00.63. Secercah harapan

6.6K 520 18
                                    

“Sesulit apapun masalah kamu nanti, akan ada tangan aku ini yang menggenggam tangan kamu untuk menguatkan mu.”

Resya Yufara

••••
"Makan, yuk? Lapar banget aku."  Ajak Resya.

"Ayo deh, yang. Sama aku juga laper. Capek juga terapi."

"Gak boleh capek untuk kesembuhan kamu."

Hari ini memang jadwal Zillo melakukan terapi setelah aksi nekat dia berjalan dengan memaksa beberapa hari lalu.

"Angga gak papakan?" Tanya Resya disela makannya.

Zillo menggeleng. "Cuma terkilir kok. Bukan hal yang mengkhawatirkan."

"Syukur lah."

"Makan tapi gak ngajakin." Daffa  datang dengan seenaknya mencomot kerupuk milik Zillo dari piring.

"Bang Alfa udah makan?" Tanya Resya ketika Alfa mengambil duduk di hadapannya.

Alfa mengangguk seraya tersenyum.

"Gak usah sok manis." Komentar Zillo ketus. Jengah sekali melihat senyuman Alfa.

"Syirik tanda tak mampu jadi cowok semanis gue." Ejek Alfa.

"Yang dipilih Echa juga gue. Jadi sih santai, gak takut Lo rebut."

Alfa tertawa mendengar penuturan Zillo.

Yang mau ngerebut Resya siapa sih?

"Tadinya gak ada niatan. Tapi sekarang jadi ada niat menikung gara-gara lo bilang. Echa pasti mau yakan, Cha?" Alfa mengangkat alisnya mengajak Resya berkolaborasi untuk menggoda Zillo.

Kalau Daffa sih santai. Selagi orangnya sedang beradu mulut, Daffa menyeruput jus jeruk Zillo dengan Khidmat.

Resya terkekeh kecil, dan Zillo sih posesif langsung membekap mulut pacarnya.

"Siapa suruh ketawa sok manis gitu di depan orang lain?" Celetuk Zillo seraya melepaskan bekapannya.

"Dih, dasar posesif."

"Berani kamu?!" Resya menatap Zillo songong membuat yang ditatap kesal.

"Aduuuu... Sakit Zillo." Resya meringis saat Zillo mencubit Pipinya.

"Anjing." Zillo mengumpat ketika melihat jusnya tinggal sedikit. Sangat sedikit, sampai sekali sedotan langsung habis.

Daffa Terkekeh mendengar Zillo menggerutu sendiri.

"Abang pesan sendiri ih. " Ucap Resya.

"Telat, udah habis." Sahut Zillo kesal. Padahal tadi ia ingin menyeruput jus nya karena kesal mengomel pada Resya. Tapi yasudah lah. Untung abang Ipar.

"Btw, Zill---"

"Udah deh, bang. Gue lagi gak ngajak tengkar nih." Zillo menyela Alfa yang ingin mengucap.

Alfa tertawa. "Pilih pacar kok yang tukang ngambek gini sih, Sya? Mending yang kayak abang juga kemana-mana. Sabar, setia, dan tidak sombong."

Zillo mencibirnya. "Jangan meracuni pikiran Echa, ya." Garpu menantang di hadapan mata Alfa.

"Apa sih, Zil? Masa iya gue mau pacari adek yang dari batita gue jagain." Ujar Alfa tak habis pikir dengan keseriusan Zillo.

"Ealah. Udah ngapa, lagian lo lagi fa. Gue adukan ke Dena baru tau rasa lo." Sela Daffa yang mulai jengah.

"Eh jangan dong. Ngambek nanti payah."

"Itu Bilangin aja Bang sama Kak Dena. Biar bang Alfa diputusin." Sahut Resya memanasi.

 Zillo [✓]Where stories live. Discover now