Neighbor | Miya Twins

t e n

✿

"Les?" Ulang [Name] seakan dia salah dengar apa yang papanya katakan barusan.

"Iya anakku" Balas papanya.

"Loh, ga mau pa, les [Name] kan udah banyak banget, masa tambain lagi, stres lama-lama" Protesnya, iya emang lesnya doi udah banyak banget, meski kadang juga bolong-bolong karna dianya ketiduran.

"Yakin kamu? Nanti nyesel loh kalo nolak les yang ini" Papanya menaik turunkan alisnya.

[Name] terdiam.

Hayo les apa, kok nyesel, jan jangan les menjadi ibu mudah.

Ggg.

"Apa emang pa?"

"Papa dan mama rasa kamu tuh kurang sosialisasi, teman juga cuma dikit, malah dua di antaranya keturunan setan" Celetuk papanya.

"Jadi papa mau masukin kamu ke les yang rame-rame gitu, gak private lagi" Mendengar itu [Name] langsung semangat empat lima.

"Serius pa?"

"Iyaaa"

"Les yang bareng teman itu?"

"Iya nak"

"Yang gurunya satu untuk semua?"

"Yah sejenis itu"

"Yang rame-rame satu ruangan?"

"Iyaaa"

"Yeyyyy!"

[Name] berdiri dan melompat-lompat senang, akhirnya, meski cuma les, setidaknya dia bisa berinteraksi dengan orang seusai nya, selain sama emak-emak dan bapak-bapak kompleks.

Asik asik asik.

"Mau pa! Mau banget, mulai kapan lesnya?" Tanya gadis itu langsung.

"Mulai besok, gimana?"

"Yes!"

Duh [Name] pingin nari hula-hula saking senangnya.

Di tambah, besok itu kembar-kembar dodol akhirnya pulang, oke, [Name] emang kangen mereka, ngaku deh, soalnya rindu itu berat, dia ga mau simpen-sempen kalo gitu.

"Tapi pa..." Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiran [Name], papanya melirik anaknya itu sambil menaikkan alisnya.

"Ya?"

"[Name] mau Osamu sama Atsumu juga ikut les!"

"Tidak!"

Dengan tegas, papanya menolak apa yang anaknya katakan barusan, enak saja, tidak akan dia biarkan anak cantiknya di deketin terus sama itu kembar nakal, tidak akan.

"Tapi paaa"

"Enggak sayang, kamu gak bosan apa lihat mereka terus?"

"Em... Gak sih, kan mereka enak di lihat"

"Dih, enak di lihat bagian mananya"

"Yee papa ngiri aja sih"

"Papa ndak ngiri tuh"