Hatzling terkekeh lambat dan berjalan mendekat pada Khun, "Ini, pergi beli saja nanti sama pacarmu." Hatzling mengeluarkan kartunya lalu menyodorkan nya ke Khun. Khun pun menatap sensi sambil merampas kartu itu dengan cepat.

"Anne, ayo kita pergi."

"Aku mau, tapi malas keluar."

Anne berbalik berniat menjenguk Wangnan yang terluka parah sejak kemarin, ia berjalan melewati ruangan tengah yang dipenuhi oleh anggota yang sedang asyik bermain kartu. Hatz baru saja mengajaknya, namun Anne menolak dan meraih gagang pintu kamar Wangnan.

Pintu terbuka, Anne pun masuk ke dalam. Gadis tinggi itu berdiri dengan kedua tangan di saku coat coklat muda miliknya, menatap pria bersurai oranye yang terbaring di atas ranjang. Namun masalah utama mengapa ia hanya diam saja, itu karena disana juga terdapat seseorang selain dirinya.

"Kamu juga disini, ya," Ujar Anne tanpa melirik, Ehwa pun lalu tertawa ciut, "Begitulah." Jawabnya canggung.

"Hmm..Aku kemari karena ingin balas budi karena ia sudah merawatku saat tak sadarkan diri di pertarungan bengkel kemarin. Tapi sepertinya..."

"TIDAKKKK!"

Wangnan bersorak dengan keras, membuat Ehwa dan Anne menoleh kearahnya bersamaan. Pria yang tiba-tiba berteriak itu kini terlihat memegangi kepalanya, lalu menoleh pada dua orang gadis di kamar nya

"Aku lapar. Berikan aku makanan, tapi bukan masakan Ehwa."

*Blam*

Anne keluar dari kamar Wangnan setelah ia meminta makanan. Gadis berambut coklat ikal itu menghampiri sekumpulan orang yang sedang main kartu di ruang tengah, Hatz bergeser sedikit untuk menyediakan tempat duduk, namun baru saja bersentuhan dengan sofa empuk itu, kerah coat nya ditarik begitu saja oleh seseorang dari belakang.

"Bajingan mana yang berani..?!" Anne mengumpat kesal dan bungkam seketika begitu melihat orang yang menyeretnya keluar.

Sesampainya di halaman, pria berambut biru yang diikat pendek itu lalu melepaskan cengkeramannya. Dia sedikit menunduk, menyamakan perbedaan tinggi dengan gadis yang baru saja ia lepaskan.

Khun lalu menunjuk ke tengah-tengah jalan, dimana orang-orang terlihat berlalu lalang, "Apa?" Anne ikut menyipitkan matanya melihat kerumunan orang itu. Khun yang melihatnya lalu menggeleng-gelengkan kepala.

"Itu!"

Khun merangkul Anne lebih dekat, membuat sisi samping wajah mereka sedikit bersentuhan.

"WOH! ENDORSI!...terus kenapa dengannya?" Tanya Anne yang masih kebingungan.

Kesal, si pemuda berambut biru pun mendecak. Menyuruh temannya kembali memerhatikan mereka. Seperti yang diminta, Anne dengan setengah hati kembali melihat kearah sana. Benar saja..beberapa saat kemudian Baam muncul mendatangi Endorsi. Mereka berbicara, lalu pergi.

Khun dan Anne yang melihatnya mulai risih, bagaimana tidak? kini di punggung mereka terdapat 2 orang yang sedang menyandarkan seluruh beban tubuhnya kepada mereka.

"Turun sebelum aku melempar kalian."

"Kami ini hanya memonitor!" Ucap Ehwa dan diikuti Prince yang menambahkan, "Aku juga mau kencan dengan putri Zahard!!"

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : Arrivalजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें