tcmae 001

23 1 0
                                    

**Pastikan meninggalkan jejak saat mampir**

Like, komen kalo bisa vote 😘

Selamat membaca

####

Langit tertutup awan gelap dengan suara petir yang terus menyambar, tak lama kemudian hujan turun dengan deras namun bukan air biasa yang turun melainkan asam.

Cairan-cairan korosif itu menghujani sebuah kota yang hancur. Gedung pencakar langit yang roboh serta ribuan tengkorak dan tulang manusia yang ditutupi lumut, entah sudah berapa lama mereka meninggal.

[Scan telah selesai]

[Hasil : 0 manusia terdeteksi]

[Perkiraan penyebab kepunahan adalah radio aktif yang tersebar di seluruh atmosfer]

Seorang wanita berambut hitam panjang dengan memakai jas laboratorium yang sangat kontras dengan keadaan kota yang kumuh tak terurus dengan santai berjalan menyusuri kota. Walaupun cairan asam yang bahkan bisa melubangi jalan beraspal terus mengguyur nya dia tidak merasakan kekhawatiran apa pun.

Seakan ada yang menghalangi seluruh hujan asam tidak ada yang bisa mendekati wanita itu dalam jarak 2 meter, bahkan dia melangkah mengambang seakan menginjak lantai kaca transparan sehingga genangan asam di tanah tidak membasahi sepatu hitam yang wanita itu kenakan.

Dia melihat sebuah bangunan berbentuk kubah seakan di buat untuk perlindungan di tengah kota, merasa penasaran diapun mencoba masuk kedalam. Dan ketika dia masuk terdapat ribuan tengkorak manusia didalam gedung itu dan wanita itu berhenti di depan tengkorak manusia yang sedang memegang kaleng makanan, dia mengambil kaleng itu dan mencari tanggal kadaluarsa. Merasa tulisan pada kaleng itu buram wanita itu menyentuh kaca mata yang dia kenakan lalu kembali berusaha membaca tanggalnya sekali lagi.

"3047?"

[Koreksi 8947]

"benarkah?"

[Tingkat ketepatan 96,9%]

"terserah, segera mulai proses pemanenan"

[Roger]

Wanita itu melempar kaleng sembarangan kemudian dia mulai terbang ke atas bagaikan manusia super dari planet krypton.

Atap yang terbuat dari beton dia pukul dengan tangan kosong, ledakan besar terjadi menyebabkan atap itu menghilang tak berbekas dan wanita itu dengan bebas terbang tinggi ke langit.

Terus terbang hingga menembus awan hitam, cahaya matahari di balik awan terlihat dan perempuan itu terus terbang hingga akhirnya dia keluar dari atmosfer.

Seolah tidak masalah hidup tanpa udara si luar angkasa wanita itu menatap bumi di bawah kakinya ditutupi oleh awan gelap yang menyebabkan hujan asam. Kemudian tangan kanannya diarahkan ke bumi.

"mulai proses pemanenan"

Tangannya bersinar kemudian sebuah partikel biru yang berasal dari bumi datang kearah si wanita yang langsung terserap kedalam tangannya.

Pemanenan yang wanita itu maksud adalah mengambil seluruh sumber energi di bumi, dari air laut yang diserap hingga mengering hingga mangga panas yang tersembunyi didalam inti bumi bahkan angin dan seluruh isi langit pun ikut di panen.

Terjadi bencana besar di dalam bumi, gempa yang disebabkan lempengan bumi yang bergeser menyebabkan retakan besar namun wanita itu tidak khawatir karena bumi yang sudah tidak berpenghuni.

3 jam kemudian proses pemanenan berakhir dan bumi yang tadi seperti planet yang bisa ditinggali sekarang hanya sebuah batu besar yang melayang Tampa sumber energi apa pun yang tersisa.

"berapa yang kita dapat?"

[5,7%]

"ini bahkan lebih buruk dari yang terakhir. Semakin lama manusia bertahan maka semakin sedikit energi yang tersisa Ketika mereka musnah"

Wanita itu termenung sesaat memandangi batu besar yang dulunya bumi perlahan terbelah menjadi dua bagian.

"haaaa berapa lama lagi..."

Wajahnya menjadi muram seakan telah mengingat kerja keras yang dia lakukan selama ini tidak pernah menemui akhir.

[Total energi yang berhasil terkumpul adalah 98,4%]

"benarkah! Kuharap ini akan menjadi yang terakhir. Memulai proses penjelajahan"

[Roger]

Kemudian tulisan muncul membuat sebuah lingkaran mengelilingi wanita itu sebagai pusat. Terdapat 5 lingkaran yang terbuat dari tulisan yang tidak diketahui dan perlaha tulisan itu mulai berputar semakin cepat.

Tubuh si wanita mulai bercahaya ditengah putaran yang semakin lama semakin terang hingga akhirnya ledakan cahaya terjadi seperti kilatan petir dan perempuan itu menghilang dari tempat itu.

.
.
.
.

Chp 1 end.

NEBULA : they call me as evilWhere stories live. Discover now