Chapter Twenty Seven - The Love's Sacrifice

Start from the beginning
                                    

"Apakah kau percaya jika aku bilang begitu? Apakah kau akan membantuku?"

"Tidak!"

"Apa alasanmu melindunginya? Bukankah kau juga ingin membalas dendam untuk dirimu sendiri?"

Sarawat tertawa dan membalas. "Aku tidak mencoba melindunginya, namun jika kau pikir kau bisa mempengaruhiku menggunakan trick tersebut, maka kau benar-benar meremehkanku..."

"Jadi, kau akan membiarkan Arthit membunuhku, mendapatkan mutiara terakhir dan membebaskan telur Dragon-Snake? Jika spiritnya kembali ke tubuhnya, aku yakin kau tahu apa yang mampu ia lakukan pada dunia dan kahyangan, mungkin ia akan menyerbu istana dan kembali membebaskan semua siluman..."

Sarawat langsung bergidik, memikirkan kata-kata gadis itu, ia memang khawatir akan hal itu. Khao benar, meskipun ia telah menjinakkan spirit Tine, tetapi rohnya pasti menyimpan dendam setelah terkurung begitu lama di penjara yang penuh dengan roh jahat.

"Meskipun kau bilang begitu, aku tidak mungkin akan membantumu membunuh Arthit..." Sarawat menekankan.

"Aku punya ide yang lebih baik untuk memaksa Arthit untuk menyerahkan mutiara naga tanpa harus membunuhnya...tetapi kau harus melindungiku..." ujar gadis itu dan menambahkan. "Tidakkah kau juga ingin mendapatkan kembali mutiara spiritmu?"

Sarawat memikirkan ucapan gadis itu sejenak, karena ia tidak bisa mengirim Arthit kembali ke penjara, jadi satu-satunya cara untuk menghentikannya membebaskan telur dragon-snake adalah mencegahnya mendapatkan mutiara.

"Tunggu sebentar, sepertinya kau juga ingin mendapatkan mutiara untuk dirimu sendiri, apa yang kau rencanakan?!" tanyanya curiga pada Khao dan berpikir sejenak. "Oh, aku baru ingat...kalau kau juga memiliki batu Nuwa, bukan?"

Gadis itu membisu dan tampak ragu ragu sejenak dan menunjukkan wajahnya aslinya pada Sarawat.

Sarawat membelalak kaget melihat bekas luka mengerikan di wajah gadis itu.

"Ini adalah bekas luka permanen yang disebabkan karena menggunakan energi mutiara tanpa batu Nuwa dan hanya bisa disembuhkan dengan menggunakan kekuatan healing dari mutiara naga giok hijau..." gadis itu menjelaskan.

"Bagaimana dengan mutiara yang lainnya?"

"Sebelum para dewa menciptakan zodiak dan memenjarakan para siluman, kami semua hidup dengan damai di dalam hutan, itu adalah tempat dimana kami berasal dan kami seharusnya kembali ke sana!!!" tutur Khao dan melanjutkan.

"Setelah lukaku sembuh, aku akan mengembalikan mutiara naga hijau pada Kong dan menggunakan kekuatan mutiara yang lain untuk memerintahkan spirit para siluman kembali ke dalam hutan dan menyegelnya dari dunia luar untuk selamanya, kurasa itu lebih baik daripada kembali ke penjara..."

"Kedengarannya seperti rencana yang bagus, tapi maaf aku tidak percaya dengan ucapan siluman..." ujar Sarawat. "Bagaimana kalau kau justru menggunakan kekuatan mutiara naga untuk kejahatan dengan memanipulasi para siluman dan manusia, seperti kau memanipulasi Kong untuk membunuh Arthit terakhir kali..."

"Aku tidak memanipulasi Kong...ia menembak Arthit karena inisiatif sendiri...untuk melindungiku..." ia berhenti sejenak dan menambahkan. "Seperti yang ia lakukan untuk melindungi Namtan dulu..." Khao menyeringai.

"Apa maksudmu?"

"Kong mendorong ketiga siswa dari gedung sekolah untuk menyelamatkan Namtan... tiga tahun yang lalu..."

Sarawat membelalakkan matanya syok mendengar hal itu. "Tidak mungkin!!! Kong tidak mungkin melakukan itu!!!" ia tidak mempercayainya. "Kecuali kau punya bukti, aku tidak akan percaya apa yang kau katakan!!!"

IND - The Reason of Reborn - ENDWhere stories live. Discover now