8. Karena Abang ... Sayang Kamu

7.2K 916 183
                                    

Haiii ... Selamat malam ... selamat berkumpul dengan keluarga tercinta ...

Sepertinya Mami khilaf, padahal editan msh 4 naskah lagi ... Demi klen ini semua 💝💝💝

Happy reading ...

🍀🍀🍀

Song : Akad – Payung Teduh

Bila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah telah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani diriku

🍀🍀🍀

Keluarga Calvin Kurniawan tiba 3 hari menjelang pernikahan. Karena rumah Keluarga Kurniawan sedang repot dengan urusan pernikahan, jadinya Calvin sekeluarga didaulat untuk tinggal sementara di rumah Keluarga Gabrian. Rumah untuk mereka tempati sudah siap hanya tinggal mengisi perabotannya. Sedangkan Colin dan London akan tinggal bersama Ayah dan Bunda setelah pernikahan.

Bunda Olivia malah menyuruh Colin dan London yang kebetulan sudah cuti untuk menjemput Calvin sekeluarga ke bandara. Mereka membawa 2 mobil yang satunya dikendarai oleh supir Bunda.

Calvin bilang koper mereka lumayan banyak walaupun sebagian barang sudah dikirim melalui ekspedisi. Untung Land Rover Colin berkapasitas besar jadi bisa mengangkut mereka semua.

Pak Anto, supirnya Papa Orlando ikut bersama mereka dengan mobil terbaru Calvin yang dibeli Papa Or sebulan yang lalu. Waktu itu Calvin ditanya sukanya mobil apa dan dia jawab Nissan Navara Double Cab karena katanya mobil itu bagus kalo untuk jalan jauh. Apalagi kalo jalan-jalan ke luar kota bawa anak-anak.

"Nanti mobil kamu kita ganti baru ya, Yang," ucap Colin dalam perjalanan menuju bandara.

"Kenapa harus diganti, Bang? Itu kan masih bagus."

"Ya ampun, Sof mobil kamu itu udah lebih 5 tahun dan Abang khawatir kalo kamu pake itu."

"Ntar aja, Bang tunggu tabungan aku cukup dulu."

"Emangnya kamu mau ganti apa? Biar Abang beliin."

"Idih ... aku bukan cewek yang matre ya, Bang. Ntar orang yang liat pasti pikirannya macem-macem."

"Macem-macem gimana? Kan Abang beliin istri Abang, bukan orang lain!"

"Bang, orang sirik tuh banyak. Begitu kita nikah, mobil aku Abang ganti sama yang mahalan dan orang langsung bilang 'si London matre juga ya, untung dapet suami kaya'."

"Sofia, biarin orang mau bilang apa yang penting kamunya nggak gitu. Pusing amat sih mikirin omongan orang."

London menghela nafas panjang. "Iya sih, Bang."

"Emang kamu nabung buat beli mobil apa?"

"Tadinya pengen sedan lagi tapi setelah aku pikir-pikir sedan kurang cocok buat anak-anak. Dan kemarin iseng liat-liat pameran mobil sama Bunda, aku lihat Toyota Hybrid keren juga."

Colin tersenyum dan dengan sebelah tangannya dia meraih London lalu mencium bibirnya. "Berarti MP kita jadi dong? Kan istrinya Abang udah mikir anak-anak."

London mendecih lalu mendorong Colin. "Jadilah ... tapi ntar pas Abang udah bilang cinta." London mencibir dengan puas.

"Masih takut ketemu Brielle?" tanya Colin.

"Nggak lah! Harusnya aku yang nanya Abang. Siap nggak ketemu Brielle? Jangan-jangan begitu ketemu Brielle, Abang batalin pernikahan kita. Aku sih udah siap, Bang kalo Abang bilang nggak jadi nikah." London tertunduk.

Colin: My Love Is For London (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang