Chap 16 Jalan - jalan

648 54 18
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide awal terinspirasi dari film Barbie dan manga tapi semakin lama alur dan segi cerita berubah
Genre : princess, kerajaan, magis, fantasy, romance, crossdressing dan boyslove(bumbu dalam cerita)
Pair : sasufemnaru, kuramahinata, kuramasatsuki, dan pair yang lain akan berubah atau bertambah sesuai alur cerita
Sifat karakter di ff ini sangat berbeda dengan versi anime ataupun manga dan out of character




Happy reading





Naruto dan Satsuki beruntung karena berhasil pergi sebelum kedatangan ratu Sara. Jika sampai tertangkap, entah bagaimana keadaan mereka saat ini.

Kedua gadis itu harus melewati ruang bawah tanah dan lorong gelap. Beruntung Satsuki membawa ponsel jadi ada cahaya yang bisa menerangi mereka di tengah kegelapan. Naruto berjalan di depan sedangkan Satsuki di belakangnya.

"Naruto, apa tidak salah ada jalan lagi dari ruang bawah tanah ini? " Satsuki tampak meragukan Naruto.

"Tentu saja ada. Dulu aku selalu lewat sini kalau bosan berada di istana. Itu sepuluh tahun lalu. Hehe. Semoga saja jalannya tidak ditutup, " jawab Naruto tak meyakinkan.

Mata Satsuki memicing. "Aku jadi sedikit ragu. "

"Kita jalan saja, Satsuki hime. Pasti ada jalan ke luarnya." Naruto kesal diragukan oleh teman ravennya itu.

Tiba - tiba terdengar suara aneh. Naruto langsung melompat dan memeluk Satsuki.

"Kyaa..!! " jerit Naruto.

"Itu cuma kelelawar, Naruto. " Satsuki menenangkan Naruto yang sedang ketakutan.

"Gi.. Gimana kalo itu.. Kelelawar.. Vampir? Aku gak mau mati di sini!! Aku masih ingin menikah sama Sasuke!! " Naruto merengek manja kepada gadis raven yang sebenarnya adalah kekasihnya itu.

Satsuki tersenyum. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjadi dirinya sendiri ketika berdua bersama dengan gadis yang ia cintai. "Tidak ada apa - apa. Vampir itu hanya ada di film, Naruto. Jadi, jangan takut lagi. Ada aku di sini. " Satsuki membelai surai pirang panjang Naruto yang terurai. Naruto melepas wignya ketika memasuki ruang bawah tanah.

"Seandainya aku berdua dengan Sasuke kun, aku pasti senang. Tapi tidak apalah. Satsuki kan adik kembarnya dan juga calon kakak iparku, jadi tidak apa - apa. Ayo kita lanjutkan perjalanan." Naruto sudah mulai tenang. Ia kembali berjalan memimpin di depan.

Satsuki masih diam. Ia semakin merasa bersalah. Andaikan ia bisa membelah dirinya menjadi dua. Tapi dia bukanlah amuba ataupun seorang ninja yang bisa memperbanyak diri.

"Satsuki, cepat! " seru Naruto sambil menarik tangan Satsuki. Tangan mungil yang hangat dan lembut yang selalu ingin Satsuki lindungi.

"Hn. " Gadis raven itu kembali bergumam tidak jelas.

Keduanya kembali berjalan menuju jalan ke luar. Masih mencari jalannya.

'Maafkan aku, Naruto. Siapapun diriku, aku pasti akan melindungimu dan selalu menyayangimu. Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi seperti dulu, ' suara hati Satsuki.

Satsuki sudah bertekad bulat. Ia harus memiliki rencana untuk membantu Naruto menggulingkan singgasana ratu Sara. Bukan hanya membantu tapi baginya itu adalah balas dendam. Jika ratu Sara tidak membunuh putri Naruko aka Naruto maka ia tidak akan menjadi Satsuki aka Angel. Ia pasti sudah bertunangan dan tidak akan hidup menjadi dua orang.

Ratu Sara memang pusat masalah bagi kehidupan Sasuke. Dan bagi Satsuki juga. Dengan kekuatannya yang sekarang, Sasuke ragu untuk menang melawan ratu Sara. Naruto saja selalu berlatih. Sasuke juga tidak boleh kalah karena ia adalah seorang laki-laki yang harus melindungi Naruto. Bukan Naruto yang melindunginya. Jadi ia harus mencari seseorang yang mengetahui lebih tentang mata sharingannya.

The Hidden Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang