"Gak capek bikin masalah?" Tanya Lisa bertubi - tubi.

Setelah itu, Lisa pun menundukkan kepalanya.

Dan Taeyong jadi dibuat bingung sekarang,

"Lis–"

"Aku mau ke Kelas, teman - teman aku nunggu." Jelas Lisa dan dirinya pergi begitu saja meninggalkan Taeyong.

Meski sudah banyak murid yang tahu, tetapi masih tak ada satu pun guru yang tahu bahwa status Lisa kini sudah menjadi pacar Taeyong.

Dan mendengar ucapan Bu Hyoyeon tadi sedikit membuat Lisa malu.


•■•■•■•■•



Waktu terus berlalu hingga jam dinding Kelas juga bel menyadarkan seluruh orang bahwa kini waktunya mereka pulang.

Namun, tidak untuk orang - prang yang mempunyai kegiatan estrakurikuler. Seperti Lisa juga Rosé.

"Kita pulang duluan ya, Lisa, Rosé." Ucap teman - teman mereka sebelum pergi dari Kelas.

"Iya, Daah!" Seru dua gadis itu.

"Tumben hari ini kita Paskib," ujar Rosé sembari melihat Lisa.

Temannya itu sedang berkutik dengan ponselnya sekarang.

"Nah itu dia. Gue jadi buru - buru chat Kak Sehun 'kan, padahal hari ini bisa tuh gue dijemput sama dia." Jelas Lisa.

Mendengar celotehan Lisa, Rosé malah terkekeh.

" 'kan bisa dijemput Kak Taeyong, Lis." Kekehan itu pun berubah menjadi tawa.

Namun, Lisa hanya membalasnya dengan memutarkan kedua bola matanya malas.

"Udah yuk, kita ke Lapangan aja sekarang." Ajak Lisa yang diangguki Rosé.

Dan tanpa mereka duga, sudah banyak murid - murid lain yang berkumpul di Lapangan.

"Wow, tumben." Rosé menatap jam tangannya,

"Biasanya jam segini Lapangan masih sepi."

"Penting banget kayaknya sampe dikumpulin hari ini," timpal Lisa.

Dan mereka pun berjalan cepat ketengah Lapangan sebelum pelatih mereka datang dan memarahi mereka.

Beberapa menit kemudian, pelatih mereka baru datang dan memberi alasan mengapa mereka dikumpulkan di hari ini.

"Untuk beberapa bulan kedepan, saya tidak bisa menjadi pelatih Kalian. Saya punya suatu urusan yang membuat saya harus pergi ke luar Kota." Jelas sang Pelatih.

"Kalian akan mempunyai Pelatih baru." Singkat nya.

Jelas, semua murid disana bersyukur.

Kenapa? Ya, karena mereka tidak akan diawasi oleh Pelatih kejam didepan mereka ini.

Kini, mereka hanya bisa berharap bahwa Pelatih yang baru tidak sekejam yang sekarang ini.



"PAK, BAPAK!" Teriak Satpam Sekolah yang berlari menghampiri Sang Pelatih.

"Ada apa? Kenapa sampai teriak begini?" Tanya Pelatih mereka heran.

"Diluar," jeda Satpam membuat yang lain ikut penasaran.

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora