Nasihat Doyoung

4.2K 591 36
                                        

"Loh? Pasien yang di sini tadi kemana?"

"Kabur, dokter. Waktu sadar, langsung cabut infus terus pergi."

"Waduh... Nekat amat. Sudah urus administrasi?"

"Sepertinya belum. Keluarganya juga belum ada yang bisa dihubungi."

"Kenapa dibiarkan kabur? Baru mau di-CT scan kan kepalanya?"

"Satu pasien trauma masuk." Ranjang di dorong keluar dari ambulans, diikuti langkah tergopoh dari seorang pria berperut buncit.

"Loh? Ini pasien yang tadi dokter!"

"Lah iya, balik lagi dia?"

Si pria yang tengah hamil besar itu akhirnya berhasil menyusul ke ruang IGD dengan napas tersengal. "Dokter...haah...lain kali haah... kalau bertemu pasien seperti dia haah... ikat saja dengan rantai haah.. Kalau kabur haah... merepotkan banyak orang jadinya haah..."

....

Taeyong mendapat satu ranjang untuk dirinya sendiri berbaring. Suster kasihan melihatnya ngos-ngosan, makanya ia dapat tempat juga. Lumayan, bisa rebahan sambil menunggu Jaehyun selesai diperiksa.

Doyoung menghampirinya tak lama kemudian. Kebetulan ia sedang shift malam dan Taeyong menghubunginya di waktu yang tepat.

"Jaehyun kenapa?"

"Kecelakaan."

"Kau juga?"

"Tidak, dia tidak sedang bersamaku saat kecelakaan."

"Huft... Syukurlah. Aku sudah panik waktu kau bilang sedang di IGD. Kukira ada apa-apa. Babies oke kan?"

"Oke, cuma tadi agak ribut waktu abeojinya pingsan."

"Abeoji?"

"Jaehyun."

"Oh. Lalu kenapa kau bisa tiduran di sini? Di sini bukan hotel tahu!"

"Kata suster aku boleh istirahat sebentar. Lagipula ranjangnya kosong. Aku bahkan diberi oksigen." Taeyong memamerkan masker oksigen yang sudah dilepasnya tadi.

"Haaah, dasar merepotkan..."

"Young-ah..."

Doyoung cukup terkejut. Sudah lama sejak Taeyong terakhir memanggilnya "Young-ah".

Ekspresi Doyoung melembut. "Ada apa?"

"Sepertinya Jaehyun akan melamarku, aku harus bagaimana?"

"Hah? Melamar? Bagaimana? Bagaimana? Aku belum paham."

"Tadi di ambulans..."

....

"Taeyong-ah..."

Taeyong masih mengutak-atik ponselnya karena ia mengira itu hanyalah igauan Jaehyun. Tapi saat menoleh ternyata Jaehyun benar-benar sadar dan sedang menatapnya. Mungkin setengah sadar. Ia pun menyingkirkan ponselnya dan memberikan perhatian penuh pada Jaehyun.

"Apa? Ada yang sakit? Kau tiba-tiba merasa baikan? Ingin pulang?"

Jaehyun menggeleng pelan. Menyerah menjawab pertanyaan Taeyong yang bertubi-tubi.

"Ambil yang ada di saku jasku..."

"Huh? Saku jas..." Taeyong merogoh hingga ke dalam saku Jaehyun demi menemukan sebuah kotak hitam kecil.

"Bukalah..."

Taeyong menuruti Jaehyun. Ia membuka kota hitam itu dan melihat sebuah cincin berlian melingkar manis di dalamnya. "Sudah. Lalu?"

OURS [JaeYong version]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora