11.

4.2K 453 134
                                    

Aku emang lagi hiatus, tapi aku mau ngabisin draft dulu ya:')

So, enjoy♡
•••
San lagi duduk dihadapan yunho, san ga takut karena tangan yunho masih belum bisa terlalu banyak gerak, mengingat kemarin san nembak tangannya

"Gue ingetin, jangan berani nyentuh wooyoung lagi, atau gue bakal bunuh lo" kata san, yunho ga jawab dia nunduk

"Gue tau, lo trauma, tapi ga gini caranya"

"Lalu saya harus bagaimana?"

"Terapi" ucap san

"Tapi saya tidak gila"

"Mata lo ga gila, gue tau lo ga gila, tapi dengan lo nikmatin waktu nyiksa orang itu udah bisa disebut gila, lo mau hidup gini terus? Kalo iya gue tanya, mau sampe kapan? Sampe mati?"

"Kamu tidak usah ikut campur dalam urusan hidup saya"

Bahu san melemas "kak, kakak ga kangen? Dulu kita akur-akur aja kak, aku kangen kakak yang dulu, aku mau kita kaya dulu lagi, kak kalo kakak gamau lakuin karena benci aku, lakuin buat diri kakak sendiri, aku pengen liat kakak bahagia kak, jangan gini terus" san mulai nangis

Yunho rasanya pengen ngusak rambut san, tapi egonya masih gede

"A-aku gamau kakak di-cap pembunuh sama orang kak, tolong" san sujud dikaki yunho, yunho belum jawab tapi dia udah netesin air matanya

"Demi diri kakak sendiri kak, demi kebahagiaan kakak, kalo kakak keberatan karena ada aku, aku bisa pergi kak, kalo kakak mau aku mati, bunuh aku, gapapa, asal kakak disini hidup normal dan bahagia"

"Maaf" satu kara keluar dari bibir yunho, san berdiri terus meluk kakaknya

"Janji ya kak, kita lewatin semuanya bareng, kakak harus bahagia, dan aku akan lebih bahagia liat kakak bahagia"

"Makasih, udah mau ngasih kesempatan"

San ga jawab, dia ngeratin pelukannya, dia tau cepat atau lambat, kakaknya yang dulu akan kembali.

••••

Sementara wooyoung dirawat, yunho juga sering terapi, sekarang emosinya lebih stabil, meskipun kadang masih suka kambuh, seenggaknya ga sampe bunuh orang, atau nyiksa orang

San sama yunho juga hubungannya mulai membaik, biasanya san yang suka nemenin yunho terapi.

Hari ini jadwalnya yunho terapi, tapi sayangnya san gabisa nemenin soalnya dia ada kelas, tapi...

"Kak yunho?"

"Ya?"

"Aku song mingi, temennya san, tadi dia bilang suruh nemenin soalnya san ada kelas"

"Saya sendiri aja" kata yunho

"Nanti san ngambek, udah aku anter aja, ayo" mingi narik yunho buat masuk ke mobilnya.

Diperjalanan yunho diem aja, dia gimana ya, malu?

"Lo pasti mau marah ke san kan?" Ucapan mingi bikin yunho nengok "lo gaperlu marahin san gara-gara nyuruh gue nemenin lo terapi, san bisa dibilang cuma punya gue sebagai teman, makanya dia percayain semuanya ke gue, lo gausah takut, gue gabakal ngolok lo apalagi ngatain lo gila"

"Thanks" kata yunho, mingi ga jawab tapi dia senyum

Skip>>

"Mau makan dulu ga kak?" Tanya mingi

"Lo udah makan?"

"Belum sih, tapi kata bunda hari ini dia mau masak, mending lo ikut makan aja dirumah gue"

"Sorry?"

"Gue maksa btw"

Btw yunho baru sadar kalo arah mereka pulang tuh bukan kearah rumahnya, ini jalannya agak asing

"L-lo gabakal nyulik gue kan?" Tanya yunho panik

"Engga lah gila, lo masa gatau sih san juga kan suka main dirumah gue" yunho ngangguk, bener juga kata mingi

Galama mereka sampe dirumah mingi, rumahnya ga segede punya dia, tapi keliatan lebih hangat?

"Ayo masuk" mingi ngajak yunho masuk, dia nyuruh yunho nunggu dulu disofa, minginya mau ganti baju

Pas mingi lagi ganti baju, ada wanita paruh baya yang nyamperin yunho, wajahnya cantik

"Eh ada temennya mingi, minginya kemana?" Tanya bundanya mingi

"Mingi lagi kekamar dulu katanya tan" jawab yunho sedikit tegang, dia takut:)

"Yaudah ayo duluan aja, nunggu minginya sekalian disana" yunho mau nolak, tapi yakali?

Jadi dia ngikut bundanya mingi

"Eh ada tamu?" Kata orang yang udah duduk disana alias papanya mingi

"Iya nih, mingi bawa temennya, ga bilang dulu, untung bunda masak banyak" katanya

"Makan yang banyak, masakan bundanya mingi enak banget, gaada duanya" yunho senyum, terus ikut duduk, mereka nunggu mingi dulu baru mulai makan

Yunho diajak ngobrol, meskipun dia ga banyak ngomong, cuma senyum-senyum aja

"Yatuhan!! Kirain kabur, ternyata udah disini" mingi ngomong sambil ngos-ngosan

"Kenapa sih gi?" Tanya mamanya

"Kirain yunho pergi, aku udah panik nyariin" mingi nyamperin mereka terus duduk disamping yunho

"Ayo doa dulu, baru makan"

Terakhir yunho doa sebelum makan tuh kapan ya? :") dia jadi terharu

"Selamat makan" ucap papanya mingi, abis itu mereka makan dengan khidmat

•••

Mingi nganterin yunho balik, kata san dia juga udah balik, ga nginep di RS, cuma jengukin doang bentar

"Makasih ya" kata yunho pas udah turun dari mobil mingi

"Sama-sama, jangan lupa diminun obatnya, cepet sehat yaa, byebye" abis itu mingi langsung balik lagi

Yunho? Dia lagi deg-degan, padahal yang ngomong seumuran sama adeknya, umur mereka juga terpaut lumayan jauh, tapi ko hatinya menghangat ya? 😳

"Dor!"

"TUHAN"

"Ngelamun, ayo masuk udah malem" san narik yunho buat masuk kedalem rumah

"Wooyoung udah sedikit membaik, kalo dia sadar,  kakak mau kan minta maaf ke-dia?" Tanya san

Yunho ngangguk "mungkin dia gabakal maafin gue, dan sebenernya gue nemuin dia aja ga pantes, tapi gue bakal minta maaf, tolong yakinin dia kalo gue gabakal ngelakuin hal kaya dulu"

"Pasti, yaudah sana istirahat- eh!!! Tadi kalian kemana dulu? Ko lama? Ngedate yaaa?" Kata san dengan nada ngeledek

"Ngada-ngada, dia cuma ngajak makan dirumahnya" kata yunho sambil geplak pundak san

"Dih gue ga diajak, padahal makan dirumah mingi tuh enak banget, udah makanannya enak, suasananya juga enak" kata san, yunho ngangguk menyetujui

"San, lo gamau gitu kita tinggal dirumah yang lebih kecil?" Tanya yunho

"Wah itusih harus, gue udah muak dirumah ini, sekalian ngehapus kenangan jelek"

"Oke, nanti lo cari aja rumahnya, gue ikut apa yang lo mau"

"Oke" ucap san.





Gimana kalo siksa siksanya kita sudahi sampai chapter kemaren:)

Desire, woosan (sanwoo) 🔞✔️Where stories live. Discover now