e i g h t

6K 1K 295
                                    

"Masa sih?! Kok bisa?!" Atsumu kaget, perasaan papanya gak pernah cerita tuh, wah wah.

"Bisa lah, kenapa tidak coba?" [Name] memutar matanya, sekaget itu kah mereka? Lebay banget.

Heuh, padahal dia dulu juga begitu.

"Terus? Papamu tahu?" Tanya Osamu, [Name] lalu mengangguk.

"Iyalah tau, makanya papa kayak yah, agak kesel sama kalian" Jawabnya.

Oh begitu, pantesan.

"Tapi kalian juga emang ngeselin sih" Sambung [Name] sambil menaikkan kedua bahunya.

Osamu lalu menonyor jidat [Name] pelan, [Name] nih suka gak sadar diri kalo ngatain orang.

"Memangnya kau tidak heh?"

"Tidak lah, aku ngangenin bukan ngeselin"

"Iyuh"

"Heh!"

[Name] melototin Osamu tajam, sementara Osamu buang muka pura-pura tidak lihat.

"Iya [Name] emang ngangenin, makanya tiap detik selalu ada di pikiranku" Celetuk Atsumu, [Name] lalu menatap cowok itu jijik.

"Diem kau jamet"

"Hah?!"

Dih emang, ga ada akur-akurnya ini tiga manusia.

Coba mereka saling menyayangi dan mencintai.

Eh.

Emang udah ya.

Tapi tiga-tiganya masih bego untuk menyadari itu.

Apa lagi yang betina :'(

"Training camp?"

[Name] mengerutkan keningnya sambil menatap Atsumu.

"Iya, jadi itu kami kayak pergi latihan bareng sekolah lain" Jelas Atsumu.

"Hooh, berapa lama?"

"Hem... Kurasa tiga hari"

Gadis itu lalu mengangguk, lumayan, tiga hari bebas dari kegoblokan.

"Besok?" Tanyanya lagi, Atsumu lalu mengangguk.

"Iya sayang"

"Sini deketan dikit, biar saya tampol mulut anda"

"Becanda ih"

Osamu memutar matanya malas, mulai deh kelakuan si gembel, suka curi-curi start duluan, mentang-mentang dia buaya jadi lebih berpengalaman.

"Eh tapi serius, nanti kamu rindu loh, gak ada abang, ga bisa kelonan"

"Duh baru bayangin aja udah bikin mual"

Neighbor | Miya TwinsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz