Chapter 5. Si Kerdil Trex

2 0 0
                                    

"Dia adalah penggantiku menjadi pasukan, kalian harus menerimanya karena dia adalah budakku!" Si penempa besi berkata dengan dingin.

Setelah beberapa saat terbengong karena kejadian yang begitu cepat tadi, mereka lalu membantu lelaki kerdil tadi berdiri. Sepertinya mereka tak ada pilihan lain, mereka lalu membawa lelaki kerdil yang sudah pasrah tersebut pergi.

Si kerdil malang itu terus saja berontak. Dia tidak mau dibawa paksa oleh para pasukan.

Karena tubuhnya yang kecil dan susah ditangkap maka lelaki kerdil tadi berhasil berlari melepaskan diri dari kawalan pasukan dan masuk kembali ke dalam tempat penempaan tadi.

Para pasukan kaget bukan main saat lelaki kecil itu berhasil meloloskan diri dari sergapan mereka. Mereka segera mengejar dan mencoba menangkap lelaki kerdil tadi, namun karena kegesitannya, dia berhasil lolos dan masuk kedalam sebuah ruangan di samping ruang tempat penempaan dan mengunci pintu ruangan tersebut.

Kejadian itu dibiarkan saja oleh sang penempa besi. Dia hanya mencibir atas ketidakbecusan para pasukan dalam membawa budaknya tersebut.

Tak beberapa lama para pasukan menggedor pintu ruangan tempat si kerdil bersembunyi, mencoba untuk masuk, tiba-tiba ruangan tadi terbuka.

Didepannya lelaki kerdil tadi sudah mengepak barang-barang yang akan dia bawa. Ternyata si kerdil tadi masuk ke dalam karena ingin membawa perlengkapannya. Bawaannya hanyalah beberapa kain yang dimasukan ke dalam sebuah tas kecil, dan sebuah kapak kecil yang cukup besar dalam ukuran lelaki kerdil tadi.

"Tunggu sebentar."katanya.

Lelaki kerdil tadi masuk kedalam ruang penempaan menemui tuannya.

Entah apa yang mereka bicarakan, kelihatannya mereka sedang berbicara serius. Tuannya nampak geram dengan si kerdil itu, sambil berpaling akhirnya dia kembali meneruskan pekerjaannya. Sedangkan lelaki kerdil tadi keluar menemui para pasukan yang menunggunya sambil tertawa lebar. Kelihatannya dia sangat senang setelah keluar dari tempat tersebut.

Akhirnya dia bersama para pasukan yang telah menunggunya dan beberapa orang yang juga mau menjadi pasukan kerajaan meninggalkan tempat itu.

Didalam, di tempat penempaan tadi si lelaki kekar kelihatan sangat marah. Dia marah tentang banyak hal kepada banyak orang. Kepada lelaki kerdil budaknya, lalu kepada para pasukan yang tadi mengepungnya, kepada para pasukan yang berperang, dan terakhir kepada King Morrent.

Dia menyalahkan mereka semua atas apa yang menimpanya beberapa tahun lalu hingga kini. Dia lalu teringat kejadian beberapa tahun lalu ketika sesaat sebelum dia mendapatkan budak kerdil tadi.

Saat itu dia masih menjadi salah satu pasukan kerajaan yang gagah berani. Dia memiliki seorang istri yang cantik dan seorang anak yang masih balita.

Pada suatu hari dia ditugaskan untuk memata-matai musuh di Klitown, daerah tempat istrinya tinggal bersama anaknya. Namun yang terjadi diluar kendalinya, ternyata sampai disana dia tidak melihat pasukan musuh sama sekali.

Lalu dia mulai masuk kedalam kota, disana dia terbelalak dan terpaku melihat pemandangan di depan matanya. Ternyata para warga kota dikumpulkan di alun-alun kota oleh para pasukan Delmare lalu dibunuh satu per satu tak terkecuali orang tua, wanita, dan anak-anak.

Hingga dia melihat dua sosok terbujur kaku menatapnya sambil berpelukan. Dua sosok tersebut adalah istri dan anaknya yang tewas oleh rekannya sesama pasukan.

Kontan saja dia mendekati para pasukan yang sedang menyiksa warga, sambil pedangnya terhunus dia mulai mengamuk dan membunuh rekan-rekannya. Hingga akhirnya dia membunuh semua rekannya yang tak kuat menahan kekuatannya.

Setelah membunuh semua rekannya, dia segera melarikan diri dan merubah nama serta pekerjaannya, hingga akhirnya dia membeli seorang budak kerdil hitam yang diberi nama Trex.

Hingga kini dia tidak tahu apa yang membuat para rekannya sesama pasukan tega menghabisi warga kotanya sendiri. Dia tidak tahu bahwa mereka semua telah terkena pengaruh jahat dari kegelapan. Setelah mengingat-ingat kejadian itu lalu dia menangis sejadi-jadinya dan tanpa sadar dia pun pingsan.

BLOOD BROTHERHOOD : Kingdom WarfareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang