"Baik, kau bisa kembali berjalan jika rutin terapi. Dan, jangan ada yang membebani pikiranmu."

"Benar hyung? Aku bisa berjalan lagi?!" Pekik Jungkook. Dan Yoongi mengangguk.

"Waaah aku tidak sabar!"

"Bersabarlah, dokter bilang kau memang akan bisa berjalan lagi. Tapi, perlu waktu yang agak lama. Dengan waktu yang agak lama itu, kau mau kan sabar menunggu?"

Jungkook mengangguk antusias.

"Selama bersama kalian, berapa lamapun akan aku tunggu!"
Yoongi merangkul Jungkook. Sungguh, entah dari kapan hobby Yoongi jadi sering memeluk adik-adiknya. Ini bukan Yoongi sekali.

Namun, Yoongi sadar sekarang peran Seokjin otomatis pindah ketangannya semenjak Seokjin tidak ada. Dan, peran itulah yang membuat Yoongi berubah. Yoongi harus bisa menjadi sandaran untuk adik-adiknya. Harus bisa menjadi penopang untuk adik-adiknya, dan Yoongi pun harus bisa menjadi penguat untuk adik-adiknya.

"Terimakasih Jungkook-ah. Kami janji akan selalu bersamamu sampai kau bisa kembali berjalan. Dan kita akan kembali bersama Army dengan keadaan semula."

"Tidak ada yang seperti semula jika tidak ada Jin hyung, tapi kita akan membuat kenangan baru bersama Army suatu saat meskipun tak ada Jin hyung di antara kita."

Yoongi tertohok. Jungkook si maknae yang manja itu bisa juga menjadi sedewasa sekarang.

"Wah wah, kau seperti orang dewasa saja Koo."

"Hyung, aku sudah berumur 25 kalau hyung lupa."

"Okey, kalau begitu stok susu pisang di kulkas bisa hyung habiskan ya?"

"Tidak!"

"Kenapa? Bukankah kau bilang kalau kau sudah dewasa?"

"Susu bukan hanya untuk anak kecil hyung!"

"Koo, berikan saja susu itu pada hyung eoh? Kau mau tumbuh sebagaimana lagi? Bahkan sekarang kau lebih tinggi dari hyung!" Goda Yoongi.

"Tidak! Hyung kan sudah tua, tidak pantas kalau hyung masih minum susu pisang!"

Yoongi menaikan sebelah alisnya. Sejak kapan peraturannya seperti itu?

"Kau ini sudah bisa melawan yaa! Dulu saja kau hanya bisa diam menurut."

"Itukan dulu. Sekarang aku sudah lebih tinggi dari hyung!"

"Astaga, aku benar-benar seperti membesarkan seorang anak."

"Salah!"

"Nee?"

"Aku datang kesini sejak umur 15 tahun, jadi aku sudah membesarkan hyung sampai hyung berumur hampir 30 tahun."

Pletak!

"Sakit hyung!"

"Bicaramu melantur Jung!"

Jungkook tertawa renyah sampai akhirnya notifikasi diponselnya mengalihkan atensinya.

Ting!

"Sebentar hyung."

Jungkook meraih ponsel di saku celananya.

"Hyung, aku berangkat dulu ya?!"
Yoongi baru menyadari, jika sang adik memakai pakaian yang sudah rapih seperti akan pergi.

"Kau mau kemana?"

"Hyung tahu? Tadi Jin hyung memberitahuku kalau dia sudah pulang! Dan Jin hyung mengajakku keluar untuk makan malam. Jadi aku tidak akan makan malam di dorm. Tak apa kan hyung?"

Home - Jeon Jungkook (Sequel kim Seokjin) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt