Semoga suka part ini,,jangan Lupa Vote ye-,-
Happy Reading💃
*
*
*
*
Jakarta, 10.30
○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●
"Sekarang jelasin!." Naya berkata dengan penuh penuntutan kepada Frey dengan kejadian kemarin. Mereka sekarang sedang ada di kantin sekolah, jam istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi kantin terlihat sangat senggang tidak seperti biasanya yang ramai, pengap, dan bising, entah kemana semua penghuni sekolah ini, biasanya sebelum bel istirahat berbunyipun kantin sudah sangat ramai, tapi ini berbeda. Dengan situasi seperti ini malah menguntungkan bagi Naya untuk mengintrogasi tersangka didepannya yang sudah membuatnya kepo sepanjang malam.
"Cepat ceritain Frey, lo ada hubungan apa sama Ketua Magaskar Geng itu hah?!." Naya semakin gencar mendesak Frey untuk berbicara.
Frey membuang napas jengah, ini yang ia tidak suka, Frey malas membahas hubungannya dengan Deon, jujur ia juga bingung dengan sikap Deon kepadanya, ia belum lama mengenal Deon tapi sudah diklaim sebagai pacarnya, itu hal yang membuatnya semakin frustasi, apalagi sekarang Naya tak gentar untuk menanyainya ini dan itu, kalian bisa tau sefrustasi apa sekarang Frey.
"Gw sama Deon enggak ada apa-apa Nay." ucap Frey dengan lirih, saat pagi tadi setelah tiba disekolah, Frey tidak memiliki semangat sama sekali, untuk fokus pada pelajaran saja rasanya ia enggan, dan sekarang malah dihadapkan dengan sikap kepo akut sahabatnya.
"Bohong, orang jelas-jelas kemarin dia bilang lo pacarnya, yah pasti ada apa-apalah Frey, gw udah lewatin apanih tentang kalian?." Naya semakin bersemangat menanyai hal-hal yang ingin ia ketahui, berulang kali pula Frey menghela napas jengah dengan sikap Naya, ia memutar bola mata jengah saat memandang Naya yang menyungginkan senyum devilnya.
Menyebalkan!
"Ok,,ok,,." Frey melihat Naya tersenyum senang, Naya semakin merapatkan tubuhnya dengan Frey agar bisa mendengar jelas penjelasan Frey.
"Kemarin Deon nembak gw di taman belakang sekolah,,,."
"Apa?!." Naya terperanjat kaget saat megetahui fakta itu.
"Enggak usah sok kaget, gw tau lo udah tau hal ini sebelumnya." Ucap Frey memutar bola matanya, lagi.
"Sorry, gw cuman enggak nyangka aja, Frey asal lo tau yah, Deon itu orangnya sangat dingin kek es batu, pemaksa, dan juga kejam, selama gw kenal sama dia gw enggak pernah dengar dia nembak cewek atau bahkan hanya dekat dengan cewe, dan sekarang sama lo yang anak baru, malah di tembak? gila sih Frey, lo beruntung." kata Naya panjang lebar,
"Beruntung mata lo, gw malah prihatin sama diri gw sendiri Nay." Ucap Frey menundukkan wajanya. Naya yang melihat sehabatnya lesuh mengernyitkan alis bingung.
"Kenapa?."
Frey mendongak menatap mata Naya. Frey menggeleng-gelengkan kepalanya pelan dengan wajah memelas.
"Gw tuh cuman pengen hidup damai di sekolah ini tanpa terlibat dengan orang yang paling berpengaruh seperti Deon, gw capek Nay." Ucapan Frey membuat Naya bingung, Capek? apa maksud dari Frey.
"Lagian gw belum kenal banget sama Deon, gw enggak cinta sama Deon, dan dengan enggak tau malunya anak itu malah maksa gw buat jadi pacarnya, lo pikir itu hal yang harus gw banggakan?." Naya memegang pundak Frey.
Naya mengerti sekarang, ini bukan hal yang mudah bagi Frey, Frey baru pindah di sekolah ini bukannya mendapat sesuatu yang menyenangkan tapi malah dihadapkan dengan Deon ketua geng di sekolah ini yang terkenal kejam, pemaksa, dan keras. Naya tidak bisa membayangkannya.
ESTÁS LEYENDO
YEON ^26^
Novela Juvenil"Tanpa alasan hatiku jatuh kepadamu, memilikimu adalah mimpiku, menjagamu adalah janjiku dan mencintaimu adalah tugasku." -Deonil Ervan Santaya- "Kau merubah segalanya, datang ke hidupku dan membuat rasa itu timbul, Cintai, dan Lindungi aku, setiamu...
