31 - Sweet Morning

428 53 10
                                    


Enjoy Be Reading🖤
---------------------

🐣🐣🐣🐣🐣🐣

Butuh waktu lebih dari 5 menit untuk Sehun bagun, tapi Ahra tidak mempermasalahkannya. Alangkah lebih baiknya, Sehun tetap tidur dan beristirahat. Tapi kini, Ahra sedang sibuk mengumpulkan nyawanya, duduk termenung di atas kursi kayu sembari menatap tubuh Sehun yang sedang sibuk memasak.

Bertanya dalam hening, Ahra menatapi tangannya yang terbungkus kasa, kenapa terasa perih? Pasti sehabis meminum 1 gelas Wine itu, Ahra melakukan hal aneh bukan?

"Sehun, kapan kau datang?" Lelaki yang setengah mengantuk itu menoleh, mengalihkan seluruh atensinya pada gadis yang terlihat lesu di sana.

"Pukul 9 malam lebih beberapa menit." Ahra berdeham lesu menanggapi ucapan Sehun.

Padahal setelah 5 menit yang lalu itu Ahra bersikeras, menolak tawaran makan di jam 1 malam. Dia memang tidak sedang diet, yang benar saja tubuhnya sudah kurus. Tapi makan di jam seginikan, Ahra takut mendadak gendut besoknya. Tapi Sehun tetaplah si keras kepala yang Ahra tau, kalau keinginannya tidak bisa dibantah!

"Kau tidak lelah?" Sehun menggeleng pelan, membuat Ahra tersenyum tipis.

"Hanya memasak ramyeon, ini bukan pekerjaan melelahkan." Balas Sehun sibuk kembali, memotongi beberapa daun bawang.

"Padahal, aku ingin makan sup daging pedas." Keluh Ahra meredakan detak jantungnya yang berantakan, Sehun benar-benar manis.

"Lain kali aku akan membuatkannya untukmu, nanti setelah aku meminta Kyungsoo mengajariku memasak." Ahra membenarkan posisinya, agar lebih leluasa menatapi Sehun dari sini.

"Aku hanya becanda tuan Oh, kau benar-benar tidak kelelahan? Aku dengar, jadwal grupmu padat sekali tahun ini." Sehun hanya tersenyum tipis, melihat Ahra begitu mengkhawatirkannya.

"Sehun–"

"Ya?" Sehun menghela napas rendah, menatapi Ahra yang kembali sibuk melihat pergelangan tangannya yang terluka.

"Aku memang lelah, sangat lelah kalau kau ingin tau. Tapi, lelahku hilang ketika melihatmu– aku mengkhawatirkanmu, Ra." Jawab Sehun, sukses membuat hati Ahra berdesir asing.

"Aku tidak tahu, sudah berapa lama kamu duduk sembari memeluk lutut seperti itu. Pecahan botol Wine, dan darah di tanganmu membuat lelahku hilang begitu saja." Ahra kembali menatapi tangannya yang memang di balut tipis kain kasa, rasanya memang perih.

Ini alasan kenapa Siwon, selalu menempatkan satu orang di sampingnya. Anak gadisnya sering kehilangan dirinya sendiri, dia cenderung mudah menyakiti dirinya sendiri ketika ingatan masa kecilnya datang menghampiri.

"Kamu bahkan masih terjaga ketika mabuk, duduk ketakutan dan terus memanggil nama ibu sembari meminta tolong. Aku lebih mengkhawatirkanmu, dibanding rasa lelahku sendiri." Ahra lihat Sehun yang sedang berdiri, di depan kompor yang menyala. Seolah yang mengajaknya bicara, adalah rebusan mie itu.

"Kau mengkhawatirkanku karena tanganku terluka, atau karena aku bertindak seperti orang gila?" Tebak Ahra, membuat iris gelap Sehun jatuh pada sosok perempuan yang sedang duduk termenung menatapi tangannya yang dibalut kasa.

"Aku tidak tau apa yang membuatmu setakut itu, tapi aku yakin itu karena pengaruh alkohol yang kau minum." Membuat Ahra menatapi Sehun dari atas sampai bawah.

Dia sempurna, tampan, baik dan bisa diandalkan. Lalu Ahra? Apa ada yang bisa di banggakan dari dia?

"Maaf yah, aku selalu merepotkanmu. Setiap kali aku sendiri dan hujan turun aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri." Sebab disetiap turun hujan, Ahra selalu mengingat detik di mana dia hampir mati di bawah guyuran air yang semakin lama semakin menderas.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang