t h i r t y t h r e e

Mulai dari awal
                                    

Untuk pertama kalinya, laki-laki yang dianggap paling kuat di mata Yoongi kini tampak seperti laki-laki yang penuh luka dan juga kesedihan.

[ We / Used / To / Be / A / Family]

Chanyeol yang tengah merapikan berkas-berkas yang berantakan akibat ulah dirinya sendiri kini terperanjak kaget ketika mendapati Joy yang mengetuk pintu ruangannya. "Siang, Kak. Gue mau ambil hadiah yang lo bilang kemarin," tukasnya seraya mendaratkan bokongnya di atas kursi.

Chanyeol menghembuskan napas perlahan lalu tangannya teraih untuk mengambil dua paper bag yang berada di atas nakas di belakangnya. "Yang paper bag cake shop itu dari gue, kalau paper bag yang satu lagi dari Wendy."

Baru saja gadis itu ingin mengintipnya, Chanyeol sudah menahannya. "Kita harus video call sama Wendy dulu."

"Buat apa?"

"Buat nyalain lilinnya. Dia mau ngerayain ulang tahun sama lo."

Senyum pada wajah gadis itu pun terukir dan mengangguk setuju. Chanyeol pun menghubungi kekasihnya dan tanpa waktu lama, panggilannya sudah terangkat oleh Wendy. "Wen, ini anaknya udah—"

"Hai, Kak Wendy! Aku kangen bangeeeet!" Joy mengambil alih ponsel milik Chanyeol dan memberi senyuman lebar pada kamera ponsel itu. Senyuman pada gadis itu senantiasa terukir karena melihat Wendy yang terkekeh geli melihat perilakunya. Chanyeol menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu yang seperti anak kecil.

"Haiii! How have you been? Kamu udah nggak ngerasa sakit sama pencernaan kamu kan? Pola makan kamu udah teratur kan? Tadi makan berapa kali?"

Mendengar pertanyaan bertubi-tubi dari Wendy membuat gadis itu terbahak. "Aku sampai bingung mau jawab yang mana dulu. Tapi intinya, aku seneng banget! Di hari ulang tahunku yang ke delapan belas ini, aku punya orang-orang baru yang hadir dalam hidup aku!"

Terdengar suara tawa dari seberang sana yang berasal dari Wendy. "Glad to hear that! Aku jarang dengar kamu bahagia kayak gini. Udah dapat hadiah apa aja?"

"Dapat gelang, kalung, baju, traktiran makan, sama teman baru! Kemarin, untuk pertama kalinya aku ngerasain gimana rasanya diantar dan dijemput sama kakak aku sendiri setelah sekian lama juga lho! Aku sama Kak Namjoon dinner juga! Ya walau Kak Taehyung tiba-tiba ikut tapi aku tetap suka soalnya bisa ngabisin malam ulang tahun sama orang-orang yang aku sayang! Oh, Kak Taehyung juga ngasih kado! Kadonya kalung, cantik banget deh!" Penjelasan bertubi-tubi dari gadis itu mengundang senyuman baik dari Chanyeol maupun Wendy. Gadis itu tampak benar-benar bahagia seakan-akan ia lupa bagaimana rasanya sedih.

Chanyeol pun terlihat membuka kotak yang berisikan kue red velvet yang sengaja ia pesan karena ia tahu dari Wendy bahwa gadis itu sangat menyukai red velvet. Dengan melihat kedua perempuan itu bertukar cerita dan tawa, membuat Chanyeol tersenyum tipis seraya menancapkan lilin di atas kue tersebut. Kalau boleh jujur, ia sama sekali belum pernah melihat pasiennya yang itu bahagia seperti ini.

"Udah ya, Ibu-Ibu berisiknya. Mending kita langsung aja rayain," potong Chanyeol yang membuat Joy mencebikkan bibirnya kesal.

Gadis itu mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya sedangkan pemiliknya menaruh ponselnya di depan lampu meja—membiarkan ponselnya tetap berdiri dengan kamera yang menghadap ke mereka.

We Used To Be A FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang