t w e l f t h

4.6K 852 404
                                    

[Name] memandang kesal kedua manusia di depannya.

Hari ini mereka bertiga sedang belanja keperluan rumah bersama, awalnya sih [Name] tidak ada niat untuk ikutan sama sekali, namun tiba-tiba dua manusia jadi-jadian ini menariknya pergi, ikut bersama mereka.

Gini loh, [Name] lagi duduk adem ayem di rumah sambil maskeran, eh dua jahanam ini masuk dan ngasal nyeret dia ke kamar mandi, di suruh cepetan mandi dan siap-siap, mau pergi ke penghulu kata Atsumu.

Tapi ya bosan juga di rumah, ya wes [Name] siap-siap.

Sapa tau penghulunya cakep.

Gakgak, canda.

"Kalian jangan bikin aku malu ya" Kata [Name] pelan sambil melotot melihat Atsumu dan Osamu yang lagi naik troli belanjaan.

Iya dua-duanya.

[Name] yang dorong.

"Bunda, mau itu!" Dengan suara sok di imut-imut kan, Atsumu menunjuk minuman-minuman dingin.

"Siapa bunda kau?!" Emosi dan malu, itu yang [Name] rasakan sekarang.

"Kau juga Osamu, kenapa ikutan gila?! Turun!" Osamu cuma ngedip-ngedip gak jelas sambil senyum.

Lama-lama [Name] dorong juga ini troli ke jalan raya.

"Jangan marah-marah bun, nanti makin jelek" Celetuk Atsumu, kepalanya langsung di tabok penuh cinta sama [Name].

"Dah lah, ga sanggup nahan malu lagi" Dan akhirnya [Name] ninggalin troli yang berisi dua cogan itu begitu saja.

Au ah.

Embat aja yang mau, [Name] ikhlas.

"Eh [Name]! Tunggu-- asem, Sam geser dikit napa, ga bisa keluar nih!"

"Ga bisa setan, sempit ini!"

"Makan terus sih kau, gendut kan!"

"Bacot kau bala-bala"

Kan mereka malah kesangkut di troli.

Dah tau badan sebesar gaban, masih juga maksa masuk troli berdua kek bocah, ga malu apa sama CCTV?

Akhirnya, karna gak sanggup menahan rasa malu padahal bukan dia yang berulah, [Name] memutuskan untuk mencari barang-barang yang di perlukan di daftar belanjaan mereka.

Kurang baik apa sih dia? Bukan untuk dia tapi dianya yang repot-repot cariin gara-gara yang di kasih amanah sama mak bapaknya ga ada akhlak.

"Duh... Gak sampe" [Name] berusaha untuk menggapai stok camilan kesukaan Miya bersaudara, tapi apa daya badannya yang bantet dari sananya gak memungkinkan untuk meraih kesuksesan, eh, camilan tersebut.

Hingga tangan seseorang muncul begitu saja dari belakangnya dan mengambilkan benda yang mau di ambilnya, refleks [Name] langsung berbalik.

Seorang pemuda berdiri di hadapannya, dia memiliki rambut light gray dengan sedikit warna hitam di ujung rambutnya, mengapa datar [Name] sambil menyodorkan camilan di tangannya.

"...mau ambil ini kan?"

"Ah, i-iya"

[Name] yang sempat terpesona dengan paras manusia di depannya itu langsung sadar, dengan canggungnya dia mengambil camilan tersebut.

Neighbor | Miya TwinsWhere stories live. Discover now