6. shadow

3.7K 755 74
                                    

Kejadian beberapa waktu lalu masih membuat Dejun takut.

Ia tak paham dengan Hendery.

"Dengar, aku tidak paham apa maksudmu dengan kata itu. Apakah itu makdudnya kau akan minum darahku? Apakah itu maksudnya kau hanya bernafsu dan ingin tubuhku? Tolong pergi saja. Aku sudah baikan jadi kau tak perlu merawatku lagi. Besok, di kantor, datang tepat waktu. Aku punya pekerjaan untukmu."

Dejun hanya tersenyum pahit lalu pergi mengunci diri di kamar.

Dia mulai sadar jika dirinya adalah mangsa incaran vampir dan tinggal menunggu waktu saja, dia akan mati. Ketika mereka bertemu pertama kali, Hendery berbicara tentang dark vampire dan tanda di leher. Bukankah sekarang malah terdengar seperti pria itu membicarakan diri sendiri? Hendery adalah dark vampire yang mengincar Dejun. Itu sebabnya lelaki itu mendekatinya untuk mencium dirinya, serta menarik dirinya dalam pelukan.

Itu asumsinya.

Lagipula, dark vampire itu apa sih?

Hanya saja, pria itu besoknya muncul di kantor dengan senyum ramah. Ia menyapa si pirang dan menggunakan jurus itu lagi -pura-pura lupa. Si Xiao tidak niat mengungkit hal itu lagi sih, meski ia sesungguhnya tak nyaman. Pada akhirnya, hubungan mereka menjadi sangat canggung selama kurang lebih seminggu. Ujung-ujungnya, mereka bekerja saja tanpa mengingat fakta bahwa Hendery seorang vampir.

Satu hari, dua hari, tiga hari, seminggu, dua minggu, tepat tiga minggu.

Hari-hari Dejun berjalan begitu saja tanpa banyak masalah. Meski, dirinya sering memarahi asistennya itu. Meski dia dan Kun adu mulut soal ending novelnya. Semua tetap berakhir lancar. Dejun mendapat kenaikan gaji karena kinerjanya yang baik dan berhasil membimbing Yangyang serta Hendery. Novel barunya pun akan segera terbit.

Kadang, situasi yang terlalu baik itu membuat dirinya kembali paranoid. Karena ia tahu, ada sesuatu yang tidak beres segera mendatanginya. Bulan purnama segera tiba tak lama lagi. Pasti akan ada korban pembunuhan berantai lagi. Dejun benar-benar khawatir jika dirinya menjadi korban selanjutnya. Apalagi, dirinya mengenal seorang vampir secara personal.

Maka dari itu, ia memilih menginap di kantor pada tepat malam purnama.

"Manajer Xiao, kau tidak pulang?"

"Hm."

"Kalau begitu, jaga dirimu, Manajer Xiao. Aku harus segera pulang."

"Hati-hati."

Dan tersisa Dejun sendiri.

Seisi kantor terlihat sangat gelap kecuali ruangan Dejun dengan cahaya agak redup. Walaupun begitu, hawanya tetap menyeramkan karena hanya dibatasi kaca semi-transparent. Ia menumpukan kepalanya ke meja dan memejamkan matanya. Heningnya malam membuat detak jantung Xiao Dejun terdengar jelas dan semakin cepat. Ia mencoba menenangkan dirinya.

Namun, kantuk mulai menyerang.

Krttt-

Suara itu membuat pria pirang itu langsung membuka matanya. Telinganya kenal suara deritan menyebalkan itu. Itu adalah bunyi yang berasal dari pintu kayu yang ada di ujung lorong ke arah tangga. Suasananya memang sangat hening hingga segala sesuatu terdengar lebuh nyaring. Tapi, pertanyaannya hanya satu? Ini sudah pukul sepuluh, siapa sih orang yang datang ke sini lagi?

"Manajer Xiao."

Itu juga suara yang familiar. Dia menggunakan pintu tangga, tapi tidak bisa menggunakan pintu ruangannya. Itu pasti si vampir gila itu. Seenaknya saja berpindah-pindah tempat dan mengejutkan orang lain. Dejun menghela napas untuk melawan ketakutannya. Tidak mungkin dia datang memangsa si Xiao -barang kali pria itu hanya mengambil benda yang tertinggal. Ia pun menoleh ke belakangnya sambil tersenyum sebal, "Apa urusanmu malam-malam ke kantor, Wong?"

✓ Corrupting Me • henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang