The Journey [Greyson Chance Love Story]

Part 3

 

The song for this part is

Little Mix – DNA

 Enjoy!

 

The Journey – Part 3

The song for this part is

Little Mix – DNA

 Enjoy!

 

Elsa menatapku dengan tatapan mengintimidasi. Sementara aku dengan ragu membalas tatapannya itu.

“Kau tidak boleh berhenti bermain musik” ucapnya dengan nada serius

“untuk apa aku bermain musik ? kalau penggemarku saja tidak ada”

“sejak kapan kau menjadi manusia yang sok tau ?”

“Tapi memang kenyataannya seperti itu” aku membuang pandangan ke danau.

“paling tidak aku ingin mendengarkan suaramu baru lah aku bisa mengetahui apa kau masih layak bermain musik atau tidak”

“wow, memangnya kau seorang produser ?”

“Ya, aku produsermu sekarang” sahut Elsa dengan nada sedikit ironi. Aku hanya bisa tergelak mendengar ucapannya. Ia pun ikut tertawa bersamaku

Namun tawa ku terhenti ketika melihat luka lebam yang kemarin membuatku bertengkar kecil dengannya.

“aku sudah menceritakan masalahku, sekarang giliran kau yang menceritakan masalahmu”

Elsa diam menatap ku “masalah ku ? Aku tidak memiliki masalah apapun”

“kau jangan berbohong. Cepat ceritakan dari mana luka ini” aku menunjuk kearah luka lebam yang ada disekitar pelipisnya. Ia terlihat mematung lalu memalingkan pandangannya kearahku.

“Ini hanya kecelakaan kecil—aku kan sudah bilang aku tidak sengaja menabrak tiang”

“Baiklah kalau memang kau tidak mau bercerita” Aku menggerakan sedikit tubuh ku yang pegal

“Greyson”

Aku menatapnya dengan kedua alis mata yang naik “Jangan pergi, aku berjanji akan menceritakannya namun tidak untuk saat ini”

“Aku mengerti” ucapku seraya melempar senyuman

“Kalau begitu jangan pergi”

Aku menatapnya dengan tatapan bingung “pergi ?”

“iya jangan pergi dari sini, ku kira kau marah karena aku tidak mau bercerita lalu kau mau pergi”

Aku tertawa lepas mendengar ucapan Elsa. Oh Tuhan betapa menggemaskannya gadis ini

“kenapa kau tertawa ?”

Aku menarik nafasku sejenak “kau mengira aku akan pergi ? Aku hanya ingin merentangkan otot-otot tubuhku yang kaku lalu tiduran seperti ini” aku merebahkan tubuh diatas rerumputan ini “kau takut kehilanganku ya ?” godaku

Kedua pipi Elsa langsung memerah ia mencubit kecil lenganku seraya tergelak karena malu akan dugaannya itu.

Elsa ikutan berbaring disampingku. Kita berdua menatap keatas langit. Memandangi awan-awan yang mulai terbentuk sesuatu

“Lihat itu seperti kelinci” Elsa menunjuk awan yang berdekatan dengan awan besar itu

“ya kau benar”