12

1.2K 306 37
                                    

Beomgyu menatap perumahan minimalis yang ada dihapadannya.

Dengan berbekal alamat yang dikasih Haechan disinilah dia sekarang, dirumah Ryujin.

Walaupun dia harus berusaha mati-matian untuk mendapatkan alamat rumah Ryujin.

Pasalnya Haechan dan geng nya itu berpikir yang tidak-tidak karena dia menanyakan dimana rumah Ryujin.

Apalagi Haechan dia yang paling heboh dan meledeknya habis-habisan.

Ngeselin, pikirnya.

Lupakan tentang Haechan, Beomgyu sudah berdiri tepat didepan pintu rumah Ryujin dia bingung harus apa.

Dia ingin sekali menekan bel, tapi nanti bagaimana jika Ryujin menanyakan kenapa dia datang kerumahnya.

Dia harus menjawab apa?

Beomgyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Aduh gimana nih, gue belum pernah dateng ke rumah cewek sebelumnya. Harusnya gue ajak Haechan tadi."

Tapi Beomgyu tidak ingin berlama-lama berdiri didepan pintu, lalu dengan perlahan tangannya menekan bel rumah Ryujin.

Ting! Tong!

Beomgyu mengerinyit bingung, pintu tak kunjung dibuka oleh si pemilik rumah.

"Apa Ryujin lagi pergi ya? Besok aja deh gue temuin disekolah" Ucapnya lalu pergi dari sana.

Kret

Langkah Beomgyu berhenti ketika mendengar suara dari belakang.

Saat dia menoleh Beomgyu mengerinyit bingung, pintu rumah Ryujin tiba-tiba terbuka lebar.

"Pintunya gak dikunci? Berarti Ryujin lagi dirumah?"

Beomgyu melangkah kembali menuju arah pintu depan rumah Ryujin.

"Gue masuk aja kali ya?" Ucapnya lalu perlahan masuk ke dalam rumah Ryujin.

Lalu saat dia masuk ke dalam rumah, pintu tiba-tiba tertutup dengan keras membuatnya terlonjak kaget.

"Anjir serem banget nih rumah" Beomgyu bergidik ngeri sembari menatap sekeliling rumah.

"Ryujin dimana sih? Ryujin ini gue Beomgyu."

Beomgyu berteriak memanggil nama Ryujin, emang gak sopan banget sih Beomgyu.

"Gue pulang aja deh, lagian Ryujin gak tahu dimana."

Beomgyu ingin melangkah untuk keluar rumah, tapi ia urungkan karena melihat suatu ruangan dengan kondisi pintu terbuka.

Beomgyu mengerinyit bingung, "Ryujin lo disitu?"

Beomgyu melangkah menuju ruangan tersebut, siapa tahu Ryujin sedang berada disitu untuk mengerjakan sesuatu.

"Ini rumah Ryujin apa rumah hantu sih? Serem banget."

Tepat setelah mengatakan itu tiba-tiba ada suara benda terjatuh membuat Beomgyu terlonjak kaget.

"Maaf ya setan, ini mulut gue emang ceplas-ceplos gini hehe."

Ck, dasar Beomgyu.

Beomgyu sudah sampai tepat didepan ruangan tersebut lalu melangkah masuk dengan perlahan.

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat Ryujin yang tergeletak tidak sadarkan diri.

Ditambah dengan kondisi cewek itu yang menggenaskan, dia tidak yakin cewek dengan rambut sebahu itu masih hidup atau tidak.

"Ryujin!"

Beomgyu menghampiri Ryujin yang sudah tergeletak dilantai.

Beomgyu bergidik ngeri melihat kondisi tubuh
Ryujin.

Tangan kanannya sudah tidak ada, serta beberapa luka tusuk dibagian tubuh lainnya.

Darah berceceran dimana-mana, dia yakin Ryujin tewas dibunuh oleh seseorang.

Tapi siapa yang berani melakukan hal itu?

