32

43.1K 3.2K 21
                                    

Jangan terlalu frontal, cobalah filter gombalan kamu.
.
.
.

Dira menatap jengah pada sosok di hadapan nya sekarang ini. Banyak pesen makanan, banyak ngomong pula. Ini ketiga kali nya Ghea memesan makanan dengan menu yang berbeda. Gara-gara Dira lupa akan janji nya kemarin, Ghea menagih permintaan maaf nya dengan 'traktir' untung saja minta traktir nya di kantin fakultas, gimana kalau minta traktir di restoran? Langsung abis deh uang Dira.

"Lo mau gak?" Tanya Ghea sambil mengunyah makanan nya

"Lo udah nanya itu sebanyak 5 kali. Pesenan pertama 2 kali, pesenan kedua 2 kali, dan yang sekarang 1 kali. Sumpah, gue udah kenyang liatin lo morotin duit gue yang mulai menipis." Ucap Dira

"Yeeee kali-kali gitu traktir sahabat nya makan, jangan di jadiin tempat curhat mulu." Memang benar sih, sekali-kali kita perlu menyenangkan sahabat, tapi kalau di posisi Dira beda lagi. Masalah nya, dalam sebulan pasti Dira selalu mengeluarkan uang untuk hangout mereka. Percayalah, Ghea nggak pernah modal. Pernah sih, sekali dua kali itu pun.

Aish, Dira tidak pernah itung-itungan sebelumnya, kata Bunda kalau ada rezeki lebih mending dibagi-bagi.

"Boleh gue pesen lagi?" Tanya Ghea setelah menyantap habis makanan ketiga nya

Dira langsung tersenyum, "Boleh. Boleh banget. Tapi nanti lo bayar sendiri." Ucap Dira

Ghea terkekeh geli, "Gitu aja baper dih."

"Entah lah, mood gue lagi buruk gitu sih, Ghe." Keluh Dira

"Buruk? Bukannya mood lo emang selalu buruk ya semenjak ketemu Pak Rafly?" Tanya Ghea tanpa perasaan bersalah.

Dira langsung menatap tajam, "Ini semua belum gue bayar ya." Ucap Dira seperti memberi peringatan.

"Ehehehe sorry. Bayar dulu gih biar aman." Balas Ghea

"Aman apa nya?" Tanya Dira bingung

"Biar aman kalo gue ngejailin lo." Jawab Ghea diakhiri dengan kekehan

"Tau gak sih? Kem-"

"Ya gak tau lah orang Lo gak kasih tau." Ghea langsung memotong ucapan Dira

"Makanya gue lagi ngomong jangan di potong."

Ghea nyengir

"Kemarin gue sempet nanya sama diri gue sendiri, sebenernya lo itu Ghea atau Fizi sih?"

Ghea tampak berpikir, "Emang kenapa?"

"Soalnya sama-sama gak ada akhlak." Jawab Dira santai

Ghea seperti terserang, "Sialan lo nyamain gue sama bocil!"

"Dah ah gue gak mau dengerin curhatan lo." Sambung Ghea

Dira tersenyum jahil, "Eitss, ini semua belum di bayar ya." Ucap Dira sambil menunjuk ke meja yang di penuhi piring dan cup minuman

Ghea menghela napas nya. Mau tak mau Ghea langsung berbaik hati lagi

"Yaudah lo mau curhat apa? Biar di kasih solusi nih sama mak lambe." Ucap Ghea sambil menunjuk diri nya sebagai Mak lambe

"Heh bukan nya di kasih solusi kali tapi malah di sebar masalah gue." Ucap Dira

"Iya sih, tapi tenang. Gue gak gitu kok. Gue kan sahabat sejati nya pake banget Anindhira Ayu Abelia." Ucap Ghea sambil tersenyum bangga

"Oh ya? Sahabat gue nih?" Tanya Dira sambil menggoda

Ghea mengangguk

"Golongan darah gue apa?" Tanya Dira

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISINơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