudah tidak ada hubungan apa-apa. Bahkan sejak Ghea di panggil pun, Dira langsung terkesiap. Biasanya dirinya selalu di panggil, tapi kali ini Ghea. Apa mereka punya hubungan?

Ah, apa jangan-jangan Rafly memang sering memacari mahasiswi nya sendiri?

Setelah Ghea kembali ke kursi nya begitupun dengan Rafly yang sudah pergi, barulah Ghea mengatakan apa yang mereka bicarakan tadi. Sejujurnya Dira penasaran, tetapi ia berusaha memendam nya.

"Dir, abis ini lo di suruh ke ruangan Pak Rafly." Ucap Ghea memecahkan teka-teki yang Dira pikirkan

"Ngapain?" Tanya Dira sok kalem

"Ya mana gue tau." Ucap Ghea acuh

"Terus?" Tanya Dira

Ghea mengernyit, "Terus apanya?"

"Eh enggak kok." Jawab Dira canggung

***

"Permisi, Pak." Ucap Dira sambil mengetok pintu

"Masuk." Titah Rafly

Dira langsung masuk dan duduk, bodo amat jika sebentar lagi Rafly akan mengejek nya karena Dira tidak sopan langsung duduk.

Dira melihat wajah Rafly, sedangkan Rafly tengah tersenyum ke arah nya.

INI ORANG KENAPA SIH SENYAM-SENYUM SENDIRI?

"Bapak kenapa pake senyum gitu segala ke saya?" Tanya Dira jutek

Rafly tidak menjawab, tetapi ia malah mengeluarkan satu kotak makanan yaitu kotak makanan yang pernah ia berikan sewaktu Bunda nya menitip makanan untuk Rafly.

"Gak usah di balikin deh, soalnya di rumah saya yang beginian udah puluhan lusin." Ucap Dira

"Di buka aja dulu." Titah Rafly

Dira yang penasaran akan isi nya, langsung membuka dan taraa...

Isi nya adalah tumis capcay.

"Buat siapa?" Tanya Dira

"Buat kamu lah." Jawab Rafly

"Tapi saya ga minta. Lagipula saya ga suka capcay." Balas Dira

"Terus apa yang kamu suka?" Tanya Rafly

BAPAK.. EH

"Ya banyak."

"Contoh nya?"

"Em mungkin yang lebih sederhana ayam kecap. Tapi saya ga bisa masak nya."

"Saya bisa kok masak makanan itu."

"Lah terus?"

"Kalo gitu nikah sama saya, biar saya masakin itu ayam kecap nya." Ucap Rafly bangga

NI ORANG SERIUSAN NGAJAK NIKAH?

"Haha" Dira tertawa hambar

"Tapi itu ga lucu bapak." Sambung Dira

"Emang muka saya ada keturunan pelawak gitu?" Tanya Rafly

"Ya ga ada lah, orang saya bilang nya bapak ga lucu." Jawab Dira

"Jadi siapa yang salah?" Tanya Rafly yang membuat Dira bingung

"Ya bapak lah."

"No. Ya kamu lah, ngapain kamu bilang saya ga lucu."

"Ya bapak sendiri ngapain pake ngajak nikah segala. Inget ya kita udah jadi mantan." Ucap Dira tegas

"Kamu nggak mau balikan sama saya?" Tanya Rafly dengan wajah datar nya

INI ORANG NGAJAK BALIKAN KOK MUKA NYA DATAR AMAT

"Nggak."

"Yaudah saya juga ga maksa. Ini bawa pulang ya, sekalian tutupin pintu nya lagi. Saya mau masukin nilai." Ucap Rafly

Hm terdengar seperti sebuah pengusiran?

DIA NGUSIR GUE?

HMMMMMM... NGUSIR DENGAN CARA HALUS

"Oke. Makasih ya Bapak. Nanti saya kasih ke kucing kok."

Tapi Rafly tidak menjawab, itu membuat Dira semakin kesal. Padahal niat Dira hanya ingin becanda tapi malah tidak di gubris oleh Rafly.

***

HAIIIII

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA!

DENGERIN MULMED NYA YA DI ATAS,

TUNGGUIN CHAPTER BERIKUTNYA, SEE YOU ❤️

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang