chapter eight

55 19 8
                                    

Chapter eight
check

—00—
Seoul, 22 Juni 2020

"AYO temenin anjing! Kan gegara lo juga gue nggak ngecek ini tadi!"Han menggoyangkan tubuh Hyunjin dengan brutal. Wajah mengantuk nya tampak kesal karena Hyunjin tak kunjung membuka mata.

"Bacot anjing! Nggak tengah malem kek gini juga bego! Ntar kalo ketemu setan gimana? Hah?" Mata Hyunjin Hyunjin terbuka diikuti decakan malas yang kentara.

"Kan kita bisa ngilang terus lari, goblok!" Hyunjin menendang selimutnya lalu bangun dengan wajah sayu, dia menatap Han dengan pandangan merajuk. Han bergidik ngeri lalu menempeleng kepala Hyunjin dengan cukup keras.

"Anjing kdrt!"

"Kdrt matamu!" Hyunjin cemberut, "kenapa nggak besok sih?! Kita baru aja selesai mabar jam satu pagi ya anjing! Dan gue baru tidur sepuluh menit gila!" Sebenarnya memang bisa saja Han mengiyakan, tapi entah kenapa diamerasa perlu segera mengecek tkp. Toh tadi dia tidak mendapat bukti bahwa Sunwoo adalah pelaku.

"Udahlah, bentar doang juga! Ke dua tempat doang ayo buruan, siapa tau dapat jackpot!"

"Maksud jackpot tuh apaan?! Setan gitu?!" Tanya Hyunjin ngegas dengan wajah marah.

"Pembunuhnya lah Hyunjing! Siapa tau dia berkeliaran malem ini."

"Gausah ngegas monyet!"

"Malah ngatain! Buruan ah!" Hyunjin akhirnya bangkit dengan malas lalu mengambil hoodie abu-abu nya yang tergeletak di atas meja belajar.

"Tujuan pertama?" Tangannya menggenggam tangan Han lalu menutup matanya sebentar sebelum wujud keduanya menjadi transparan.

"Rooftop."

—00—

Hyunjin merebahkan badannya di atas lantai marmer rooftop. Rambutnya bergerak pelan terkena angin yang dinginnya menusuk. Sementara Han sedari tadi mondar mandir dan menyentuh setiap inci bagian yang menurutnya mencurigakan.

Hyunjin menghela napas panjang dengan pandangan lurus ke arah langit yang pagi itu gelap tanpa penerangan dari bulan maupun bintang.

"Dingin banget gila." Dia menggosok lengannya lalu kembali menghela napas seraya menatap punggung Han dengan ekspresi merajuk.

Ceklek

Hyunjin terperanjat kaget dan dengan spontan berdiri lalu melangkah lebar menuju Han yang masih saja fokus menyentuh. Belum sempat Hyunjin dapat meraih tangan Han, suara familiar terdengar mengudara dengan tanya.

"Ngapain disini tengah malem?" Keduanya serempak menoleh ke sumber suara. Di depan pintu ada Sunwoo dengan hoodie hitam menatap Han dan Hyunjin dengan tanya.

"Sunwoo? Lo juga ngapain kesini?" Sunwoo mendnegus lalu melangkah mendekat seraya terkekeh. Han dan Hyunjin mendadak merinding. Pikiran keduanya mulai dipenuhi prasangka buruk.

Bagaimana jika pelaku benar Sunwoo, dan mereka jadi target selanjutnya?

"Gue tiap ngerasa stress pasti kesini. Kalian?" Sunwoo merogoh saku hoodie hitam nya, seperti mencari sesuatu dari sana.

"Gue juga lagi ada banyak pikiran nih, nilai gue semester ini harus bagus, orang tua neken gue banget soalnya." Han berusaha mencari alibi dengan tenang dan menjawab pertanyaan Sunwoo, sementara Hyunjin sudah berpikiran bahwa Sunwoo akan mengeluarkan benda tajam atau alat apapun lah itu yang berkemungkinan bis melukai keduanya dari saku hoodie, dia sudah mau berancang-ancang untuk menghilang.

[(1. Exousìa : Murdered soul)] ✓✓Where stories live. Discover now