You (1)

6 0 0
                                    

Rasa sakit yang perlahan aku lupakan, hingga tekad ku yang sudah bulat untuk berubah dan tak lagi main-main saat ini.

Memang beberapa bulan ini aku mencoba berubah untuk tidak lagi main-main dan fokus sekolah dengan belajar yang benar dan tak ingin dulu menjalin cinta alias pacaran.

Ini sebenarnya hanya alasan yang klise karena sesungguhnya aku pernah patah hati yang sangat sakit. Jadi aku memutuskan untuk tidak berpacaran lagi, karena tidak ingin patah hati lagi.

Tapi lihat lah sekarang, kenapa aku bisa ada situasi seperti ini. Saat ini di depanku berdiri seseorang yang tidak aku kenal. Entah kenapa orang ini tiba-tiba saja menarik ku saat aku berada di parkiran untuk menemui temanku.

"Ehm.."

Aku mengalihkan atensi ku kepada laki-laki di depanku ini.

"Kenapa?" Tanyaku padanya

"Ayo kita pacaran" hal pertama yang terlintas di pikiran ku adalah orang ini tidak punya malu.

"Huh, kenapa?" Tanyaku lagi padanya. Bukan, bukan aku tak tau maksud dari lelaki ini. Aku hanya heran, kenapa dia mengajak aku berpacaran.

"Kenapa apanya? Ayo kita pacaran" ucap lagi lelaki ini dengan nada yang heran dan wajah yang selalu tersenyum?. Lelaki ini terlihat percaya diri sekali.

Aku menghela nafas lelah.
"Aku tidak ingin pacaran."
Ucap ku lalu melangkah pergi. Tetapi lelaki ini tak mengindahkan perkataan ku dan saat ini malah menghadang langkahku.

"Apa lagi?" Ucapku lelah

"Kenapa kau tak ingin pacaran denganku?"

Wah, apa dia benar-benar gila. Aku bertanya-tanya apa aku pernah mengenal lelaki ini sebelumnya.

"Apa kita pernah bertemu?" Tanyaku heran padanya.

Dia kembali menatapku dengan heran.
"Bukankah kamu menyukaiku? Aku selalu memergoki mu melihatku diam-diam." Ujarnya yang membuatku terkejut.

"Ah, maaf tapi sepertinya kamu salah orang. Saya tidak kenal kamu dan sepertinya kita juga tidak pernah bertemu." Ujar Ku menaham emosi

"Ah, benarkah? Tapi apa kamu pernah menonton pertandingan futsal dua bulan yang lalu? Saat itu aku melihatmu sedang memperhatikanku dan beberapa waktu sebelum itu pun aku selalu mendapati kamu memperhatikanku." Jelasnya panjang lebar. Mendengar pernyataannya pun membuatku kembali mengingat kejadian itu.

Memang benar, saat itu aku sedang menonton pertandingan futsal yang di adakan sekolah ku ini. Tapi aku saat itu sedang menonton pertandingan dari tim kak Revan kakakku.

"Ah, aku memang menonton futsal itu. Tapi waktu itu aku hanya menonton karena permintaan dari kak Revan" jelas ku padanya

"Ah, Revan" ucapnya tiba-tiba

"Iya, dan satu lagi. Saya tidak pernah tau tentang kamu. Jadi saya permisi dulu"
Aku langsung melangkahkan kaki ku dengan terburu-buru meninggalkan lelaki yang tidak aku kenal itu.

Masih dapat aku dengar lelaki itu terus memanggil nama ku. Aku jadi takut, apa jangan-jangan dia memang orang aneh. Tapi kan gak mungkin sekolah ini menerima orang aneh, dan juga penampilannya lumayan bagus dari pada anak-anak di sekolah ini.

~~~~

"Melamun aja Sha?" Aku merasakan tepukan di pundak ku dan segera tersadar dari lamunan panjang ku.

"Eh, kenapa kak?" Tanyaku pada Kak Revan yang menghampiri aku.

"Kakak udah mau pulang nih, kamu masih lama gak?" Tanya Kak Revan pada ku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Make you mineWhere stories live. Discover now