Chap 29 Kenyataan yang Pahit

592 57 53
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita milik thor dengan terinspirasi dari manga, Barbie movie dan lainnya
Genre : romance, magis, crossdressing, boyslove, friendship
Pair : sasufemnaru always forever
Slight maybe prince Kurama and Satsuki
Cerita gaje, karakter ooc, typo bertebaran






Happy reading



Siap siap batu atau tomat buat lempar thor
Hehe













Sudah dua minggu Naruto berada di istana sebagai seorang putri. Kini ia tidak lagi harus pergi ke akademi princess karena ia bisa belajar di istana. Namun, berada di istana tidak terlalu menyenangkan. Malah terkesan membosankan. Jadi, putri Namikaze bungsu itu hari ini mengundang beberapa temannya yaitu Tenten, Fuu, Kiba, Shikamaru dan Sasuke. Sasuke bukan temannya tapi kekasih hatinya.

Saat ini Naruto dan kawan - kawan sedang berkumpul di ruangan khusus. Ruangan tempat Naruto belajar dan melakukan hal yang ia sukai.

Tersedia berbagai macam cemilan dan minuman ringan yang Naruto suguhkan untuk teman - temannya. Ia ingin menjamu teman - temannya yang tak pernah menganggap dirinya gadis rendahan.

Naruto dan kawan - kawan duduk di kursi kayu dengan meja bulat yang berada di tengah - tengah mereka. Urutan duduknya adalah Sasuke, Naruto, Tenten, Fuu, Kiba dan Shikamaru.

"Terimakasih ya kalian mau datang ke istana. Aku pikir setelah aku kembali ke istana, tidak akan ada yang mau jadi temanku," ujar Naruto, terharu terhadap sikap teman - temannya. Ia tersenyum dengan ramah.

"Jangan bilang begitu, Naruto eh maksudku..putri Naruko, " balas Tenten, bingung memanggil Naruto dengan sebutan apa.

"Panggil Naruto saja. Kalau di tempat umum, panggil dengan nama kerajaan. Kita kan sedang berkumpul dan bermain jadi jangan ada status di antara kita. Oke, " pinta Naruto tersenyum tulus. Ia merasa sangat senang bisa bertemu lagi dengan teman - temannya.

Fuu dan Tenten tersenyum. "Tentu saja, Naruto."

Kiba juga tak mau kalah. "Wah, Naruto. Aku tidak menyangka kalau kau adalah seorang putri raja lho. Kau kan dulu agak tomboy. Maksudku.. Kau memang tomboy. Haha. "

Naruto tersenyum kaku. Ia malu dengan masa kecilnya dulu. "Jangan buka kartu dong, Kiba. Aku kan jadi malu. " Wajah putri pirang itu merona.

Sasuke yang ada di sampingnya penasaran dengan masa kecil Naruto saat dirinya dibesarkan sebagai rakyat biasa.

"Naruto, memang masa kecilmu seperti apa? Kau tidak mau cerita pada kekasihmu ini, hn?" tanya Sasuke sambil tersenyum. Tersenyum palsu.

Ingatkan Naruto jika dirinya tidak boleh menyimpan rahasia pada kekasihnya yang kelewat sayang dan cinta padanya. "A.. Aku hanya hidup sebagai gadis biasa. Kiba dan Shikamaru adalah temanku pada waktu sekolah dasar dulu. Mereka selalu menolongku saat aku dijahati. Setelah itu aku jadi bertingkah seperti anak laki - laki karena tidak mau dijahati lagi, " sahut putri Namikaze bungsu itu.

"Hanya itu? Sedikit dan singkat sekali." Sasuke masih belum puas. Ia sangat ingin tahu kehidupan Naruto di masa kecilnya. Tak seperti dirinya yang harus mengalami masa - masa sulit ketika Naruto dinyatakan tiada. Sudahlah. Sasuke tak mau mengingat masa - masa itu. Hari ini ia ingin bersenang - senang dengan kekasihnya tercinta meski ada banyak gangguan yang menyebabkan ia tak bisa berduaan dengan Narutonya.

"Nanti aku cerita. Sekarang aku ingin main, Sasuke. Tak apa - apa kan? " Naruto menatap Sasuke dengan ekspresi wajah yang sangat manis dan imut.

Blush. "Te.. Tentu saja. Terserah kau saja, Naruto. " Wajah Sasuke merona. Ia merasa tak tahan melihat paras kekasihnya yang sangat imut.

The Hidden Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang