E i g h t

14 5 0
                                        

So Hyun bangun dan bersiap pergi ke sekolahnya. Seperti biasa, setelah memakai seragam sekolah, So Hyun duduk di meja makannya dan menyantap roti selai cokelat yang ia buat.

Selesai memakan dua buah roti selai cokelat dan meminum susu putih hangat, So Hyun beranjak memakai sepatunya dan berjalan ke halte.

Saat ia baru saja hendak melangkahkan kakinya keluar pintu rumahnya, ia melihat Jisung yang sedang berjalan yang juga sedang mengenakan seragam sekolah yang menandakan juga kalau ia akan pergi ke sekolah.

"Hei Jisung-a!" Panggil So Hyun sambil tersenyum melambaikan tangannya ke arah Jisung. Segera ia kunci pintunya dan berlari keluar dari pagar rumahnya menuju Jisung yang berdiri kebingungan.

Jisung mengerutkan keningnya. 'Mengapa tiba-tiba dia menyapaku?'

So Hyun menepuk bahu Jisung pelan saat ia sudah berada di depan empunya. "Apa kau mau berangkat ke sekolah juga? Kalau begitu kita bareng saja ya?" Tawar So Hyun dengan senyum yang masih merekah di wajahnya.

Jisung tidak menjawab So Hyun. Dirinya tambah heran dengan sikap So Hyun itu. "Apa kau sedang sakit?" Jisung menempelkan punggung tangannya ke dahi So Hyun lalu membandingkannya dengan dahinya. "Tidak. Kurasa suhu tubuhmu dingin. Sama sepertiku."

"Iya, memang. Siapa juga yang bilang kalau aku sakit?" So Hyun terkekeh. "Ayo kita berangkat ke Sekolah!" Ucap So Hyun lagi, dengan nada yang ceria.

Ia lalu berjalan mendahului Jisung yang masih mematung keheranan karena sikap 'baik' So Hyun padanya itu.

Jisung menggeleng-gelengkan kepalanya lalu berlari kecil menyusul So Hyun yang sudah berada tak jauh di depannya.

"Apa kau yakin kau baik-baik saja? Tidak sakit ataupun mungkin gila?" Tanya Jisung yang tak lama langsung mendapatkan pukulan di lengannya dari So Hyun yang berada sebelahnya sekarang.

"Ya! Seharusnya kau bersyukur karena suasana hatiku sedang baik sekarang. Kalau tidak aku pasti akan mengejar dan menghukum dirimu yang sudah membuatku kesal. Bahkan itu sudah dua kali sejak di pemakaman." So Hyun menatap sinis Jisung. Yang ditatap hanya menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebenarnya.

"Jadi, apa yang membuatmu menjadi sangat senang pagi ini?" Tanya Jisung.

So Hyun mengalihkan pandangannya lagi ke depan dan menatap jalanan di depannya sambil terus berjalan berdampingan dengan Jisung sambil tersenyum lagi.

"Kalau yang itu kau tidak perlu tahu. Urusi saja urusanmu sendiri, Han Jisung." Jawab So Hyun. Jisung memutar bola matanya malas. Setelah itu, suasana menjadi hening lagi.


🦁


"Annyeong So Hyun-a!" Sapa Kyungsoo saat melihat So Hyun datang ke Kelas.

"Annyeong!" Sapa So Hyun manis lalu duduk di kursinya yang kebetulan bersebelahan dengan Kyungsoo.

"Kenapa kau datang pagi sekali?" Tanya Kyungsoo.

"Hmm, aku memang selalu datang pagi-pagi sejak aku datang terlambat waktu itu." Kyungsoo mengangguk. "Lalu kau? Tumben kau datang pagi?" So Hyun menatap Kyungsoo sebentar.

"Aku hanya ingin saja datang pagi hari ini." Jawab Kyungsoo asal. Kini So Hyun yang mengangguk, lalu ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

Kyungsoo masih menatap So Hyun dari samping sambil tersenyum. "So Hyun!" Panggil Kyungsoo. So Hyun menengok. "Kenapa kulihat hidungmu seringkali mengeluarkan darah?"

So Hyun terpekik dengan pertanyaan Kyungsoo padanya. Ia sebenarnya ingin sekali memberitahu Kyungsoo tentang hal itu, dimana dirinya akan mengeluarkan darah dari hidungnya jika ia menatap Kyungsoo lebih dari satu menit. Tapi, ia kembali mengingat pesan Ny. Do untuk tidak mengungkit hal-hal yang terjadi selama lima tahun terakhir ini. Dan itu berarti juga untuk tidak menceritakan hal tentang hidungnya yang berdarah kepada Kyungsoo.

Nose bleeding •|• 도경수Donde viven las historias. Descúbrelo ahora