Two

4.5K 560 74
                                    

Acara telah berakhir sekitar 30 menit yang lalu, pasangan Park itu kini dalam perjalanan pulang.

Seperti biasa, hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka.

Hingga tiba di pekarangan rumah, Chanyeol menjadi orang pertama yang masuk kedalam mension, tanpa menunggu sang istri.

Seluruh maid yang sedari tadi berbaris rapi di sepanjang ruang tamu megah itu segera menunduk kala mendapati Tuan mereka memasuki mension.

Anggukan disertai raut wajah datar Chanyeol berikan pada para pekerjanya, lalu melangkah menuju ruang kerjanya...

Rosé yang melihat suaminya memasuki ruang kerjanya di lantai atas, berinisiatif membuatkan sang suami secangkir kopi, guna menemani kerja lembur sang suami.

"Anda butuh sesuatu nyonya?", ucap salah satu maid saat melihat Rosé memasuki dapur.

"Oh... Tolong buatkan kopi untuk suamiku seperti biasa, jangan terlalu manis ne", ucap Rosé seraya tersenyum manis...

"Nde... Nyonya, segera saya kerjakan", dengan cekatan maid itu meracik secangkir kopi.

"Ini nyonya", ucap maid seraya menyerahkan kopi racikannya.

"Terima kasih, kau boleh istirahat, katakan pada yang lainnya juga", setelahnya Rosé pergi meninggalkan dapur... Berjalan anggun menuju ruang kerja sang suami dengan senyum cantik yang tak pernah luntur.

Cklek...

"Oppa... Aku membawakanmu secangkir kopi, supaya kau bisa lebih fokus", ucap Rosé dengan nada mendayu...

Lagi lagi... Anggukan Chanyeol berikan sebagai jawabannya, tanpa menoleh pada sang istri.

Rosé tak perduli dengan sikap acuh sang suami, ia terus melangkah masuk, mendekat pada sang suami tepat disebelah Chanyeol duduk. Meletakkan cangkir berisi kopi yang ia bawa lalu dengan tanpa izin, ia duduk di pangkuan sang suami...

Wajahnya kian mendekat, hingga bibir mereka bersentuhan, mengecap serta menghisap rakus bibir tebal nan seksi itu, tangannya ia kalung kan pada leher si tampan.

Chanyeol diam, tak berniat membalas atau melepaskan penyatuan bibir mereka. Tatapannya datar.

Rosé yang geram akhirnya menjauhkan wajahnya lalu menatap marah pada sang suami.

"Sampai kapan kau mengabaikan ku Oppa, tak cukupkah 2 tahun ini kau menghukum ku?, aku lelah. Ku mohon jadilah Chanyeol ku yang dulu, aku yakin kau masih mencintaiku", ucap Rosé dengan suara parau... Air matanya mengalir tanpa di perintah.

Chanyeol menatap Rosé dalam, tepat di matanya...

"Pergilah... Aku sibuk", hanya tiga kata itu yang terlontar dari mulut Chanyeol. Kemudian ia kembali memfokuskan tatap pada kertas kertas tebal diatas meja kerjanya.

"Anni-yaa... Ayo kita bicara oppa... Aku merindukanmu, aku merindukan sikap hangatmu", Rosé kekeh pada kemauannya...

Akhirnya Chanyeol mengalah, ia menghela nafas muak lalu menatap kembali Rosé yang juga menatapnya sedih.

"Apa yang harus kita bicarakan?, kurasa sudah tak ada lagi yang perlu di bahas",

"Ku mohon berhenti menghukumku Oppa...", suara itu semakin pilu kala tangisan kesakitan tak dapat lagi Rosé bendung.

Sesungguhnya... Chanyeol juga merasakannya... Hatinya berteriak ingin memeluk wanita yang pernah mengisi penuh hatinya...

Namun, ingatan masalalu membuatnya enggan hanya untuk sekedar melayangkan tatapan iba.

"Bagaimana jika kita bertukar posisi... Aku yakin bahkan untuk natapku saja kau tak akan mampu. Jadi berhentilah meminta hal hal yang mustahil untuk aku kabulkan. Kau sudah mendapatkan segala yang kau mau... Namun tidak untuk hatiku... Tidak lagi Rosé", Rosé semakin meraung menangisi kebodohannya di masalalu.

How You Like That? END√ (Chanbaek) Where stories live. Discover now