chapter eighteen

49 19 7
                                    

Chapter eighteen
strengthen the evidence

—00—
Seoul, 26 Juni 2020

KEESOKAN paginya, empat doppelt yakni Eunbin, Heejin, Hyunjin dan Renjun kompak diijinkan untuk tidak mengikuti kelas sebab mereka demam berat.

Sementara yang tersisa kini berada dalam ruang kelas untuk mendengarkan materi pelajaran. Sayang sekali ketiganya tidak ada yang fokus pada pelajaran, pikiran mereka semua melayang-layang entah kemana.

Han apalagi, dia jadi orang yang paling khawatir, apalagi sekarang keempat temannya sendirian dalam keadaan sakit. Mudah saja bagi Jinyoung untuk mengetahui exousìa lain dalam waktu dekat.

"Han Jisung? Saya lihat sedari tadi kamu tidak fokus mengikuti pelajaran saya, ayo maju ke depan, jawab pertanyaan di papan. Jika tidak bisa silahkan kamu keluar dari kelas saya."

Han mengerjap lalu berdiri dan menyadari bahwa dirinya kini jadi pusat perhatian. "Saya langsung keluar saja Bu daripada mempermalukan diri sendiri lebih jauh lagi." Nakyung tercengang atas jawaban Han, sementara Jeno hanya berdecak samar.

"Baik, seusai kelas, temui saya di ruang guru."

"Saya tidak janji Bu, permisi." Han melenggang pergi begitu saja meninggalkan kelas yang seluruh isinya tercengang atas jawaban Han.

Han melangkah lebar menuju kamar asramanya, karena pasti Jinyoung sudah mencurigai Hyunjin sebagai exousìa lain.

"Loh Nancy? Ngapain di lorong asrama cowok?"

Yang dipanggil berjengit kaget lalu menatap Han dan tersenyum ramah. "Oh, tadi itu, gue disuruh Bu Seulgi buat manggil Jinyoung ke ruang guru, dia belum ngumpulin tugas."

Han mengangguk terpatah, dia melirik tiga pintu di belakang Nancy berdiri. "Lo sendiri ngapain? Kok di luar?"

"Sama Bu Jessica di keluarin dari kelas."

"Oh, yaudah, gue duluan ya--"

"Han, nama gue Han."

"Oke, gue duluan ya Han." Han mengangguk saja dan membiatkan Nancy melangkah melewatinya sebelum kemudian melangkah satu kali dan kembali berhenti untuk sekedar menengok ke belakang. Sudah tidak ada siapapun.

Han berdehem, "ada darah." Lirihnya kemudian melangkah lebar dan masuk dalam kamar asramanya.

"Jin?"

Han menutup pintu lalu menguncinya dari dalam. Hyunjin tidak menjawab, jadi Han yakin bahwa cowok itu terlelap. Han berbalik lalu menatap tubuh Hyunjin yang tidak bergerak, dadanya hanya naik turun secara teratur. Dia mengecek sekitar, aman, tidak ada apapun.

Drtttt drttt

Jeno Saingan Gue is calling you

"Halo Han?"

"Apa Jen?"

"Ke ruang Pak Suho? Bentar aja, ksatria terbunuh."

Tuttt..tuttt

Han menutup matanya sebentar lalu menarik napas panjang, Bae Jinyoung sialan! Makinya dalam hati lalu segera bergegas menuju ruangan Pak Suho dan tak lupa mengunci pintu.

—00—

Panggilan untuk Lee Jeno, Lee Nakyung, dan Han Jisung, harap segera menemui saya di ruangan sekarang juga.

Sekali lagi untuk Lee Jeno Lee Nakyung dan Han Jisung harap segera menemui saya di ruangan sekarang juga.

Nakyung melirik ke arah Jeno.

[(1. Exousìa : Murdered soul)] ✓✓Where stories live. Discover now