"Apa mereka bakal lewat jalan ini ?," laki-laki itu menatap cemas wanita didepannya.
"Kamu nggak percaya ?."
"Bukan gitu, aku cuma cemas. Kamu tahukan Taehyung sangat licik."
Jungkook menghembuskan nafas kasar. Hyerin berusaha memberi menyemangati Jungkook dengan memengenggam tangan laki-laki itu erat. Bagi Jungkook, Hani itu segalanya. Sosok ibu dan saudara ada pada Hani. Jungkook memang yatim piatu. Semua orang tahu bagaimana kesepiannya seorang yatim piatu. Tapi sejak Hani hadir, Jungkook mendapatkan segalanya.
Sudah hampir dua jam Hyerin dan Jungkook menunggu mobil Taehyung lewat. Harusny satu jam yang lalu mobil itu sudah melintasi jalan ini. Pikiran Jungkook semakin buyar. Terlihat jelas rasa putus asa di raut wajahnya.
"Apa Jaehyun sudah ketemu ?," Hyerin menggeleng.
"Apa salah Jaehyun hingga Taehyung menculik Jaehyun ?," Hyerin menunduk hampa.
Taehyung memang licik. Benar saja Hani sangat hancur karena laki-laki itu. Ternyata Taehyung adalah seorang bajingan. Dia menculik Jaehyun ketika perjalanan ke LA. Apa dia tidak bisa bersaing secara sehat hingga melakukan hal murahan seperti ini. Apa dia tidak punya perasaan ? Bagaiamana nasib anak yang didalam kandungan Hani ? Memikirkan semua itu membuat kepala Jungkook benar-benar sakit.
"Kenapa Mas senyum-senyum gitu ?."
"Nggak dek, Mas cuma seneng aja. Akhirnya Mas bisa jujur sama perasaan Mas ke kamu."
Hani hanya tersenyum hambar. Entah sejak kapan dia tidak merasa senang dengan kalimat Taehyung. Bukankah ini yang dia ingin dia dengar selama ini ? Pikirannya kini beralih pada Jaehyun. Sudah hampir dua bulan lebih Jaehyun hilang. Tidak ada kabar bagai ditelan bumi.
"Dek ?," Taehyung membuyarkan lamunan Hani.
"I-iya mas ? Kita udah sampai, ayo masuk. Mama pasti udah nungguin kita."
Kedatangan Hani dan Taehyung disambut hangat oleh orangtuanya. Hani rindu orangtuanya. Tapi detik berikutnya dia teringat sesuatu. Janinnya, Hani menjadi salah tingkah sendiri. Taehyung yang sadar akan hal itu langsung merengkuh bahu Hani.
"Ma, Hani butuh istirahat. Biarin dia istirahat dulu ?," Taehyung langsung menuntun Hani ke kamar.
Hani bersyukur bahwa Taehyung selalu mengerti dirinya. Tiba-tiba Hani rindu sosok Taehyung yang dulu. Yang selalu posesif dengannya, menjaganya dan menjadi sandarannya. Taehyung segalanya untuk Hani, sebelum akhirnya Taehyung menghancurkan Hani.
Taehyung menuntun pelan tubuh Hani me ranjang. Menyelimuti tubuh Hani agar tetap hangat. Taehyung duduk di tepi ranjang sambil mengusap perut Hani yang masih datar. Hani hanya tersenyum melihat tingkah Taehyung
"Kamu baik-baik ya, tumbuh sehat diperut Bunda," Hani terkekeh mendengar kalimat Taehyung.
Sejak kapan Taehyung semanis ini ? Sangat menggelikan, tapi juga lucu. Sudah sangat lama dia menghindari Taehyung, kini takdir kembali mempertemukan mereka dalam atap yang sama. Hani harus harus bersyukur atau takut ? Perasaannya taj menentu. Ada perasaan aneh tapi tidak bisa dia jelaskan. Hani rindu kehangatan Taehyung, tapi pikirannya dipenuhi oleh Jaehyun.
"Dek kenapa ngelamun ?."
"E-eh enggak kok, Hani cuma capek aja Mas."
Taehyung menyentuh tangan Hani. Mengecupnya pelan, seakan meminta Hani untuk tetap karena dirinya akan selalu ada untuk Hani.
"Mas, Hani kangen."
Taehyung memeluk Hani, mencoba menengkan wanita itu. Hani rindu peluka ini. Hani rindu kehangatan seorang Kim Taehyung. Pelukan Taehyung benar-benar membuat Hani merasa damai walau pikirannya masih terbayang sosok Jaehyun. Lalu siapa sebenarnya yang ada di hati Hani ?.
_________________________
TBC
Jangan lupa votenya 😘
Happy reading 👻
YOU ARE READING
DUMBASS • [REVISI]
FantasyAku berdoa kamu tidak pernah jatuh cinta lagi kepada seseorang sepertiku, jangan lagi, sebab bagiku kebahagianmu sangat berharga untukku yang pernah menyakiti.
![DUMBASS • [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/213873707-64-k710559.jpg)