Urokodaki Sakonji

922 126 38
                                    

Pikiranku kacau,tapi aku harus terus berjalan,aku tak ingin membuat Tanjirou khawatir..

"Tanjirou,sekarang kita akan kemana?"tanyaku

"Kita akan pergi mencari seseorang bernama Urokodaki Sakonji sesuai perkataan pemburu iblis tadi"ucap Tanjirou

Aku hanya mengangguk.

Sampai akhirnya kami berhenti untuk istirahat sebentar dibawah pohon.

Namun tiba² Tanjirou berdiri.

"Tanjirou ada apa?"ucapku

"Aku..mencium bau darah"ucapnya
"Aku akan memeriksa nya"

Author POV

"Permisi apa kau baik² saja?!"ucap Tanjirou

Namun bukannya jawaban Tanjirou malah melihat sesosok iblis yang tengah menikmati makanannya.

"Apa?"katanya

Tanpa basa-basi si iblis menerjang Tanjirou dan mencekiknya.

(y/n) berusaha menolong dan melukai si iblis dengan pisau yang dia bawa.

Bukannya menyerah iblis tersebut malah semakin mencekik Tanjirou.

Iblis itu memukul kepala (y/n),dan hampir membuat nya pingsan.

Saat membuka matanya,(y/n) melihat Nezuko menendang kepala iblis itu hingga terputus dari lehernya.

Tanjirou berhasil lepas.

Namun Nezuko ditendang hingga terjatuh ke semak².

Tanjirou berhasil mengunci kepala iblis itu dengan kapaknya.

Sedangkan tubuh iblis itu masih menyerang Nezuko.

Tanjirou mendorong nya sehingga tubuh iblis itu terlempar ke jurang.

Kepalanya masih bergerak,dan mencoba menyerang.

Tanjirou meminjam pisauku,berusaha membunuhnya.

Tiba²seseorang datang dari balik kabut.

Dia berkata bahwa Tanjirou tidak mungkin bisa mengalahkan nya dengan itu.

Lalu Tanjirou mengambil batu dan mencoba memukul si iblis dengan itu.

Tapi..hasilnya Tanjirou tidak bisa melakukannya bahkan sampai fajar tiba.

Saat itulah (y/n) mengetahui bahwa namanya adalah Urokodaki Sakonji.

END POV

Kami memperkenalkan diri..

Membantunya menguburkan orang² yang tewas.

Urokodaki-san menceramahi Tanjirou,dan berkata bahwa Tanjirou terlalu lambat dalam membuat keputusan.

Aku menghampiri Nezuko yang sudah berada dalam keranjang,'imutnya'pikirku.

Kami pun melanjutkan perjalanan.

Kami disuruh berlari mengikuti Urokodaki-san.

Diperjalanan Tanjirou mengajaku bicara.

"(y/n) terimakasih"ungkapnya

"untuk?"tanyaku

"karena sudah menemaniku dan terus bersama denganku,untuk semuanya terimakasih.."ucap Tanjirou

"harusnya aku yang bilang begitu Tanjirou,terimakasih ya"timpalku

"tentu, kita ini saling berbagi.."ucap Tanjirou

Aku terharu mendengarnya,kami melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai dirumah Urokodaki-san yang berada di gunung Sagiri.

Kukira kami sudah diterima sebagai muridnya,ternyata kami harus naik gunung..

Sungguh melelahkan

Tanjirou menitipkan Nezuko, Urokodaki-san berjanji akan menjaganya.

Kami pun menaiki gunung agar bisa diterima sebagai muridnya.

Di tengah perjalanan, Urokodaki-san berhenti dan mengatakan kalau kami harus turun gunung sebelum matahari terbit.

Kabut yang tebal,udara yang dingin,serta tipis.

Tentu itu semua akan menyulitkan kami.

Karena Tanjirou memiliki penciuman yang tajam pasti kita turun dengan selamat,ucapnya dengan percaya diri..

Tapi ternyata selama kami menuruni gunung.

Ada banyak ranjau dipasang,yang sudah menanti kami.

Kami beberapa kali terkena ranjau,tapi berulangkali pula kami bangkit.

Ini semua demi Nezuko,dan keluarga kami.

Tanjirou bergerak semakin lincah untuk menghindari ranjau tersebut.

Aku mengikutinya dari belakang, berusaha menyamakan gerakan ku.

Hingga saat kami hampir sampai,aku terkena ranjau.

Tubuh ku terpental,dan kaki ku terkilir.

Sakit,tentu saja..

Aku menyuruh Tanjirou duluan,dan meninggalkanku.

"Ittai"

"(y/n) kau tidak apa-apa?"kaki mu terkilir"ucapnya khawatir

"Tanjirou aku tidak apa,kau duluan saja sebentar lagi hampir fajar"

"Tapi (y/n),kita harus turun bersama"ucap Tanjirou

"Tidak bisa,aku sulit berjalan kalau kau menungguku disini kita tidak akan diterima sebagai muridnya".

"Setidaknya jika aku tidak diterima,kau yang akan diterima dan melanjutkan perjuangan ini Tanjirou"

"Aku bergantung padamu.."

"Tidak,(y/n) kita harus pergi bersama aku akan menggendong mu"ucapnya mantap

"T-tapi.."

"Aku bisa melakukan nya (y/n),tenang saja"ucapnya meyakinkan sambil mencium pipiku

Huwaa malu sekaliii.....

Aku pun digendong oleh Tanjirou,dia melewati beberapa ranjau sambil menggendong ku.

Sungguh menakjubkan Tanjirou-batinku

Berulang kali aku terpukau karena Tanjirou berhasil melewati ranjau dengan cekatan.

Tapi-berulangkali juga aku berdebar debar dibuatnya.

Hatiku cenat cenut.

Ukh aku tidak kuat,wajahku memerah.

Sampai akhirnya kami berhasil melewati gunung sebelum fajar.

"Kita sampai (y/n),kita berhasil"ucap Tanjirou

Tanjirou menurunkan ku.

Tanjirou terjatuh,aku berusaha menolong nya.

Tapi karena kaki ku terkilir rasanya sakit untuk digerakan.

Aku terduduk dan pingsan karena kelelalahan.

Namun samar-samar aku bisa mendengar Urokodaki-san berkata.

"Kalian diterima"

Lega rasanya mendengar Urokodaki-san mengatakan itu.

Aku bahagia, hatiku bahagia Urokodaki-san.

Terimakasih..

Tanjirou, Urokodaki-san..

Sekali lagi terimakasih...




To be continue--

Hanafuda & PromiseDove le storie prendono vita. Scoprilo ora