🐾PART 4🐾

10 0 0
                                        

Rumah Kediaman Jonhson--20.42

○●○●○●○●○●○●○●○●○

Frey sekarang tengah duduk di sofa ruang  tamu rumahnya, menatap serius pada layar besar televisi di depannya yang menampilkan kartun spon yang bisa hidup di dalam air serta bintang laut yang selalu bersama dengan spon itu, Frey asyik menonton kartun dengan ditemani keripik di tangannya, sesekali Frey tertawa jika karakter Spon dan Bintang Laut itu membuat lelucon.

"Balum tidur Ey?." Agus tiba-tiba datang menghampiri Frey, Frey tampak sedikit terkejut dengan kehadiran Ayahnya, Frey memandang Ayahnya dan terkekeh.

"Belum Ayah, Ey belum mengantuk." jawab Frey, Frey memang belum mengantuk sama sekali, entah kenapa Frey tidak bisa tidur walaupun Frey memaksakan kelopak matanya untuk tertutup, tetap saja tak bisa, akhirnya Frey memutuskan untuk ke ruang tamu dan menonton kartun favoritnya.

"Sudah malam Ey, Tidurlah, jangan sampai besok kau terlambat lagi." tegur Agus pada putrinya itu yang sangat ceroboh.

"Hehehe,,,tidak ayah, Ey janji enggak akan telat lagi besok, Lagian Ey juga kapok di hukum tadi." Frey terkekeh pelan, Frey menatap Ayahnya berusah meyakinkan bahwa apa yang Frey katakan tadi bersungguh-sungguh.

"Tetap saja, ini sudah malam Ey, kembalilah ke kamarmu sana."

"Astaga, Ayah tega sekali, Baiklah, Ey akan kembali kekamar." akhirnya Ey menyerah, berdebat dengan Ayah nya adalah kasus yang akan sangat panjang jika terus dilanjutkan, dan pada akhirnya Ayahnyalah yang akan menang, sekuat apapun Frey mencari alibi untuk menguatkan pilihannya tetap saja Ayahnyalah yang akan menang.

Frey bangkit dari sofa dan meletakkan keripik di atas meja, Frey mematikan televisi, dan berjalan menuju Ayahnya.

"Ey enggak akan pernah bisa menang dari Ayah perihal berdebat." Frey mengerenggut kesal kepada Ayahnya, Agus hanya tersenyum melihat tingkah putrinya.

"Kalau sudah tau begitu jangan mulai untuk berdebat putri Ayah." Agus mencubit pipi cubby Frey dengan gemas.

"Baiklah Bos, Ayah juga jangan lupa tidur." Frey tersenyum, Frey mencium pipi Ayahnya, Agus mengangguk dan mengelus kepala putrinya.

"Good Night Ayah." kata Frey berlalu dan menuju ke kamarnya.

"Good Night too little girls." Agus tersenyum kepada Frey.

※※※※※※※※※※※※※※※

Apartemen Deon--22.45

🦑🦑🦑

Langit yang gelap dengan sinar bulan dan bintang sebagai permadaninya, angin malam yang sepoi menjadi sangat nyaman untuk Pemuda yang sedang duduk sibuk dengan permainan Game di komputernya di temani dengan susu cokelat hangat. Deon sibuk dengan Gamenya, Deon memang sangat suka bermain Game, jika sudah menyangkut Game, Deon akan lupa akan semua hal, Bahkan saat ini Handphone Deon berbunyi tapi pemuda itu tak menghiraukannya dan masih sibuk dengan Gamenya, Pemuda akut akan Game memang seperti itu, bagi mereka Game adalah dunianya, semua hal bisa terlupakan hanya karena Game, bahkan pasangan mereka bisa saja mereka lupakan bukan? Begitulah para pecandu Game, sangat susah di pisahkan oleh Game nya itu. Deon sebenarnya bukan pecandu Game, Deon hanya bermain sesekali, tetapi ketika Deon sudah bermain Game yah begitulah.

Deon sudah bermain kurang lebih setengah jam.

You Wine

Suara itu berasal dari komputer Deon saat Deon berhasil menyelesaikan permainannya dan mengalahkan lawannya. Deon tersenyum bangga dengan hasil dari permainannya, Deon mengambil cangkir berisi Cokelat panas di meja dan meminumnya hingga habis tersisa, Deon mengambil Ponselnya yang sempat ia telantarkan tadi, Deon menyalakannya dan melihat notifikasi telpon masuk yang tak Ia jawab, panggilan itu dari Ayahnya dan ada juga dari Ibunya. Deon menghela napas malas dan bangkit dari duduknya, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 malam sebantar lagi jam 11, Deon tak ada niat untuk menelpon kembali Ayah dan Ibunya, Ia tau mereka menelpon untuk menanyai keberadaannya, karena sejak pulang sekolah tadi Deon belum pulang ke rumah, tentu saja Orang tuanya akan khawatir.

YEON ^26^Donde viven las historias. Descúbrelo ahora