22. sorry

2.2K 454 72
                                    

Dejun menghabiskan malam terakhirnya di Guangdong dengan pergi kulineran dari sore. Ia tak bisa mengambil cuti lebih lama lagi karena Ten pasti akan marah besar. Walau sebenarnya dia ingin stay lebih lama setelah tahu bahwa Hendery juga ada di kota ini.

Pandangannya terasa berkunang-kunang.

Ah, ya, makanan terakhir yang dia lahap itu memang pas ditemani alkohol. Apabila kau sudah menjadi vampire, kau memang tidak bisa mabuk. Namun, jika kau vampire yang jarang minum darah, tubuh menjadi lemah sehingga bisa saja mabuk seperti Dejun saat ini. Tiga gelas saja membuatnya kesulitan sekadar berjalan kembali ke hotelnya yang dekat itu.

Padahal, saat ia masih manusia, ia punya toleransi tinggi terhadap alkohol.

Tubuhnya ambruk dan ia terduduk di tengah gang. Kantuk berat menyerang hingga matanya pun terpejam. Leher dan pipinya terasa panas sekali. Menjalar. Ia seharusnya tidak minum-minun kalau tahu akhirnya akan begini. Samar-samar ia mendengar suatu suara di ujung lorong.

Drap—

Drap—

Langkah kaki. Napas.

Ia segera memaksakan matanya untuk terbuka. Namun, betapa terkejutnya Dejun ketika tiba-tiba seseorang lelaki tak dikenal sudah ada di hadapannya, mencengkram kedua bahunya dengan kuat. Kaki si manis pun langsung refleks menendang perut lelaki itu hingga tubuhnya terhuyung.

Si Xiao bangkit dan melirik sekilas lelaki itu.

Ia menemukan wajah yang terlihat sangat pucat dengan mata merah. Oh, dan taring tajam —seorang dark vampire. Dejun merinding sekilas karena masih ada takut yang melekat mengibgat dirinya pernah jadi target mereka. Pandangannya agak kabur karena kepalanya masih pusing. Namun, ketika ia menyipitkan mata, kejutan lagi baginya.

Itu Huang Renjun.

Adik tiri Guanheng.

"Renjun?" gumamnya.

Renjun mengangguk kemudian bangun dan menepuk-nepuk pantatnya yang sakit akibat terjatuh barusan. Ia mengangguk sekilas. Ekspresinya yang tadinya terlihat garang sedikit melembut melihat Dejun. Ia kemudian memiringkan kepalanya dan bertanya, "Oh, kau, pacarnya Guanheng-ge?"

Mendengar pertanyaan itu, Dejun jelas langsung membuang muka. Ia sudah menyatakan perasaannya, tapi Guanheng tidak mengindahkan. Mengingat hal itu membuat hatinya sedikit terasa nyeri. Ia pun hanya berdecih singkat, "Bukan."

"Oh, belum ya, maaf—"

"Apa yang kau lakukan? Menyerang seseorang tiba-tiba begitu? Kau ingin membunuh lagi? Bukankah kau seharusnya ada di tempat rehabilitasi dengan Xuxi? Dimana dia?"

Dejun berhenti singkat kemudian menyadari sesuatu; "Wait, kalian kabur?"

Si dark vampire hanya menggeleng, "Kau tahu akhir-akhir ini di wilayah ini ada penyerangan oleh dark vampire. Dan sosok itu benar-benar tidak terlacak. Aku dan Xuxi-ge dilepaskan untuk ikut bergabung mencarinya. Aku menyerangmu karena aku was-was, takut bahwa kau adalah orang suruhannya."

Penjelasan dari Renjun terdengar sedikit masuk akal.

Namun, Dejun masih was-was. Bagaimana kalau lelaki ini berbohong dan ternyata dia buronan yang kabur? Bagaimana kalau lelaki ini adalah orang yang Sicheng masuk? Apalagi, ada sedikit bau darah amis tercium dari saudara Hendery yang satu ini. Pasti vampir yang satu ini baru saja menyelesaikan makan malam.

"Kata orang dewan, orang itu berhubungan dengan Hendery."

"Ya, dia paman kami."

"Oh, paman kalian?"

✓ Corrupting Me • henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang