"Suapin."
"Manja!"
Oh ya, tidak lupa akan kebiasaan Taeyong yang bertambah.
Menjadi sosok lelaki yang manja. Tapi tolong diingat, itu berlaku jika hanya bersama Lisa.
Melihat Taeyong yang masih saja membuka mulutnya sembari menatap Lisa, cewek itu pun memutar bola mata dan memasukan sepotong roti kecil pada mulut Taeyong.
Taeyong mengunyah setelah terkekeh sebentar tadi, bahkan sekarang dia sedang menatap Lisa dalam.
Lisa? Hmm, akhir - akhir ini sudah biasa saja.
Iya, biasa saja. Awalnya kalau ditatap seperti itu ya salting.
"Kenapa sih?" Risih Lisa.
Sekarang dirinya malah jadi merasa risih begitu.
Taeyong menggeleng pelan, "cantik."
Lisa terkekeh, "baru tahu?"
Mendengarnya, Taeyong ikut terkekeh.
Oh ya, ada hal yang berubah.
Semenjak Lisa menjadi gadisnya, Taeyong jadi sedikit berbeda. Lebih murah senyum, jadi sering tertawa.
Taeyong bersyukur Lisa lah yang menjadi pacarnya.
Lagi dan lagi, dia berterima kasih pada Arsa, akhirnya Taeyong bisa menjadikan Lisa sebagai gadisnya.
Tapi selain itu, ada saja seseorang yang masih belum bisa menerima kabar tersebut.
Iya, kabar bahwa Taeyong dan Lisa memang sudah berpacaran.
Siapa lagi kalau bukan Nanda?
"Ih! Ngapain sih mereka disitu?!"
"Ih! Harusnya gue ada diposisi Lisa!"
"Ih! Mereka gak cocok sama sekali!"
Nanda terus berseru seperti itu. Itu benar - benar kalimat yang sering Nanda katakan.
Thalita, teman Nanda memang selalu mencoba untuk menenangkan Nanda. Tapi selalu gagal karena Hannah, teman Nanda juga, selalu memanas - manasi Nanda.
Apalagi setelah tahu Nanda tidak bisa lagi menjadi model karena reputasi nya.
Wah, Hannah semakin gencar untuk memanasi Nanda.
Bisa diibaratkan,
Thalita adalah malaikat baik,
Sedangkan Hannah adalah malaikat yang jahat, yang sudah terkutuk.
Itu lah mereka dalam peran kehidupan Nanda sekarang.
"Nan, lihat," Hannah menunjuk Taeyong dan Lisa yang sedang duduk santai di Halaman belakang kini.
"Ish! Gak tahu tempat emang!" Seru Nanda sembari menghentakkan kaki.
"Udah sih, Nan. Ya, mereka emang udah jadian terus lo mau apa? Mau mereka putus? Jangan begitu deh!" Jelas Thalita.
Hannah mendecak, "halah, diem lo."
Setelah itu Hannah menepuk pundak Nanda,
"Lo masih inget sama rencananya 'kan?"
Sontak Nanda mengerutkan dahi, "Rencana? Rencana apa?"
"Masa lo lupa?!" Kaget Hannah.
Namun, Thalita jadi tersenyum mendengarnya, "bagus deh kalau dia lupa sama rencana busuk lo, Han."
ESTÁS LEYENDO
ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔
FanfictionPutri Lalisa Anastasia, biasa dipanggil Lisa atau bisa juga Lili. cerewet, selalu semangat, baik, ramah dan semua energi positif ada didalam dirinya. Tapi, tolong kecualikan sifat gila nya. Lisa mempunyai delapan sahabat yang selalu setia berada dis...
《After》
Comenzar desde el principio
![ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔](https://img.wattpad.com/cover/220892877-64-k604932.jpg)