Yuju x Jungkook

572 51 3
                                    

Yuju tengah terbaring di ranjang pasien sebuah rumah sakit. Dia baru saja terguling dari tangga sekolah karena tidak hati-hati saat menuruni tangga. Syukurnya dia hanya patah kaki dan lebam di pelipis, tangan serta kakinya. Namun tetap terasa remuk di semua badan.

"Miris banget sih, sendirian gk ada yang nemenin" keluh Yuju yang baru sadar. "Kemana nih sahabat bagai kepompong gue si Eunha, katanya setia dan gk ninggalin gue dimanapun dan kapanpun. Tapi kenapa ini malah gue sendiri?"

"Huhuhu aku sedih" Yuju masih meratapi kesendiriannya, orang tuanya sudah berbeda dimensi dengannya sehingga tidak dapat menjenguknya. Tidak ada sanak saudara yang dekat dengannya, maka tidak ada yang menemaninya.

Yuju berfikir tidak ada yang peduli padanya, padahal yang membawanya ke rumah sakit adalah Eunha dan teman-teman lainnya. Namun karena tidak bisa bolos sekolah, mereka harus tetap berangkat ke sekolah dan meninggalkan Yuju sendiri. Yuju baru siuman hari ini dikarenakan dia jatuh kemarin sore di saat pulang sekolah.

"Berisik!" suara dingin itu berasal dari ranjang sebelahnya, mungkin karena Yuju tidak berhenti menggerutu dan menangis membuat pasien yang ada satu ruangan dengannya merasa terganggu.

"Eh, ada orang ternyata" Yuju melihat ke sebelah dan ada yang berbaring juga, dia tidak sadar berada di ruangan yang biasanya diisi oleh empat pasien. Ruangan tersebut hanya diisi Yuju dan pemuda tersebut. "Halo, pasien juga ya disini? Aku Yuna panggil aja Yuju pasien baru dari kemarin" dia sedikit melambai pada pemuda tersebut dan miring ke arahnya.

"Hmm" pemuda tersebut hanya menggumam dan melanjutkan membaca bukunya.

Hm sombhong amat, belum pernah disentil kehidupannya mungkin jadinya kek begitu batin Yuju dengan balasan yang diterimanya.

Yuju memilih berbaring lagi dan mencoba tidur, padahal dia baru saja bangun. Berharap nanti akan ada yang menjenguk dan membawa parsel untuknya.

****

"YUJU" Eunha yang memasuki ruangan langsung berteriak dan membuat Yuju harus bangun. "Huhuhu sori ya baru dateng, maklum orang sibuk jadinya pulang agak sorean gk kayak kamu yang gabut dan punya banyak luang. Oh iya Ju gimana..."

"Berisik Na" sela Yuju karena sahabatnya yang satu itu nyerocos tidak berhenti, selain itu takut ganggu pasien lain. Namun melihat ranjang sebelah kosong dia jadi lega sebab tidak akan ada yang mengomentari apapun yang dilakukannya.

"Maaf Ju, aku duduk dulu capek dari tadi belum duduk" dia menarik kursi di sebelah kiri ranjang Yuju. "Ngapain ngelihat ranjang sebelah Ju?"

"Oh ini, tadi tuh ada pasien juga di sebelah. Tapi mungkin lagi jalan-jalan"

"Cowok Ju?" Eunha bertanya sambil mengupas jeruk yang ada di meja kecil sebelah ranjang Yuju. Yuju mengangguk saja, "Enak dong ada yang ngajak ngobrol, sapa tau bisa jadi jodoh juga itu orang"

"Boro-boro jodoh, aku tadi berisik sedikit aja disuruh diem Na" jawab Yuju dengan kesal.

"Nasibmu Ju, kenapa gk diajak kenalan gitu terus aja kencan sekalian. Mungkin dia jadi gk sensi gitu"

"Udah lah males ngomongin tu orang, kamu kesini gk bawa parsel Buah gitu?" Yuju melihat Eunha masih memakai seragam dan tidak membawa apapun.

