2.2

23.2K 6.7K 5.6K
                                    

⚠️ Teruntuk Bighit Labels stan (termasuk acara I-Land stan dan juga yang lain) :

Untuk 6 bulan ke depan Bighit akan mengajukan IPO, jadi jangan percaya para rumor yang tidak jelas, bila ada berita buruk atau haters jangan terpancing, tunggu Bighit yang klarifikasi. Bagi yang bingung IPO itu apa, kalian bisa cari tahu di google atau akun fanbase. Bighit yang sebelumnya adalah perusahaan yang tertutup akan menjadi perusahaan yang Go Public, jadi mohon pengertiannya. Terima kasih.























"Kak Seokjin, rasanya dipatahin jari sama tangannya tuh gimana?"

Tatapan tajam langsung Seokjin tunjukkan pada Hoseok yang bertanya dengan polosnya. Seorang dokter masih bertanya? Wah, minta dikasih mie kuah campur oreo.

"Apa sih, kesan pertama ketemu Kak Seokjin masa begitu," balas Namjoon sambil menabok pundak Hoseok dengan keras.

"Kalian ya, masih sama kayak dulu, pas kecil sering banget berantem," celetuk Seokjin tiba-tiba sambil mengingat masa lalunya. "Tapi sayang, malah Seokjin yang lain yang ketemu kalian."

"Ah, sebenernya kita sadar kok. Kak Seokjin yang itu sering cekikikan pas kumpul waktu itu, terus sering senyum aneh gitu. Tapi kita cuek karena lo kan emang aneh," kata Namjoon, setelah itu pundaknya gantian ditabok oleh Hoseok.

"Hush, gak boleh gitu sama orang tu-"

"Kalian ini niat tolongin gue atau debat sih?" Kesal Seokjin. "Gue ngerasa kayak gak punya tangan nih."

"Iya iya, sabar napa. Kita tuh harus hati-hati dan gak boleh ketahuan. Aduh, si Jimin kemana sih, bilangnya lima menit sampe, ini udah hampir dua puluh menit."

"Gue rusak mobilnya, makanya lama."

Mereka bertiga tersentak, Seokjin yang berada di papahan Hoseok langsung disuruh mundur oleh Namjoon.

Karena tepat di depan pintu belakang, tempat keluar satu-satunya menuju mobil Hoseok, Yoongi berdiri tegak disana, lantai penuh darah, berasal dari kaki kanannya.

Dia terkekeh, suaranya terdengar menyeramkan. Bahkan dia terlihat biasa saja dengan kakinya dan tangannya yang bolong itu.

"Untung gue bawa ramuan buatan kakek yang bisa berhentiin darah dan hilangin rasa sakit untuk beberapa saat ke depan, hahaha!"

"Ra-ramuan?"

"Iya, ramuan yang berguna disaat tubuh lo terluka. Waktu itu sih berhasil buat kelinci percobaannya Taehyung, berarti buat gue juga bisa dong."

Hoseok maju sedikit ke depan. "Ramuan itu belum teruji di laboratorium, belum terbukti dengan benar apakah ramuan itu baik untuk tubuh atau enggak. Lo gak bisa pakai sesuatu secara sembarangan, apalagi buat tubuh lo."

"Heh, lo gak pake jadi lo gak tau," balas Yoongi masih percaya dengan ramuan buatan kakeknya.

Namjoon menyipitkan matanya ketika melihat cairan berwarna ungu di dari tangan Yoongi, sesaat kemudian ia terbelalak, teringat sesuatu.

"Hobi, warna cairannya!"

Hoseok ikut terbelalak, tunggu sebentar. Apa jangan-jangan itu...

"Woi, nasib gue gimana ini?!" Seru Seokjin bertanya karena marah. "Kalian mau tangan gue diamputasi apa gimana hah?! Cepet bawa ke rumah sakit atau gue doain keseruduk kerbau!"

"Kenapa diem? Mau cepet-cepet mati ya?" Yoongi menyeringai sembari mengeluarkan pisaunya.

"Kak Yoongi... tadi lo bilang ramuan itu buatan kakek lo?"

The Phone 3 | TXT ✓Where stories live. Discover now