👉PART 3👈

6 0 0
                                        

Kelas XI Ipa 3-,-

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Frey masuk kedalam kelasnya, suasana didalam kelas sangat ramai,semua murid asik dengan dunianya masing-masing, yah karena jam istirahat belum berakhir, siswa dan siswi di kelas Frey masih belum menyadari kehadiran Frey, hingga Frey berdehem singkat dan semua mata siswa siswi beralih menatap Frey kebingungan dan bertanya-tanya.

Frey terkejut tapi berusaha menormalkan ekpresi wajahnya.

"Ini kelas XI Ipa 3 kan?." Tanya Frey ragu-ragu walaupun Frey tau apa jawaban yang akan diberikan oleh siswa siswi tersebut, Frey tetap bertanya hanya untuk memastikan.

"Iya." jawab semua siswa siswi dalam kelas serempak. Frey tertawa kecil dengan respon mereka, benar-benar lucu, seperti anak paud yang ditanya oleh guru dan mereka menjawabnya serempak bersamaan.

"Ok makasih, berarti aku enggak salah kelas dong." kata Frey enteng dan kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam kelas.

"Lo anak baru?." tanya salah satu siswi yang duduk dibangku kedua dekat tembok. Frey memandang cewek tersebut dan tersenyum tipis kemudian dia mengangguk singkat. Cewek yang bertanya tadi hanya ber O riah.

"Gila anak baru cantik banget." Kata seoarang cowok yang berada di bangku paling belakang, mendengar itu Frey hanya tersenyum canggung.

"Lo beneran manusia atau Bidadari hah?." kata cowok yang lain.

"Jangan mulai baygon." para cewek di kelas tersebut menatap jengah pada laki-laki yang namanya baygon itu, Frey sempat tertegun dan heran mendengar Siswi cewek tersebut menyebut laki-laki itu Baygon, bukankah itu adalah obat yang biasanya dipakai untuk membasmi nyamuk kan, lantas kenapa nama lelaki tadi Baygon? Frey hanya geleng-geleng kepala.

"Selamat siang anak-anak." Sapa seorang guru yang baru masuk ke dalam kelas. Seketika semua siswa dan siswi kembali duduk ketempat mereka masing-masing. Frey memandang canggung kepada guru tersebut dan mengulas senyum tipis saat Guru tersebut mendekati Frey.

"Murid baru yah?." tanya guru tersebut dan Frey mengangguk dengan senyuman.

"Ok,, Kalau begitu silahkan perkenalkan diri kamu dulu." ucap Guru tersebut mempersilahkan Frey untuk memperkenalkan diri. Frey mengangguk lantas menegakkan kepalanya dan memandang semua murid di kelas barunya itu.

"Nama Saya Freya Anggis Jonhson, pindahan dari SMA Gempar, salam kenal." kata Frey memperkenalkan diri.

"Baiklah Freya, kamu boleh duduk di bangku dekat Naya, Naya tolong berdiri." kata guru tersebut, siswi yang bernama Naya berdiri, siswi itu adalah siswi yang bertanya padanya tadi, Frey tersenyum dan mulai melangkahkan kakinya menuju bangku tersebut.

"Tunggu Freya....."

Frey berbalik memandang guru tersebut dan memasang wajah heran dan bingung.

"Kenapa kau baru datang di jam pembelajaran setelah istirahat kemana kau saat jam pertama?." tanya guru tersebut mengintiminadasi. Guru yang memberinya hukuman bukanlah guru yang ada dikelasnya sekarang, mereka berbeda, Frey tersenyum canggung.

"Saya tadi di hukum bu karena terlambat, maap." Frey memasang wajah memelas dan menunduk.

"Ouhh begitu, baiklah lain kali jangan diulangi yah Freya." peringat guru tersebut.

"Silahkan kamu kembali duduk" sambung guru tersebut.

"Baik bu." Frey mendongak dan kambali melangkahkan kaki nya ke bangku Naya.

"Nayadita Revana, panggil aja Naya." kata Naya menjulurkan tangannya kepada Frey dengan senyum merekah dan manis. Terlihat sangat cantik dan imut menurut Frey.

"Freya Anggis Jonhson, panggil aja Frey." Frey tersenyum membalas jabat tangan Naya. Mereka sepertinya akan menjadi teman dekat mulai sekarang, Frey menyukai Naya, cewek itu sangat baik, cantik, dan menyenangkan.