"sendiri kalau udah jadi sahabat mah gk usah bawa parsel segala Ju, berat aku gk akan kuat"

Yuju menghela nafas untuk mencegah mengumpat, Eunha itu suka makan tapi gk pernah mau bawa makanan. Gini amat punya sahabat laknat, setelah menghabiskan beberapa jeruk dan bergosip ria dia kembali pulang karena takut ibunya mencarinya.

Saat malam hari, penghuni kasur sebelah datang dan setelah Yuju perhatikan laki-laki itu tampan bahkan sangat tampan. Mungkin orang-orang di sekitarnya bisa saja menjadi penggemar laki-laki itu, sayangnya dia terlihat cuek dan dingin.

"Hai tetangga, boleh kenalan gk? Kan tadi kamu udah tau namaku, kalau namamu siapa?" Yuju mencoba ramah karena hanya dia satu-satunya orang yang bisa diajak bicara, Yuju tidak bisa diam apabila ada orang di sekitarnya entah kenal atau tidak dia selalu berusaha membuka percakapan meskipun tidak selalu ditanggapi oleh mereka.

"Jungkook" dia menjawab dengan malas dan langsung berbaring. Saat dia akan menutup mata dia berbicara lagi menyuruh Yuju untuk tidak berisik karena dia tidak menyukainya.

Keesokannya Yuju tetap mencoba berinteraksi dengan Jungkook, karena Eunha berada di luar kota dan tidak memungkinkan untuk menjaga Yuju. Sehingga membuatnya sedih dan berusaha membuat Jungkook mau berbicara dengannya, usaha memang tidak menghianati hasil sebab setelah dua hari akhirnya Jungkook bisa diajak berbicara dengan Yuju. Mereka mulai akrab karena sama-sama sendirian.

****

"Kook, beli es krim yuk di depan sana" mereka berdua sedang berada di taman rumah sakit yang tidak terlalu ramai, Yuju merasa gerah karena cuaca sedang terik dan es krim adalah salah satu cara mengurangi rasa gerah tersebut.

"Beli aja sendiri gk usah ngajak" Jungkook tetap duduk dan mendengarkan musik, Yuju yang melihat itu memutuskan membeli sendiri.

Yuju sudah kembali dari penjual es krim tersebut dan menikmatinya, dia langsung duduk di sebelah Jungkook. "Serius amat gambarnya Kook, emang bisa gambar?"

Jungkook tetap serius pada gambarnya dan tidak memperdulikan Yuju yang tengah mengomel karena merasa diabaikan.

Ck gini amat punya temen, enakan kalau ada Eunha bisa diajak gosip. Lah ni cowok satu katanya temenan tapi ngomong bisa dihitung sama jari setiap harinya, dasar es batu dingin banget. Batin Yuju.

"Eh Kook tau gak...." sebelum kalimatnya selesai ada seseorang yang berteriak menuju tempat mereka.

"JUNGKOOK, kamu disini ternyata" gadis cantik tersebut mendekati Jungkook dan mulai berbincang berdua, Yuju merasa tersisihkan.

"Eh ada orang ternyata, hai" dia melambai ke arah Yuju dan merasa sedikit tidak enak karena baru menyadari ada seseorang di sebelah Jungkook. "Kenalin, namaku Yera. Tunangan Jungkook"

Ada yang patah namun bukan ranting, ada yang jatuh tapi bukan jatuh cinta. Hati Yuju merasa sedikit pengap ketika mengetahui bahwa Jungkook sudah memiliki seseorang tambatan hatinya. Padahal selama dua minggu ini dia merasa memiliki warna yang berbeda dari kehidupan sebelumnya karena dekat dengan Jungkook.

Ternyata kedekatan dengan seseorang belum tentu karena adanya ikatan maupun perasaan, melainkan hanya murni pertemanan. Yuju meratapi hatinya yang mudah lemah untuk pria tampan, sehingga membuatnya merasa sakit sendiri saat ini. Lagi pula Jungkook tidak tau menahu masalah hati Yuju, karena dia tidak pernah memberi kode atau mengungkapkan perasaannya. Jadi perasaan Yuju bertepuk sebelah tangan.

Thanks for Reading ❤️

Yuju Short Storyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن