Lisa berani? Setelah gadis itu membuat muka Taeyong masam kemarin?

Iya, pasti. Karena dia adalah Lisa.

Setelah Lisa memasuki perkarangan Sekolah nya, dia segera mengambil ponsel dan menyalakan layar.

Tanpa basa - basi lagi, Lisa menelpon Taeyong.

Beruntung, tidak butuh waktu lama untuk nya menunggu Taeyong menjawab panggilannya.

Padahal Lisa kira, panggilannya tidak akan dijawab. Kalau kata Lisa,

"Kali aja ngambek."


"Halo, Kak." Ucap Lisa setelah mendekatkan ponselnya pada kuping kanan.

"Kenapa nelpon?"

"Ehm,"

"Ketemuan di Halaman belakang Sekolah ya."

"Kapan?"

"Sekarang."

"Gue lag–"

"Sebentaar aja! Oke?!" Seru Lisa.

Cewek itu bisa mendengar helaan napas dari ujung sana.

"Oke, kita ketemu disana."


Setelah sambungan telponnya terputus, Lisa jadi loncat - loncat kesenangan.

Kenapa?

"Ih gue baper dibilang 'kita ketemu disana' gitu! AAHH" Teriak Lisa setelah meniru suara Taeyong.

"Dia bilang kita! KITAA" Lanjut nya.

Dan sebelum semua murid yang berlalu disekitarnya ini menatap dirinya aneh, Lisa segera berjalan cepat menuju Halaman belakang Sekolah seperti yang ia bilang.

Tanpa butuh waktu lama, Lisa sudah sampai.

Namun tampaknya, Taeyong lebih duluan sampai membuat Lisa sedikit terkejut.

"Wah, cepet banget." Gumam Lisa.

Cewek itu melihat Taeyong yang kini hanya duduk berteduh dibawah Pohon rindang disana sembari menutup kedua matanya.

Pelan - pelan, Lisa mendekati Taeyong.

"Ngantuk, Pak?" Ledek Lisa membuat Taeyong membuka matanya.

Ketika melihat Lisa yang sudah ada didepannya, Taeyong yang menyenderkan badannya tadi pun jadi duduk tegak.

Dia menepuk rumput - rumput disebelah kanannya.

"Duduk aja, Lis."

Mendengar itu, Lisa mengangguk semangat.

Namun setelahnya, keadaan malah menjadi hening. Tak ada yang ingin berbicara.

"Ehm,/ehm," ucap mereka berbarengan.

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Where stories live. Discover now