01

35.8K 4.2K 1.7K
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Pasti berat ya bebanmu ?


Namun aku tak akan membantumu,

Sebab, kau sudah memiliki orang lain
untuk memikul beban itu bersamamu

༻✦༺  ༻✧༺ ༻✦༺

"Kau pasti sangat bahagia untuk sahabatmu ya ?"

"Tentu, sangat bahagia," balasnya lemah.

Lelaki berambut hijau dengan bintik bintik pada wajahnya itu bangun dari tidurnya yang terganggu oleh mimpi buruk. Nafasnya tersenggal-senggal, ia menghapus keringatnya sendiri dan bangkit dari tempat tidur.

"Tidak, tidak mungkin Tsukki melakukan hal itu."

Ia bercermin, menghilangkan tangisan yang tadinya berada di pipinya, kini sudah tiada.

Sang surya menyambutnya, menandakan ia harus segera menyiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah.

"Selamat pagi, Tsukki," sapanya hangat.

"Hm, pagi,"

Seperti biasa, Yamaguchi menduduki kursi disebelah Tsukishima yang merupakan sahabat karibnya. Bagaimana tidak, sudah sejak kecil Yamaguchi mengenal lelaki sarkastik tapi cerdas itu.

Bahkan Akiteru terkejut melihat adiknya memiliki teman karena sifatnya yang sangat tak bisa diterima oleh publik, yah walaupun hanya Yamaguchi sih.

Bodohnya seorang Tsukishima Kei, kali ini ia malah tidak membawa bekal dan uang sakunya, terpaksa lah ia hanya duduk seorang diri di kelas dan mendengarkan playlist pada aplikasi musik miliknya sembari menelusuri setiap kata pada novel yang ia beli.

"Tsukki, apa kau tidak ke kantin ?" Temannya menghampiri, mengkhawatirkannya yang berwajah pucat.

Tsukishima memang memiliki porsi makan yang sangat irit dibandingkan dengan teman satu tim volinya, tetapi bukan berarti ia tidak membutuhkan asupan kan ?

"Aku tidak lapar," balasnya singkat dan ketus.

Yamaguchi hanya tertawa melihat reaksi dan balasan yang diberikan terhadapnya, ia tau betul sifat teman sepermainannya ini.

"Aku sudah membelikanmu kue stoberi, jangan khawatir."

"Aku tidak membutuhkannya, Yamaguchi."

"Kau harus makan, Tsukki! Aku tidak ingin kau sakit dan tidak bermain voli. Aku akan kesepian tanpa mu~" balasnya dengan nada yang sedikit manja.

Teman teman sekelas mereka ? Sudah biasa akan sikap Yamaguchi yang selalu clingy.

Malah, para gadis sering mencomblangkannya dengan Tsukishima, dengan alasan Yamaguchi akan menjadi bottom yang lucu dan imut-imut. Ah, dasar fujoshi.

"Katakan aaah~"

Tak ada pilihan lain. Sebenarnya lelaki tinggi dengan julukan saltyshima kei itu sangat ingin menolak pemberian Yamaguchi. Namun perutnya tak memberi izin.

Yamaguchi menyuapinya dengan perlahan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Yamaguchi menyuapinya dengan perlahan. Tsukishima benar benar hanya membutuhkan satu potong kue stoberi untuk makan siang, sedangkan Yamaguchi harus memakan bekal yang ia bawa dan jajanan kantin yang tadinya ia beli.

"Hei, anuu... Maaf kalau aku menyinggung, tetapi apa kalian berpacaran ?" Tanya seorang gadis yang juga berasal dari kelas mereka.

"E-eh, umm-"

"Tidak," potong Tsukishima singkat.

"Uh, ya, yang dikatakan Tsukki benar. Kita hanya teman dan tetap begitu. Benar kan Tsukki ?"

"Ya."

Tetap teman ya.

Hari ini merupakan ujian sebelum mereka akan berangkat ke training camp, siapa sih yang tidak bersemangat ? Mendapat kesempatan latih tanding bersama sekolah lain, pengalaman yang sungguh menyenangkan.

Namun takdir bagi Yamaguchi hanya mengatakan sebaliknya.

One Last Time - Tsukiyama [✓]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon