Bab 32. Ketemu! (2)

3K 490 82
                                    

btw chapter ini panjang aeh.

**

'Tetap saja, dia sudah mengasah 17 kali.'

Dia harus menajamkan gunting atau pisau lipat atau pisau dapur atau semacamnya. Kenapa kau tidak melakukannya lebih sering?

'Jika dia menggunakan bakatnya untuk digunakan dan bekerja sebagai pandai besi atau teknisi serupa, dia hanya perlu untuk memenuhi kondisi dasar.'

Berhubung kemampuan itu adalah optimasi awal, entah bagaimana dia akan bisa mendapatkan kemampuan begitu jadi Pembangkit. Meskipun kau menyatakan bahwa kondisi yang perlu dipenuhi itu jadi lebih mudah melalui kemampuan Si Kecil, jika dia menggunakan bakatnya sebelum ini, apa artinya dia telah berhasil menajamkan 10 ribu pisau?

Jika dia lahir sebelum industralisasi, akan lebih mudah untuknya menjalani hidup sesuai dengan bakatnya, tapi dia lahir di waktu dan lingkungan yang salah. Karena keberadaan kemampuan Si Kecil-kulah masih ada harapan untuk menemukan bakatnya, jika bukan karena itu, dia mungkin sudah terkubur.

'...Aku memutuskan untuk tidak menggunakan kata kunci pada manusia, tapi menyaksikan hal ini, aku tidak yakin lagi.'

Jikalau aku melihat kemampuan istimewa yang bukan tarung-atau penyembuh-dan sejenisnya yang sudah pasti akan terkubur, haruskah aku menolong? Jika status peringkat mereka rendah seperti Myeongwoo, tidak akan ada masalah yang akan terjadi. Jika status mereka C keatas, mereka akan hidup dengan baik sekalipun aku tidak ikut campur, jadi aku bisa pura-pura saja tidak melihat mereka.

Pada titik ini, kasusnya akan sangat jarang dan hanya akan ada beberapa orang, jadi jika mereka mencolok, mari coba pancing mereka.

"Ahjussi, yang ini bagaimana?"

Yerim menggenggam dan menunjukkan gergaji yang besarnya setara dengan tinggi badannya, seraya bertanya. Kapak masih mending, tapi ini gergaji? Kenapa mereka menunjukkan hal semacam itu pada anak-anak?

"Bukankah kelihatannya alat ini bisa memotong es dengan baik?"

"Bekukan saja sedikit, utamanya menggunakan Pengunci Bayang. Jika hanya ini, kalau kau pergi ke dungeon kelas atas, meskipun menggunakan Napas Beku sampai tingkat maksimal, kau mungkin hanya bisa menangkap beberapa monster."

"Kalau begitu, seperti dugaan, bukankah kapak akan lebih baik? Kelihatannya seperti meningkatkan status Kekuatanmu dengan sangat baik."

"Menambah Kekuatanmu dengan perlengkapan yang dipakai, untuk senjatamu, gunakan yang cocok dengan kemampuan dan fisikmu. Kau dengan sendiri selama kelas teori."

Yerim memasang ekspresi 'Iyakah?'. Apa dia melamun selama pelatihan?

"Pokoknya begitu kau mendapatkan kemampuan menyerang, senjatamu akan sangat membantu, jadi pilih yang paling cocok di genggamanmu."

Sebagai Penyihir Tempur, mengutamakan status Tenaga Dalam sebagai senjata utama adalah hal bagus. Meskipun kau harus menyimpan cadangan untuk serangan jarak dekat. Setelah menasihati Yerim, aku menghampiri Yoo Myeongwoo, yang masih meragu.

"Ambil tombak di sebelah sana dan menghancurkan dengan bertahan. Kau hanya perlu menghindari titik-titik tekanan sebagaimana yang kau pelajari kemarin."

"O-Oke."

"Perlengkapan kelas atas tidak akan rusak semudah itu kalau melawan monster kelas rendah, jadi jangan khawatir dan pilih satu yang bagus. Yang perlu kau lakukan hanyalah menjaganya supaya tidak hilang."

Pada kalimatku, Myeongwoo pun lega.

Tapi kenapa juga aku harus memilihkan senjata untuk mereka? Kemana istruktur pelatihan itu pergi? Kenapa mereka tidak datang? Ini namanya melalaikan tugas.

The S-Classes That I Raised ( Kelas-S yang Ku Asuh ) [terjemahan lanjut]Where stories live. Discover now