Jam pelajaran sudah dimulai, Frey dan Naya fokus pada pembelajaran yang diterangkan oleh guru tersebut.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Markas Gaskara-,- 12.00

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Suara gaduh berisik dan bau asap rokok memenuhi ruangan tersebut, para penghuni ruangan itu di penuhi semua oleh kaum hawa, mereka asik menghisap rokok ditangannya dan bermain game hingga menimbulkan kegaduhan dan suara berisik dari mereka. Tapi tidak akan ada yang berani menegur mereka, bahkan hanya untuk menghukum sang pembuat onar dan kegaduhan tersebut tak ada yang berani untuk melakukannya, Tempat ini berada dibelakang sekolah dekat dengan gudang, jarang sekali ada siswa atau siswi yang datang ke tempat tersebut, sehingga membebaskan para kamu adam di Gaskara Geng melakukan sesuka mereka. Gaskara Geng adalah sekumpulan para kaum adam yang sayangnya terlalu tampan untuk dikatakan sebagai manusia, sok jagoan, brandalan, dan most wanted di sekolah Madagaskar ini. Dan Deonil Ervin Santaya adalah pemimpin dari Gaskara Geng. Gaskara Geng bisa dikatakan permadona dari sekolah Madagaskar, Ayah Deon adalah pemegang saham terbesar di sekolah ini, sehingga Deon bebas melakukan apa saja, Gaskara Geng sudah dikenal banyak masyarakat bahkan geng sekolah lain sudah sngat mengenal dan memuji ketampanan semua kaum adam di Gaskara Geng, apalagi pemimpinnya Deonil Ervin Santaya. Banyak yang mengagumi Deon, bahkan banyak juga yang secara terang-terangan menunjukkan perasaannya terhadap Deon tetapi Deon acuh dan berusaha untuk tak memperdulikan mereka, Deon tidak menyukai mereka bahkan untuk melirik mereka pun tak pernah Deon lakukan,

"Oyy, Lo kenapa, bengong aja dari tadi." Tegur Baim dan duduk di samping Deon dengan satu batang rokok ditangannya, Deon berbalik dan melihat Baim, Deon bergeleng singkat menjawab pertanyaan Baim.

"Bohong lu, jelas-jelas Lo tadi diem aja terus gw liatin." tebak Baim sesekali menghisap rokok dan menghembuskan asapnya ke udara.

"Freya Anggis Jonhson." guman Deon pelan, bibirnya menyungginkan senyum sinis.

"Siapa lagi tuh?." tanya Delan yang baru bergabung dengan membawa satu kantung plastik cemilan, Delon duduk didepan Deon dan Baim meletakkan kantong plastik tadi dan memandang wajah Deon yang mengeram.

"Anak baru, dia adek kelas kita." jawab Deon acuh dan mengambil cemilan yang dibawa oleh Delon tadi.

"Trus?." tanya Baim penasaran.

Deon memandang wajah Baim tanpa ekspresi, Deon tersenyum sinis, Sebelum berkata Deon memakan cemilan yang telah Deon buka tadi.

"Gw mau dia, gw mau dia jadi milik gw." tegas Deon tanpa penolakan, Yah Deon menginginkan Frey menjadi miliknya dan Deon pastikan itu akan terjadi, Lihat saja nanti.

"Gila lo Deon, dia adek kelas bro, lo jangan jadi pedopil!." Baim berkata dengan enteng.

Plak

"Otak lo ketinggalan di kamar elu deh kayaknya Im, balik lagi gih sono." Delon menoyor kepala Baim dan berkata tajam padanya.

"Ihhh, sakit bego." adu Baim kesakitan mengelus kepalanya yang di toyor oleh Delon.

"Yah lo lagian bego banget, Cewek itu cuman beda satahun sama kita, bukan bocah bege!." ucap Delon

"Yudahsih maaf, gw juga cuman becanda doang." ujar Baim nyengir.

Deon yang melihat dua temannya itu hanya memutar bola mata jengah, Deon bangkit dari duduknya, Deon harus pergi ada sesuatu yang harus Deon lakukan.

"Berisik kalian, gw pergi dulu, ada urusan." pamit Deon dan berlalu dari markas Gaskara geng. Yang lain yang melihat kepergian pemimpin mereka hanya mengangguk dan kembali melanjutkan aktifitas masing-masing.

Bersambung~~









































Akhirnya Part 3 nya selesai😅

Semoga kalian suka yah😊

Sekali lagi maap jika di part ini ada ketidak masuk akalan, Maafken yah guys😂🙏But aku akan berusaha untuk memperbaiki part berikutnya👌

Tetap support yh guys-,-

Jangan Lupa Voment nya🤗

Tunggu next Part nya yh readers😚

zozo😘

YEON ^26^Where stories live. Discover now