Part 6

1.9K 140 15
                                    

Aku menarik nafas dalam-dalam lalu berbalik badan hendak meninggalkannya. Aku berharap ia akan memanggilku namun kenyataannya ia tetap mengacuhkanku.

Ku rasa ini hanya membuang-buang waktu saja menemui seseorang yang bahkan tidak merindukanmu sedikitpun. Aku berlalu menuju garasi untuk mengambil skateboardku lalu pergi menuju halte bus tanpa berpamitan padanya.

***

Aku sedang berada di butik. Aku tidak dapat bekerja dengan serius karena pikiran ku terus memikirkan Greyson yang sekarang sudah berada didalam pesawat. Ingin sekali aku meminta boleh kah aku ikut?  Tapi itu hanyalah ide gila ku mengingat hubungan kami hanya sebatas sahabat, kurasa begitu.

“Elsa, tolong pasangkan gaun ini pada mannequin itu” perintah Elena.

Elena Duncan, ia adalah atasanku. Ia cantik dengan rambut pirang panjang yang menjuntai indah. Ia berasal dari Inggris dan aku sangat mengagumi penampilannya yang stylish. Aku mengenalnya saat aku lulus dari high school.

Ku raih gaun berwarna pastel ini lalu memasangkannya pada mannequin  yang berada didekat pintu masuk. Aku selalu memuja seluruh pakaian yang ada didalam butik ini. Begitu cantik dan tentu harganya juga sangat memberatkan kantungku. Maka dari itu aku tidak pernah membeli pakaian disini kecuali Elena memberikan salah satu koleksinya padaku.

“Apa yang kau pikirkan?” tanyanya.

“tidak ada” ucapku sambil tersenyum malu

“biar ku tebak, kau pasti memikirkan Greyson?”

Bisa kurasakan semburat merah keluar dari kedua pipi ku. Aku mengangguk malu dan Elena pun tertawa menanggapi reaksiku “bersabarlah, kau akan bertemu lagi dengannya”

“aku tau tetapi ini akan memakan waktu yang cukup lama”

“selama ini kau bisa menahan rindumu dari jarak Edmond-Norman. Sekarang kau harus bisa menahan rasa rindumu dari Oklahoma-Washington” jelasnya disertai gelak tawa.

Raut wajahnya yang lucu membuatku ikut tertawa. Elena selalu membuatku merasa nyaman bekerja disini dan perilakunya tidak menunjukan bahwa ia adalah atasanku melainkan seperti rekan kerjaku, itulah yang aku suka darinya.

“ayo bekerja lagi. Buatlah toko ku ramai jadi aku bisa menambahkan tabunganmu bulan ini”

Selesai membereskan seluruh pakaian aku beralih kebelakang meja kasir untuk menghitung pemasukan yang ada bulan ini. Merasa jenuh ku raih secarik kertas dan pensil. Lalu ku gambar beberapa desain pakaian yang kuinginkan. Selama ini aku selalu menghabiskan waktu kosongku di butik untuk mendesain pakaian. Elena belum mengetahui kebiasaanku ini karena sehabis menggambar aku selalu menyimpannya didalam buku agendaku.

Pelanggan pertama datang. Ia seorang wanita kira-kira berusia 25 tahun dengan penampilan yang santai namun terkesan mewah.

“Selamat siang” sapaku. Ia tersenyum menjawab sapaanku lalu beralih kedalam jejeran pakaian dan kembali dengan setumpuk pakaian yang akan ia beli.

Aku mengscan setiap pakaian lalu tersenyum kearahnya sesekali

“Pilihan yang bagus. Gaun ini cocok pada tubuh anda” ucapku ramah.

“terima kasih” ia tersenyum puas “kalian selalu memiliki koleksi pakaian yang cantik. Aku akan menjadi pelanggan tetap disini”

“terima kasih, senang mengetahuinya. Semuanya jadi $575.23”

The Journey [Greyson Chance Love Story]Where stories live. Discover now