11

66 14 3
                                    

"Hei"

seorang gadis dengan rambut blonde mendekati Jihoon disusul dengan kedua temannya.

"Kau Kwon Jihoon kan?"gadis itu berdiri di hadapan Jihoon dan menatap Jihoon dengan angkuh

"Anak yang banyak duitnya itu kan?"

"Bukan"jawab jihoon singkat.

"Oh maaf" gadis itu meninggalkan jihoon.

Karena sudah terbiasa di dekati dengan cara seperti itu,maka Jihoon berpura-pura untuk tidak peduli,karena dia tahu akan seperti apa nantinya.

BRAK!

gadis itu mengebrak meja, membuat Jihoon tersentak kaget dan menengadah menatap tajam mata gadis didepannya.

"Apa benar?"gadis itu mengangkat buku yang berada di depan Jihoon.

"Aku..aku tidak punya uang"lirih Jihoon.

"Kalau sampai ketahuan habislah aku"

•o0o•

Klik!

Bunyi kamera dan garis polisi memenuhi ruangan castlesoft.

"Amankan contoh sidik jarinya" ucap salah satu petugas

"Baik"dibalas oleh petugas lainnya.

"Sepertinya berlebihan sekali sampai melapor polisi,hanya karena satu fans fanatik"ucap Wonwoo sambil menatap  Soonyoung  yang menundukkan kepalanya pada petugas yang hendak meninggalkan kantor.

"Hanya?"Hansol bergidik ngeri.

"Asisten jeon tidak tahu seberapa menakutkannya kalau itu terjadi?. Setelah itu aku terus bermimpi buruk" Hansol terus menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan bayangan seram yang terus menghantuinya.

"Mungkin kau memang mau mimpi untuk selamanya" Jun terkekeh geli."kalau benar terjadi,pacaran saja dengannya,tapi kalau putus bisa ditusuk pisau" Jun semakin tertawa saat melihat wajah merah Hansol saat menahan marah

"Kalau tidak,minta saja hadiah yang mahal,lama lama juga akan menjauh sendiri" mingyu melanjutkan.

"Yak boc-"

"Ah manager, aku menemukan bug nih! Hehe"belum sempat Hansol berbicara mingyu langsung berlari menuju jun yang menahan tawanya.

"Ah bocah itu" guman Hansol sambil berjalan kearah Soonyoung.

"Lagi pula aku sangat mengerti perasaan Kwon Soonyoung,jadi bicarakan saja! Aku akan membantu"Hansol merangkul pundak Soonyoung semangat.

"Ini bukan tentang perasaanku, ataupun hadiah menjijikkan itu"Soonyoung melepaskan rangkulan Hansol pada pundaknya.

"Ini tentang kelakuannya yang seperti kotoran, mengancam akan menyekap adikku"ucap Soonyoung sambil menggenggam kuat garis polisi hingga putus.

Tak ada yang boleh menyentuhnya.anak itu,jihoon, adikku. Aku takkan membiarkan siapapun melukaimu. Untuk itu aku berusaha, berusaha,dan terus berusaha.

sibling(not)goals •SOONHOON•Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu