34 - Forgive Me.

374 52 5
                                    

Enjoy Be Reading 🖤🖤

Jangan Lupa tinggalkan jejak

Yuk di Vote☺️

-------------------



🐣🐣🐣🐣🐣

Di depan pintu apartemen Sehun, Ahra memainkan kakinya yang terbalut sepatu putih. Rasanya sudah lama sekali dia tidak ke sini.

Sebenarnya, Ahra ingin menghindari Sehun sebisa mungkin. Tapi bukanlah mudah, ketika Sejong senantiasa berdiri di sampingnya, mengamati  gerak-gerik Ahra yang gelisah. Selain itu Ahra cukup waras, untuk tidak melarikan diri sekarang ini.

Yang lebih menyebalkan adalah fakta, dimana Sejong bukanlah tipe orang yang dengan senang hati, mau mendengarkan ucapan orang lain.

"Kan sudah aku bilang kalau aku, tidak ingin masuk!" Sejong terkekeh pelan mendengarnya, dia menggedikkan bahunya tidak peduli setelah memencet bel apartemen Sehun.

"Aku ada urusan." Ahra mencebik, di saat bersamaan Sehun muncul di balik pintu dengan wajahnya yang berantakan.

Seolah memang sengaja menunggu kedatangan Ahra dan Sejong, sebab tidak lama setelah bel ditekan pintu terbuka. Tangan Sehun hendak menyapa lengan Ahra yang menggantung bebas, tapi gadis itu langsung mundur satu langkah menghindarinya.

"Kau– kenapa? Maksudku, kau baik-baik saja?" Tanya Sehun heran, apalagi Ahra menghujaminya dengan sorot mata tajam.

"Tentu." Balas Ahra dingin nan datar, dan itu bukan Ahra yang Sehun kenal.

"Kalau begitu, aku pamit." Ujar Sejong yang menghentikan langkahnya, ketika Ahra menarik lengannya agar tetap Seolah berkata, aku ikut, atau tetaplah disini.

Ya semacam itu, karena Ahra benar-benar malas berhadapan dengan Sehun. Kemudian Ahra pasrah melepaskan genggaman tangannya pada Sejong, membiarkan lelaki itu pergi. 

"Besok pagi, aku kembali ke sini, oke?" Ahra mengangguk lalu menatap punggung Sejong, yang benar-benar sudah menghilang dari pandangan matanya.

"Ra, tidak masuk?" Ahra menghela napas panjang, melangkah masuk tanpa mengucapkan apapun.

Menghembuskan napas kasar, Sehun menutup pintu apartnya dengan pikiran penuh pertanyaan. Salah satunya, kenapa Ahra terlihat marah? Padahal, tadi pagi masih baik-baik saja.

"Sudah makan malam?" Sehun masih mencoba mendekati gadisnya ini, Ahra menggeleng menanggapi.

Matahari sudah terbenam, sejak 20 menit yang lalu. Dan bayangkan sudah berapa lama Ahra menenangkan diri di Sungai Han, bersama dengan Sejong dan Wonwoo.

"Mau makan apa? Biar aku pesankan." Tawar Sehun masih mencoba membujuknya.

"Terserah." Sehun hela napasnya dengan sukar, gadis ini bertindak seolah tidak ingin dia tanyai.

Ah jadi ini maksud Sejong, kalau Ahra marah padanya? Dan membencinya? Tapi kenapa? Sehun salah apa? Kalau cara merajuk Ahra adalah 'diam', Sehun tidak akan sanggup sepertinya.

"Kau–"

"Jangan bicara padaku." Kata Ahra membuat Sehun tambah yakin, kalau dia sudah berbuat salah pada gadis dengan kemeja panjang kuning lusuh, yang tampak kebesaran di tubuhnya.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon