Part 8

1.7K 144 25
                                    

"Umh, kan gue nerima ajakan lu nih, tapi sebelumnya nama lu siapa?"

"Ouh, nama ku Ayna, salam kenal."

Dia tersenyum manis padaku lalu memeriksa ponselnya yang berdering, sepertinya ada pesan masuk.

"Yaudah yah, aku udah di jemput, nanti kapan sama dimananya aku chat aja."

"Tapi kan lu ga punya nomer gue?"

"Ada kok, nanti gampang. Bye Sharon, Keysha."

Dia berlari kecil menuju mobil yang berhenti di depan gerbang sekolah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chasia's POV

Akhir-akhir ini hariku terasa berbeda, tidak ada yang menyapaku dengan wajahnya yang menyebalkan, tidak ada hal-hal aneh yang dia lakukan, dan akhir-akhir ini aku melihat ada perempuan yang menempel padanya.

Tapi siapa peduli? sekarang sudah tidak ada yang mengganggu keseharianku lagi, aku harusnya merasa senang.

Okeh! Semangat Chacha, sekarang hari-harimu bakal jadi lebih baik!

"Halo? Bumi kepada Chacha?"

Dian mengeluarkanku dari lamunanku, aku baru ingat bahwa saat ini aku sedang berada di UKS memakan bekalku bersama Dian.

"Lu setiap kesini cuma buat ngelamun doang ya? Masalah apa yang datang kali ini?"

Dian kembali membuka mulutnya. Kadang aku sangat ingin menyumbat mulutnya dengan kain, tapi mungkin itu ide untuk lain hari."

"Justru masalah gua yang pergi kali ini."

Aku sengaja menggantung jawabanku agar Dian bertanya lagi, dan benar saja Dian kembali bertanya dengan wajah bingung.

"Maksud lu?"

"Lu tau Sharon, anak yang selalu ngangguin gua itu?"

Dian menjawab dengan anggukan cepat.

"Akhir-akhir ini dia udah ga ngangguin gua, itu artinya masalah gua ilang satukan?"

Dian yang mendengar penjelasan ku itu tidak menjawab apa-apa, dia hanya memasang wajah heran dan tidak percaya. Aku tidak ingin tahu apapun yang dipikirkan sahabatku yang satu itu langsung memalihkan wajahku. Tanpa sengaja kedua mataku menangkap orang sosok orang yang tidak asing dari balik jendela UKS.

Tapi dia tidak sendiri, ada seorang perempuan yang berjalan disampingnya menempel seperti benalu. Aku tidak tahu siapa dia tapi sepertinya akhir-akhir ini dia terus-terusan menempel pada Sharon.

Tanpa ku sadari ekspresi wajahku berubah, aku tidak tahu seperti apa tapi yang jelas cukup untuk menarik perhatian Dian yang duduk didepanku.

"Itu Sharon? Sama siapa dia?"

Tanya Dian yang kini ikut melihati Sharon.

"Ga tau, ga peduli."

Jawabku ketus. sepertinya aku sedikit marah, tapi karena apa? Kenapa aku marah?

"Lu yakin masalah lu ilang? atau sebenernya..."

Dian menggantung pertanyaanya, dia tahu aku akan marah kalau dia salah bicara.

Aku mendengar pertanyaan Dian, tapi aku memilih untuk menghiraukannya dan tidak menjawab. Aku terfokus dengan perasaanku, aku marah, aku tahu itu. Tapi kenapa aku marah? Apa penyebabnya?

Atau mungkin aku hanya tidak ingin menerima kenyataan bahwa...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

My TeacherWhere stories live. Discover now