Prolog: Reality.

12.1K 711 56
                                    

Jika ia bisa memilih, hidup atau mati, pasti dengan tidak ragu ia akan memilih pilihan kedua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ia bisa memilih, hidup atau mati, pasti dengan tidak ragu ia akan memilih pilihan kedua. Bukan tanpa sebab, kehidupannya hanyalah lelucon, tidak pernah ada yang menganggapnya serius walaupun ia sudah bersikeras.

Bagaimana bisa ia bertahan sampai usianya menjelang 25 tahun, dengan segala beban yang ia panggul sendirian. Bukankah ini sebuah pencapaian yang hebat jika ia masih di sini, berpijak pada tanah yang membawanya ke arah muslihat. Ia sekali lagi ingin menertawakan hidupnya, sungguh, apa benar pekerja sepertinya tidak bisa mendapat keadilan atau kebahagiaan walau sesaat saja? Ia ingin merasakan tersenyum tanpa paksaan atau menangis tanpa sakit hati.

Tapi, apapun jawaban yang akan ia dapat, semuanya tidak ada yang membuatnya lega akan hal itu. Dirinya sudah kacau sejak dahulu, dan ia tidak sanggup untuk merubahnya.

Bila dulu, anak seusianya biasa mendapat perhatian kasih sayang oleh orangtuanya, ia tidak dapat merasakannya. Dibesarkan di panti asuhan selama sampai ia meranjak dewasa, ia bertekad untuk keluar dari sana, mencari pekerjaan yang setidaknya bisa menghidupinya. Ia kira, itu mudah. Namun, seketika ia percaya kalimat legenda yang selalu diucapkan oleh para sesepuh; "Dunia itu kejam, jika kau tidak bisa melawannya, berakhirlah hidupmu." Ia tidak mengelak bahwa itu benar adanya, karena ia sudah mengalaminya sendiri.

Pekerja seks komersial.

Hina.

Kotor.

Sampah.

Tiga kata beribu makna; tidak ada yang menyangkal jika pekerjaan itu adalah hal yang paling rendah untuk dilakoni. Tapi, apa mereka tahu bahwa pekerjaan rendah itu bisa membuat orang lain merasa puas?

Bermain dengan jalang sebentar tidak membuat dompet para tikus bandot kering kerontang. Mereka, tidak akan puas jika hanya melakukannya sekali.

Dua kali.

Tiga kali.

Empat kali, atau...

Ribuan kali, mereka tidak akan menyesal menyerahkan lembaran uang tebal untuk dihabiskan. Bagi mereka, kalau bisa sekarang, kenapa tidak? Hidup hanya sekali, tapi rintangan yang terlalu banyak.

Lalu, ia sering mengalami krisis ekonomi jika mereka tidak datang padanya kembali karena ada yang lebih darinya. Ini adalah persaingan yang sungguh biasa dalam pekerjaan ini, ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena jika ia memaksa, maka semuanya lebur tidak tersisa.

Kasus kedua yang sering ia dapati juga adalah, mereka tidak segan untuk memberikan setiap goresan atau luka pada tubuh indahnya. Jiwa ganas mereka akan keluar tanpa sadar untuk menyakiti para pekerja, dan ia sudah kebal untuk hal ini. Banyak dari mereka memiliki fetish yang tidak manusiawi. Ia bahkan hampir tidak kuat menahannya lagi ketika pelanggannya ini memintanya untuk menalikan dirinya sendiri sembari dia menyetubuhinya.

Protes? Mati.

Kenapa ia bisa dengan gamblang berkata seperti itu? Karena ia mengalaminya. Dicekik hingga kehabisan napas yang mendesak. Tidak tahu diri menyiksanya jika ia berani menolak.

Dan ia sungguh berusaha untuk menghindari pelanggan seperti ini.

Awal dari ia bisa terjerat dalam jalan maksiat ini bukanlah suatu yang mudah.

Pendidikan yang tidak mumpuni, ditambah dengan dirinya yang tidak mempunyai skill untuk orang lain bisa percaya padanya agar memberikan pekerjaan enak baginya. Ia putus asa, hampir bunuh diri karena sungguh lelah untuk melanjutkan hidup.

Tapi, suatu saat ia mendengar ini; "Mengeluh hanya akan membuat hidup kita semakin tertekan. Sedangkan bersyukur akan senantiasa membawa kita pada jalan kemudahan."

Dan ia tahu, seberapa berat cobaan yang ia hadapi, suatu saat akan menimbulkan kebahagiaan yang tidak terkira.






tbc.

first of all, di sini aku buat book bukan untuk menjelekkan pekerjaan ini ya, tapi aku berusaha agar cerita ini kita bisa mengambil sisi lain dari pekerjaan ini.

kedua, cerita ini bukan hanya tentang seks or something. tapi, lebih ke kehidupan jk yang berusaha untuk menjalani hidupnya sebagai psk.

ketiga, cerita sad, hurt, complicated. latarnya aku bikin seakan kenyataan dlm hidup. realita dlm kehidupan seorang jk tuh gimana sih, kenapa dia bisa bertahan sampai skrg, dan sebagainya.

terakhir, jgn berharap endingnya sesuai harapan kalian. aku gamau kalian terlalu berharap tinggi kalau ini bakal happy end, aku blm bisa menjanjikan itu. makanya bagi kalian yg tidak siap atau tidak suka sad end, lebih baik gausah baca daripada sakit ati.

dan cerita ini akan aku lanjut setelah 2042 selesai. mungkin kalo ada waktu, akan aku update secepatnya.

thank you🥰

serendipity [taekook]Where stories live. Discover now