Beomgyu mengacak rambutnya frustasi, lalu tangannya mengeluarkan benda pipih yang ada disakunya.

Tangannya menekan nomor seseorang untuk meminta bantuan.

"Halo Kak Namjoon, gue butuh bantuan lo sekarang juga nanti gue kasih tahu alamatnya."

Lalu panggilan terputus, Beomgyu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

Beomgyu menatap mayat Ryujin dengan pandangan nanar.

Dia mendadak merasa bersalah, entahlah dia juga tidak tahu.

"Maafin gue, Ryujin" Ucapnya merasa bersalah.




















































































































"Beomgyu kemana sih? Dia belum pulang dari sekolah sejak tadi, tuh anak bener-bener ya suka banget ngilang" Yeonjun berdecak kesal karena Beomgyu belum pulang dari sekolah sejak tadi.

Membuatnya merasa khawatir.

"Taehyun lo udah dapet kabar dimana Beomgyu?"

Taehyun yang mendengar itu menggeleng pelan.

Yeonjun mengacak rambutnya kesal, dimana sih Beomgyu ini?

"Kak Yeonjun apa sebaiknya kita telepon polisi? Kak Beomgyu gak ada kabar sama sekali" Kai memberi saran.

"Tunggu bentar ini belum dua puluh empat jam, kita gak bisa ngelapor gitu aja" Taehyun bersuara tidak setuju dengan saran dari Kai.

Yeonjun hanya mengangguk setuju mendengar ucapan Taehyun.

Dia tidak habis pikir dengan Beomgyu, suka banget ngilang gitu aja.

Pernah sekali Beomgyu mengerjai mereka dengan pura-pura menghilang yang membuat mereka sangat khawatir.

Tapi saat tahu itu semua akal-akalan Beomgyu, Yeonjun memarahinya habis-habisan.

Masa iya Beomgyu pura-pura menghilang lagi?

Saat sibuk dengan pikirannya, ponselnya tiba-tiba bergetar.

Drrt Drtt

Yeonjun melihat siapa orang yang memanggilnya, ternyata itu dari Beomgyu membuatnya cepat-cepat mengangkatnya.

"Beomgyu lo kemana aja hah? Lo dimana? Kita semua khawatir sama lo, cepat pulang sekarang juga! Heh Beomgyu lo denger gue gak si-"

"Kak Yeonjun cepet dateng ke rumah Ryujin sekarang."

Yeonjun yang mendengar itu mengerinyit bingung.

"Ngapain gue harus kesana? Jangan bilang lo apa-apain Ryujin?"

"Ck, bawel banget sih lo cepet dateng kesini. Ryujin meninggal, dia dibunuh dateng kesini sama yang lain nanti gue kirim alamatnya."

Lalu sambungan telepon terputus.

Yeonjun membelakak kaget mendengar penjelasan dari Beomgyu.

Ryujin meninggal? Bagaimana bisa?

"Kita ke rumah Ryujin sekarang juga" Ucap Yeonjun pada Taehyun dan Kai.

"Hah? Ngapain?" Tanya Kai bingung.

Yeonjun menghela nafas pelan, "Ryujin meninggal tadi Beomgyu yang bilang ke gue."

Baik Taehyun dan Kai membelakak tidak percaya.

"Serius lo?" Tanya Taehyun tidak percaya.

"Ck, udah ayo kesana sekarang juga" Ucap Yeonjun.

Taehyun dan Kai mengangguk setuju, lalu mereka mengikuti Yeonjun yang sudah berjalan lebih dulu untuk keluar rumah.

Dan mereka bertiga pergi ke alamat yang sudah dikirimkan oleh Beomgyu.

Tanpa mereka sadari, seseorang tengah tersenyum senang sembari menatap mereka.

"Ck, lagian gue dilawan. Hari ini cewek itu, tunggu kejutan gue selanjutnya" Ucapnya lalu tertawa senang.

Psycho 2 | TXT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang