05 : Persimpangan

308 35 7
                                    

Live show mendadak yang profesornya lakukan berjalan lumayan baik. Acara kampusnya telah berakhir, meninggalkan bekas keriuhan di segala sisi dengan perayaan-perayaan kecil yang dilakukan dengan bergerombol. Jimin duduk sendirian, memegang kaleng bir dan ponsel pada masing-masing tangannya. Timnya telah bubar lebih dahulu, bersama-sama memutuskan untuk merayakan suksesnya live show mereka setelah memastikan bahwa mereka dapat mengistirahatkan punggung mereka. Bagi mereka, tidur adalah yang utama.

Duduk berdiam diri, percakapannya bersama Namjoon berulang kali bergema dalam kepala, menghantui Jimin dan segala pikiran bodoh juga gegabah seperti dia yang benar-benar ingin berlari dan mengetuk pintu unit tetangganya, bergelung pada lengan yang memeluk dan mengangkatnya. Tapi itu jelas salah. Mereka sudah sama-sama dewasa dan sama-sama mengerti, bahwa mengetuk pintu Kim Namjoon setelah segala sesuatu yang telah terjadi diantara mereka berdua memiliki arti mutlak bahwa Jimin telah dengan sadar, berselingkuh dari pacarnya. Bahwa Jimin mengizinkan rasa serakah yang tengah Namjoon tahan untuk meluap kemudian, menyelimuti dan menenggelamkan mereka berdua.

Saat Jimin bersama dengan tetangga barunya, sesuatu yang baru meledak dalam tubuhnya. Itu memenuhi dia dengan perasaan asing menyesakkan yang terasa begitu berbahaya, candu bagi dia yang hidupnya tak pernah punya jalan cerita luar biasa seperti make out di bilik toilet dengan tetangga yang baru beberapa kali bertemu dengannya, juga meninggalkan pacarnya tebar pesona di depan wajahnya.

Bagi Jimin, Soo Young adalah seorang wanita yang baik. Dia cantik dan begitu menarik dengan berbagai macam tingkah menggemaskan. Dengan kepribadian yang luar biasa, Soo Young memiliki banyak pesona yang tak bisa Jimin acuhkan begitu saja. Dengan kenyataan betapa keren dan luar biasanya wanita ini, Jimin rasa ia tidak berhak untuk memperlakukan Soo Young seburuk ini. Tidak ada seorangpun yang berhak memperlakukan wanita luar biasa ini sebagaimana buruknya Jimin memperlakukan dia sekarang. Jimin menyayangi Soo Young dengan bersungguh-sungguh, membiarkan suatu ketamakan memakan dia dan menariknya pada keputusan yang akan menyakiti Soo Young tentu bukan suatu hal yang harusnya dia lakukan.

Jadi dia mengangkat ponselnya, memutuskan bahwa ia akan melakukan panggilan pada pacarnya yang mungkin saja telah tertidur sejak lama. Tapi Jimin pikir itu akan oke, Jimin mungkin hanya perlu mendengar suara serak bangun tidur dari kekasihnya itu dan segala pikiran kacaunya akan hilang begitu saja. Mungkin ini hanya efek kupu-kupu dari semakin kurangnya waktu mereka bersama. Jimin hanya sedang bosan dan penasaran, dan kebetulan tetangga barunya gemar bermain-main, mereka terbawa suasana, dan perasaan yang Jimin juga Namjoon miliki tidaklah nyata. Setelah panggilan ini, mungkin saja hubungan bengkok mereka akan kembali lurus seperti sediakala. Semuanya mungkin hanya akan berakhir menjadi cerita menggelikan dan bahan olok-olokan.

Nada panggilan bertahan cukup lama sebelum akhirnya tergantikan oleh bising suara musik yang bergema. Jimin menggosok hidungnya, memanggil nama kekasihnya dengan nada yang terdengar kaku dan ragu-ragu.

"Soo Young?" katanya, menunggu untuk beberapa saat sebelum jawaban setengah berteriak Soo Young mampu mengalahkan berisiknya lagu populer yang mengalun mengiringi percakapan mereka.

"Jimin! Hai! Hai! Apa live showmu berjalan lancar? semua oke, kan?"

Suara Soo Young terdengar lirih-lirih, menyaru dengan dentuman bass dan lirik lagu yang tak benar-benar Jimin tahu. Dalam berisiknya alunan lagu juga pikirannya yang berotasi dan menabrak jalan buntu, Jimin tak benar-benar bisa menyuarakan sesuatu yang mengganjal dalam tenggorokannya. Berontak dan menuntut diteriakkan.

Ya... ya... semua tentu saja lancar kecuali fakta bahwa kali ini yang mencoba memenuhi otakknya adalah, dia juga perselingkuhan dengan lelaki bajingan samping unitnya. Hanya itu. Hanya itu dan kilasan ingatan miliknya tentang ciuman dan sesuatu yang intim lainnya. Kalau itu adalah definisi oke, Ya. Tentu. Semua oke. Kita akan menganggapnya sebagai oke.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MESS UPWhere stories live. Discover now