~mulai suka~

634 50 9
                                    

Guys thanks ya,  di chapter sebelumnya komentar udah semakin berkembang. 

Aku semangat banget buat cerita ini .

Semoga chapter ini bisa lebih banyak yang komen entah itu kritik,  saran atau masukan dari kalian lagi ya.

Thankyou ya 😘😘

Happy reading
.
.
.
.
.

" p'Mean haruskah aku menyerah "

Hanya pertanyaan itulah yang diajukan oleh Earth kepada Mean,  hanya pertanyaan.  Tanpa pernah memberikan alasan apa Earth harus bertahan atau menyerah.

" ikuti kata hatimu,  jika hatimu berkata kau harus menyerah,  maka menyerahlah.  Tapi jika hatimu ingin kau tetap bertahan maka bertahanlah. Hanya kau yang tau apa kau harus terus berjalan lurus atau kau harus berbalik arah.  Hanya kau Earth,  bukan aku ataupun yang lain"

Mean selalu memberikan kalimat kalimat sederhana yang  mampu memperbaiki suasana hati Earth,  hanya Mean. Orang yang kini dipercaya oleh Earth.

Mean,  orang yang selalu ingin melihat Earth bahagia. 
.
.
.
.
.
.
[Kao pov]

Hari ini aku mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Earth.  Tapi kenapa aku begitu bodoh? Bagaimana aku bisa membiarkannya pulang sendirian?

Kuharap dia sudah pulang dengan selamat.

Aku masih bingung dengan diriku sendiri,  apa aku mulai menyukai Earth? 

Tidak...  Tidak... 

Aku yakin aku hanya kesal karena belakangan ini dia tak mau bertemu denganku, untuk menyusun rencana agar aku bisa berkencan dengan Fluke. 

Aku yakin itu...

Tapi...

Kenapa dengan hatiku? Kenapa rasanya begitu aneh. Aku benar benar merasa seperti telah kehilangan sesuatu. Tapi aku tak tau apa

Kepalaku benar benar pusing memikirkan Earth. 

Aku segera melajukan mobilku ke arah apartemen,  kurasa istirahat bisa sedikit membantuku melupakan kebingungan ini.

Saat aku akan menaiki lift, aku melihat sosok yang aku kenal berjalan sambil menundukan kepalanya. Sosok yang membuatku dan hatiku kacau kini ada di gedung apartemen tempatku tinggal.

' Earth '

Aku melihat Earth menaiki lift yang sama denganku. Aku tak tau siapa yang akan dia cari di lantai 20, kamar apartemanku dan Ohm berada di lantai 23, jadi tak mungkin dia mencariku ataupun Ohm.

Saat pintu lift terbuka di lantai 20, Earth keluar dari lift dengan masih menundukan kepalanya.

Aku penasaran siapa yang dia cari di lantai ini,  jadi aku mengikuti arah Earth berjalan.

Kaki itu berntenti di kamar 1004. Aku mengawasi Earth dari jarak yang cukup jauh, aku tau Earth seperti ini pasti ada hubungannya dengan apa yang kita bicarakan tadi sore.

Aku melihat Earth yang hanya berdiri di depan pintu kamar itu,  sampai tangan mungilnya mengetuk pelan kamar itu. 

Perlahan pintu itu terbuka,  tapi pemilik kamar itu tidak keluar dari pintunya. 

Huh...  Aku selalu dibuat kesal karena hal hal kecil hari ini.

Aku melihat kepala Earth perlahan melihat ke arah yang aku yakin adalah wajah si pemilik apartemen.

LOVE FOR BROTHER {END}Where stories live. Discover now