Bab 3

717 60 12
                                    

Shin turun dari kamarnya yang terletak dilantai atas. Dilantai bawah dia melihat ada beberapa pelanggan yang sedang makan dimeja makan

Dan didekat konter dia melihat ada seorang pria berambut biru yang sedang duduk santai dengan secangkir minuman dan sebuah buku ditangannya

Dia tersenyum hangat saat melihat Shin berjalan kearahnya "Tidak biasanya kau bangun sesiang ini tia, apakah kau mengalami gangguan tidur atau apa?"

"Pagi kak. Um, tidak juga, ngomong-ngomong apakah kakak tidak pergi ke guild hari ini?" Shin duduk dan berkata kepada kakaknya yang bernama Welen

"Temanku berkata bahwa orang tuanya sedang datang berkunjung, karna itu setidaknya selama beberapa hari kedepan kami memutuskan untuk libur dan beristirahat sejenak"

"Hn..."

Welen sedikit menatap Shin "Kenapa kau terus tersenyum seperti itu? Apakah kau mengalami atau memimpikan sesuatu hal yang indah?" Dia tersenyum mengatakannya

"Yah, sesuatu seperti itulah"

"Oh? Apa itu? Bisakah kau menceritakannya?" Welen tampak tertarik

"Itu bukan urusanmu, kenapa aku harus menceritakannya?" Shin membuang muka

"Oh, oh? Apa ini? Kenapa kau bertingkah seperti menyembunyikan sesuatu?" Welen meletakkan bukunya. Dia tampak semakin tertarik dengan hal yang membuat adiknya menjadi seperti itu

"Mungkinkah kau.... Mendapatkan seorang pacar? Oh ya tuhan, apakah pada akhirnya adik cantikku yang dingin dan cuek kepada lelaki ini membuka hatinya kepada seseorang?" Ekspresi haru dan bahagia terpampang dengan begitu jelas diwajah tampan welen

"Kak! Aku tidak!" Shin cemberut dan kesal, tapi dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi malu diwajahnya

Welen tersenyum dan tertawa gelintir melihat reaksi malu adiknya. Dia kemudian meminum minumannya

Shin menatapnya "Dari pada itu, bagaimana hubunganmu dengan pacarmu. Oh maaf, aku lupa kak. Aku lupa bahwa kau tidak pernah memiliki seorang pacar sebelumnya" Shin berkata dengan nada sarkasme

Air minum yang masuk kedalam mulutnya kembali mengalir keluar dari mulut welen

"Kau! Gadis! Jika aku mau aku bisa saja dengan mudahnya mendapatkan seorang pacar, aku hanya belum menemukannya saja! Huh!" Welen sedikit marah dan mendengus sambil dengan kasar menggosok kepala shin

"Ugh! Kau hanya mencari alasan, kau bahkan tidak memiliki teman wanita! Argh, cepat singkirkan tanganmu dari rambutku!" Shin berusaha menyingkirkan tangan welen dari kepalanya

"Apa katamu?! Siapa bilang aku tidak punya teman wanita?! Aku punya! Apa aku perlu menunjukannya padamu?!"

"Aku tau itu pasti kak renata bukan? Aku yakin kau pasti tidak memiliki teman wanita lainnya selain dia. Aku bahkan tidak pernah melihatmu berjalan dengan seorang wanita sebelumnya" Shin mengejek dan menatap Welen dengan tatapan menyedihkan

"Kau hanya tidak pernah meli..." Welen ingin melanjutkan argumennya dengan Shin. Tapi kemudian dia menyadari tatapan pelanggan disekitar "Sudah, aku tidak ingin bercanda denganmu. Lebih baik kau pergi dan lakukan pekerjaanmu. Hush!" Welen mengusir Shin dan lanjut membaca bukunya

Shin menangkap tatapan Welen barusan. Jadi dia segera melihat sekeliling dan merasa malu karnanya. Pelanggan yang sedang makan disana tampak menatap mereka, bahkan ada yang tersenyum seolah senang dan terhibur dengan pertunjukan mereka barusan

Dia tersenyum seolah meminta maaf kepada mereka. Lalu dia bertanya kepada welen "Ngnmong... Ngomong-ngomong dimana ibu? Kukira tadi dia menyuruhku untuk membantunya?"

Aeriel WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang