5. Kuala Lumpur, 2-1

5.9K 895 297
                                    

Haiii ... selamat malam, selamat berkumpul dengan seluruh keluarga ya.

Happy reading ...

🌹🌹🌹

Song : Touch – Little Mix

You and I and nobody else
Feeling feelings I never felt
The way you got me under your spell
Don't you keep it all to yourself

🌹🌹🌹

London tidak pernah menyukai kehidupan malam. Padahal sejak dia terjun bebas ke dunia modelling, clubbing hingga subuh sudah menjadi satu paket di dalamnya. Tapi didikan keras kedua orangtuanya tentang Agama dan norma-norma kehidupan membuat London hidup lurus hingga saat ini.

Di negara manapun dia bekerja, kegiatan setelah modelling selalu ditolaknya. Dia memilih pulang ke hotel untuk tidur. Lagipula toleransi tubuhnya atas alkohol tidak bisa lebih dari 2 gelas.

Ketika dia berulangtahun ke-17, Papa, Mama dan Abangnya, Jonathan membawanya ke 5 tempat hiburan malam nomor 1 di Jakarta.

Hari pertama, London dibawa ke sebuah bar eksklusif yang ramai dengan orang-orang dewasa berpasangan.

"Papa mau ngasih liat kamu gimana kehidupan malam dengan minuman keras. Ini baru hari pertama dan Papa akan kasih kamu minuman yang paling ringan!" Papa menyodorkan segelas minuman berwarna coklat susu ke hadapannya.

"Ini namanya Baileys. Papa pilihin rasa Caramel untuk kamu. Sebelum kamu minum ini, rasakan dulu auranya bar ini!"

London terdiam dan perasaannya kala itu mulai tidak nyaman ketika beberapa pasangan mulai berciuman di sofa di sudut-sudut ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

London terdiam dan perasaannya kala itu mulai tidak nyaman ketika beberapa pasangan mulai berciuman di sofa di sudut-sudut ruangan. Tapi setidaknya Baileys itu rasanya enak. Hanya saja London mulai pusing di gelas ketiga. Melihat gelagat itu, Papa langsung menarik gelasnya dan membawanya pulang.

Hari kedua, London dibawa ke sebuah Executive Lounge di JW Marriott Hotel. Tentunya Papa sudah menyewa 1 kamar yang harganya 4 jutaan semalam karena executive lounge itu hanya dibuka untuk tamu yang menginap.

Dengan minuman yang sama yang Papa pesan di bar kemarin, di executive lounge harganya jauh lebih mahal dan mereka juga harus berpakaian rapi sedikit formal. Padahal di bar kemarin mereka berempat hanya mengenakan kaos dan jeans. Di tempat itu, Papa mengenalkan satu minuman lain yang kadar alkoholnya sedikit di atas Baileys, namanya Radler Beer dengan kadar alkohol 2%. Rasa asam dari campuran lemon dan bir bintang membuat London mulai pusing di gelas kedua. Papa langsung menghentikannya.

Di hari ketiga, Papa tanpa Mama dan Jonathan membawanya ke sebuah pub di tengah kota. Pub ini lebih terlihat nyaman dengan live music yang menenangkan. Tidak banyak orang tapi di sini London suka. Papa memberikan minuman di atas Radler Beer, Captain Morgan Spiced Rum dengan kadar alkohol sekitar 17%. London sampai bergidik mencicipinya.

Colin: My Love Is For London (END)Where stories live. Discover now