1. School Problem

9.6K 888 37
                                    

“Lo sakit?” Reyhan menatap Nindy kebingungan karena dari tadi gadis itu hanya diam dengan wajah pucat.

Nindy terpaksa masuk sekolah karena kemarin dia sudah libur. Nindy tidak mau ketinggalan pelajaran atau menambah jadwal lesnya lagi hanya karena nilainya yang turun. Ini semua karena Adinanta! Tapi bukan sepenuhnya salah pria itu karena Nindy juga berperan penting dalam ‘insiden’malam itu. Lagipula … Nindy menyukainya.

“Gue cuma nggak enak badan aja. Sedikit pusing dan perut gue sakit.”

“Lo nggak sarapan? Maag lo pasti kumat deh.” Reyhan mentelisik wajah Nindy dari samping. Mereka duduk bersebelahan dan sebentar lagi pelajaran akan dimulai. “Mau gue anter ke UKS?” tawar Reyhan yang semakin cemas.

“Nggak usah, Rey. Gue nggak mau bolos pelajaran,” tolak Nindy.

“Gue nanti bilangin ke Bu Intan, mumpung belum masuk ini orangnya. Ayok Nin!” paksa cowok itu yang sontak saja menarik perhatian teman-teman sekelasnya.

“Napa lo Nin? Sakit mah ke UKS sana.” Tiara berkata dari bangkunya.

“Atau mau nunggu pingsan dulu? Reza siap gotong Neng Nindy kok. Tenang aja nggak akan berat, karena cinta Reza lebih berat.”

“Huuuuu …!” seru satu kelas karena celetukan Reza Mahardika, playboy cap ikan teri yang memang suka menebar janji manis pada setiap murid perempuan di SMA Bakti Bangsa.

“Udah, udah. Jangan berisik, nanti kita diomelin Kepsek lagi. Lupa lo semua kalau kelas kita dicap jadi sarang penyamun?” ketus Reyhan yang sudah berdiri sambil menarik tangan Nindy. “Ayo, Nin. Gue anter.”

“Tapi Rey …,”

“Ayo! Lo harus istirahat di UKS.”

Akhirnya Nindy pun mau mengikuti saran Reyhan. Meringkuk menekan perutnya yang terasa sakit, Nindy meringis sampai ia tak menyadari bahwa dua anak perempuan sudah masuk ke dalam ruangan itu.

“Sakit nih anaknya.”

Nindy terjengat kaget. Ketika dia membuka mata sudah ada Franda dan Henni di samping ranjangnya.

“Kalian mau apa?” tanya Nindy ketakutan.

“Acting aja nih dia, Fran. Biar bisa diperatiin Reyhan,” kata Henni dengan mata memicing.

“Nggak salah lagi. Kegatelan banget sih lo jadi cewek! Gue udah peringatin berapa kali sih, masih aja nggak denger!” kali ini Franda menarik rambut Nindy. “Jauhin Reyhan gue bilang!”

“Dia sahabat gue, g-gue nggak mungkin jauhin Reyhan …,” kata Nindy yang meringis kesakitan.

“Ngelawan lo sama gue!?”

Franda mengerahkan kedua tangannya untuk menjambak rambut Nindy. Menarik tubuh gadis itu hingga ia turun dari ranjang. Henni memegangi kedua tangan Nindy sehingga Franda bebas menyiksanya. Nindy meronta-ronta, dia menginjak kaki Henni sekuat tenaga dan cewek itu mengaduh kesakitan. Cekalannya terlepas, Nindy berniat keluar tapi Franda menjegal kakinya hingga Nindy terjatuh.

“Gue masih belum selesai sama lo!” Franda menindih perut Nindy yang sudah berbaring di lantai. Mencakari tubuh bagian depan Nindy seperti orang kesetanan. Nindy berteriak, berusaha melindungi wajahnya. “Cewek murahan!” maki Franda sambil menarik seragam Nindy hingga dua kancing teratas kemejanya terlepas.

Sweet Mistake (REPOST) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang